Q: "Dear Cosmo, saya dan kekasih memang memiliki selera yang berbeda, hampir dalam segala hal. Akhir tahun ini, kami sepakat akan satu hal: merencanakan liburan! Setelah senang bukan kepalang karena kami akhirnya memiliki kesepakatan, eh masalah lama mulai timbul. Kami memiliki rencana liburan yang berbeda - saya ingin city tour ke Jepang, sedangkan si dia hanya ingin bersantai di pantai Bali. Ughhh, apa yang harus saya (atau kami) lakukan? Saya sayang sekali dengan si dia, tapi bagaimana cara menyatukan pendapat kami yang sering berbeda ini ya? Help!"
- Dora, 27 tahun.
A: "Kalau sudah tahu hampir berbeda di segala hal, ketika menemukan satu bentrokan lagi, kenapa bingung? Kalau masih terus bingung dan sudah tidak kuat, lantas kenapa Anda masih bertahan dengan kekasih? Dalam sebuah hubungan, jangan pernah berharap besar kepada pasangan untuk bisa mengerti diri Anda. Kalau Anda memang cinta, bertahanlah terhadap segala ketidaksamaan dan bentrokan. Tapi kalau sudah tidak kuat, ya silahkan maju jalan.
Kasus di sini adalah masalah liburan. Apakah Anda berdua sudah saling bicara untuk menemukan solusi? Apabila masih buntu juga, pertanyaannya tinggal: Seberapa besar sayang Anda terhadapnya?Apabila Anda sangat sayang dengan kekasih, maka mengalahlah. Menurut saya, untuk menyatukan pendapat yang berbeda itu 100% nihil. Kemungkinan terbaiknya ya hanya dengan mengambil jalan tengah. Tapi sekali lagi, apabila jalan tengah pun sudah tak bisa dicapai, pilihannya cuma mengalah atau maju jalan. Selamat berpikir!" - Chevrina Anayang, penyanyi & personil grup band Dekat.
Anda punya pertanyaan tentang apa pun dan ingin dijawab oleh selebriti pilihan Cosmo? Kirimkan saja pertanyaan Anda ke redaksi@cosmopolitan.co.id.