Sudah bukan rahasia lagi jika negeri kita tercinta, Indonesia yang memiliki 17.000 pulau ini terkenal dengan pantainya yang indah. Namun lebih dari itu, beberapa pantai dan ombak di Indonesia juga ternyata menjadi tempat yang sangat tepat untuk melakukan olahraga ekstrim seperti berselancar atau surfing. Berikut adalah beberapa pantai di Indonesia yang terkenal sebagai tempat terbaik untuk berselancar. (Hana Devarianti / Vidi Prima / VP / Image: doc. Anchiy / Shutterstock / Clickphotos)
Pantai yang dikenal dengan sebutan G-Land ini adalah salah satu pantai terbaik untuk melakukan surfing di Pulau Jawa. Terletak 20 kilometer dari Desa Grajagan, Banyuwangi, Jawa Timur, pantai ini masih termasuk dalam bagian dari Taman Nasional Alas Purwo. Ketinggian ombak di Pantai Plengkung dapat mencapai 6 hingga 8 meter dengan panjang 2 kilometer. Memiliki 7 gulungan ombak dengan interval sektiar 5 menit sekali, tidak heran jika pantai ini disebut-sebut sebagai ombak terbaik kedua setelah Hawaii. Setiap tahun, Pantai Plekung mengadakan Banyuwangi G-Land International Team, sebuah lomba surfing yang diikuti oleh 12 tim peselancar dari delapan negara, yaitu Australia, Prancis, Amerika, Inggris, Selandia Baru, dan Indonesia. (Image: doc. Instagram @ayodolan)
Kalangan peselancar internasional mengenal Pulau Nias sebagai pulau yang memiliki ombak fantastis. Ketinggian ombak di pulau ini dapat mencapai 1,5 meter. Spot terbaik untuk surfing di Pulau Nias adalah The Point dan Indicator yang terletak di Pantai Sorake dan Lagundri. Ombak di pantai tersebut baik untuk bermain surfing sepanjang tahun. Meski memiliki banyak karang, pantai ini tetap menjadi primadona bagi peselancar dunia. (Image: doc. Instagram @unclebramm)
Tentu saja Bali akan masuk dalam daftar ini. Selain pesonanya yang tak bisa dipungkiri, Bali selalu jadi tempat yang digemari untuk berselancar, beberapa di antaranya di Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Selain cocok untuk berselancar, beberapa titik juga cukup menarik sebagai spot menyelam, seperti Penida Bay, Manta Point, Batu Belig, dan Toyapakeh. (Image: doc. Instagram @balileisure)
Pulau Bali memang tidak perlu diragukan lagi pesonanya bagi para peselancar dunia, tidak terkecuali Pantai Uluwatu. Ketinggian ombak di pantai ini dapat mencapai 5 hingga 8 meter. Oleh karena itu, Pantai Uluwatu hanya digunakan para peselancar profesional. Dengan keunikan ombak yang pendek dan kuat saling bersusulan, pantai ini menempati peringkat ke-3 sebagai spot surfing terbaik di dunia versi CNN Travel. (Image: doc. Instagram @stellaflorensia)
Terletak di lepas pantai Padang, Sumatera Barat, Kepulauan Mentawai adalah surga bagi para pemecah ombak. Pulau ini memiiki 400 spot surfing dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Salah satu tempat favorit berselancar di kepulauan ini adalah Pulau Sipora. Bahkan, pulau ini masuk dalam daftar 20 spot surfing terbaik di dunia versi CNN Travel, lho. (Image: doc. Instagram @slowmonday_bali)
Pantai ini belum terlalu ramai seperti pantai-pantai yang ada di Bali. Dengan begitu para surfer pemula maupun pro bisa mengejar ombak dengan bebas. Menurut beberapa surfer, angin offshore lebih sering hinggap di bulan April hingga Oktober. Yuk segera rencanakan liburan ke sini di bulan tersebut tahun depan. (Image: doc. Instagram @zawirrahim)
Kalau Pulau Jawa punya G-Land, Pulau Timor punya T-Lands. Pulau di Timor Barat dan Rote punya banyak spot yang bagus dan beberapa titik rahasia yang mengagumkan. T-Land adalah tempat surfing utama di sini. Jangan lupa juga untuk berkelana agak jauh ke Pulau Roti yang akan menyuguhkan pantai indah tak terjamah, ombak menakjubkan, hutan, hingga savana dan bukit dengan tebing curam. So Insta-worthy! (Image: doc. Instagram @bonniepaterson)
Terletak di Sumba Barat, Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Nihiwatu menawarkan tidak hanya ombak yang menantang bagi para peselancar, tetapi juga alam yang cantik, keunikan budaya, hingga keramahan penduduk lokal. Memiliki julukan Left God Waves, pihak resort yang juga pengelola tunggal area ini membatasi hanya maksimal 10 orang surfer saja yang boleh “mengendarai” ombak Nihiwatu dalam satu hari. Ini dilakukan sebagai upaya menjaga privasi serta keamanan pengunjung hotel lainnya. Tidak heran kalau pantai ini masih terlihat “perawan”. (Image: doc. Instagram @siblingtrips)