Destinasi Kota Paling Bahagia di Dunia untuk Traveling

Givania Diwiya Citta 04 Jan 2023

Ada alasan mengapa beberapa kota dilabeli ‘happy’. Mulai dari keramahan penduduk lokal, kebiasaan otentik yang meningkatkan indeks kebahagiaan warganya, hingga durasi matahari bersinar yang menghangatkan banyak senyuman. Jadi, duduk dan bacalah terlebih dahulu demi mempersenjatai insight kamu, kemudian siapkan diri untuk berkunjung ke kota-kota paling bahagia di dunia ini. Bon voyage!

 

Destination: Athena

Why are they happy?

Kota Dewi Kebijaksanaan dan Peperangan Yunani ini menghargai kehidupan dengan cara melestarikan peradaban kuno yang megah. Warga lokalnya yang ramah dan hangat juga menjadi penular senyum! Coba saja berjalan kaki mengitari Temple of Olympian Zeus sambil menikmati hangatnya matahari yang bersinar selama 14 jam. Kamu akan menemukan alasan mengapa kota ini bahagia.

Where to stay?

Terletak di tepian Athens Riviera, Four Seasons Astir Palace bisa menjadi opsi tempat menginap saat tinggal di Athena. Berkat nuansa pinggir laut yang laid-back, sensasi menginap di sini jadi semakin terasa layaknya sebuah peristirahatan maksimal setelah sibuk mengeksplorasi pusat peradaban kuno Acropolis yang bisa ditempuh 30 menit dari hotel. Rest well, bb

Where to eat?

Dengan konsep dapur terbuka yang menampilkan performa para juru masak mengkreasikan hidangan dari sumber nan segar, Seychelles jadi salah satu restoran ideal khas warga lokal Athena untuk bersantap. Cobalah hidangan apaki atau daging asap yang disajikan dengan jamur, atau cicipilah keju manoura dari pulau Kimolos yang digemari. Happy belly here we come!

Where to play?

Jika ingin menikmati panorama klasik dari keindahan laut Athena, tinggallah di Astir Beach untuk ~berjemur saja~ di bawah matahari Mediterania yang hangat. Namun jika kamu ingin suasana bohemia yang ‘hidup’ pada malam hari, maka kunjungilah Krabo Beach sambil menyesap cocktail lezat sepanjang malam. Happy partying, ladies!

 

Destination: Sydney

Why are they happy?

Jangan pertanyakan kualitas hidup di Sydney. Menjadi kota yang paling aman, rendahnya tingkat kejahatan di Sydney menjadi alasan utama banyak orang memutuskan untuk tinggal atau berkunjung ke kota di Australia ini. Tidak hanya aman, Sydney juga menjadi kota yang paling layak huni dan indah sedunia, dengan pantai, landmark (siapa yang tidak tahu Sydney Harbour Bridge dan Opera House?), pedesaan, serta Great Barrier Reef yang menakjubkan!

Where to stay?

Jika ingin mencoba sensasi tinggal di Sydney masa vintage nan glamor, maka cobalah pesan kamar di The Langham yang berarsitektur gaya Georgia. Bagaimana tidak, suite di hotel ini didesain sesuai inspirasi dari ragam bangunan historis Sydney, salah satunya kamar Observatory Suite yang interiornya menampilkan tribut pada Sydney Observatory yang berdiri sejak 1858. Embrace the elagant feels~

Where to eat?

Berlokasi di lantai 47, O Bar & Dining menyuguhkan pengalaman bersantap sambil ‘tenggelam’ dalam panorama 360 derajat langit ibukota Sydney. Nikmati ragam menu hidangan laut musiman yang dikreasikan langsung oleh pemilik sekaligus chef Michael Moore serta head chef Jason Dean. Yumm!

Where to play?

Jelajahi suburban Sydney, Paddington (atau yang warga lokal biasa sebut dengan Paddo), yang stylish dan diisi oleh toko-toko fashionable serta rumah bergaya arsitektur Victoria. Berjalan kaki di jalanannya saja sudah bisa bikin kamu menabung konten untuk IG feed... Selama di sini, telusuri Centennial Park atau Moore Park untuk melebur dengan warga lokal yang berelaksasi, kemudian berteduh sambil menyesap kopi lokal yang terbentang sepanjang Oxford Street.

 

Destination: Istanbul

Why are they happy?

Kota ini menyimpan kekayaan sejarah, kebudayaan, dan tradisi yang dicerminkan dari banyaknya landmarks, gaya hidup masyarakatnya di malam hari, serta pemandangan yang indah dalam 2500 tahun! Coba saja jelajahi gedung di Istanbul yang didominasi oleh arsitektur bentuk kubah, kamu pun akan ditemani oleh masyarakat lokal yang senang membantu. Jangan lupa juga untuk maksimal menikmati keindahan yang ditawarkan oleh lingkungan Istanbul berkat biaya hidup yang rendah ini.

Where to stay?

Keindahan kota Istanbul yang kontemporer namun tetap magis seperti tak lekang waktu, ditangkap sempurna oleh hotel Mandarin Oriental Bosphorus. Nikmati beristirahat (dan mandi di bak mandi marmer khas Istanbul yang luks) sambil memandangi taman pinus Naile Sultan yang bersejarah, atau bengong di hadapan laut Bosphorus yang breathtaking itu.

Where to eat?

Menjadi salah satu pelopor restoran kontemporer di Istanbul, Mikla menjadi melting pot warga lokal sekaligus pelancong internasional yang ingin menikmati konsep bersantap ala New Anatolian Kitchen. Cicipilah 7-course-tasting-menu yang dikreasikan dari sumber lokal, seperti hidangan pembuka Whole Wheat Manti, hidangan utama Grilled Sea Bass, dan hidangan penutup Buffalo Yoghurt yang lezat.

Where to play?

Selagi di Istanbul, cobalah untuk singgah dan berbelanja ‘kecantikan lokal’ dari Homemade Aromaterapi yang menawarkan berbagai racikan untuk meraih keseimbangan jiwa-tubuh-pikiran. Ragam minyak wewangian sampai produk perawatan wajah, rambut, sampai dekorasi seperti tekstil, yang diolah dari akar, batang, benih, hingga getah dan bunga, siap dibawa pulang untuk menjadi suvenir otentik dari Istanbul.

 

Destination: Bangkok

Why are they happy?

Ibukota Thailand, Bangkok, menjadi kota yang masuk ke dalam jajaran 10 besar happiest city in the world berkat faktor lamanya matahari bersinar, ramahnya masyarakat lokal, serta rendahnya biaya hidup. Dengan faktor-faktor tersebut, kamu dapat (secara girang!) menikmati mengeksplor kuil Buddha, Grand Palace yang megah, pantai pasir putih, laut yang jernih, serta kuliner Thailand yang bervariasi.

Where to stay?

Selagi berpelesir ke Bangkok yang bold, cobalah juga untuk menginap di hotel yang memiliki spirit sama: The Standard Bangkok Mahanakhon. Berlokasi di landmark ikonis Bangkok, 155 kamar hotel ini didesain eklektik dan dilengkapi dengan fitur nan kontemporer, seperti speaker Bang & Olufsen untuk berpesta sendiri, dan bak mandi – serta jendela – raksasa yang menampilkan panorama kota nan sibuk ini.

Where to eat?

Jika ingin menyantap hidangan Thailand selatan yang otentik, cobalah kunjungi Sorn untuk mencicipi ragam menu yang bersumber sustainable dari petani dan nelayan lokal. Nikmati hidangan tematik yang terinspirasi dari hutan tropis khas Thailand seperti sup yang dikreasikan secara slow-cooked selama enam jam. Sluuurp!

Where to play?

Berpestalah di BKK Social Club yang berada di Four Seasons Bangkok. Nikmati musik upbeat sambil menyesap ragam kreasi spirits serta cocktail di klub yang glamor di skena lokal Bangkok ini. Psstt, cicipilah Evita, cocktail yang mewakilkan karakter ikonis Argentina bernama sama, yang diracik dari rum nanas, campari, aperol, bay leaf, dan sirup kayumanis. Have a pleasant night!

 

Destination: Tokyo

Why are they happy?

Untuk ukuran sebuah kota, Tokyo bukanlah kota yang sempit, namun juga bukanlah kota yang sepi pula. Dengan keramaian dan hiruk-pikuk Tokyo, kamu dapat berjalan sendirian tanpa perlu merasa khawatir (hei, merasa aman ketika sendirian di kerumunan itu istimewa, lho). kamu juga dapat menjelajahi Tokyo yang luas sampai ke tiap sudutnya dengan sistem transportasinya yang terkoordinasi cemerlang. Jangan lupakan juga kebiasaan masyarakat lokal Tokyo yang sopan dan selalu mematuhi aturan!

Where to stay?

Di antara scene kesibukan Tokyo, cobalah untuk memilih tempat beristirahat yang menenangkan. Seperti Trunk House yang memiliki desain boutique hotel di pusat keramaian Tokyo, yang justru menyuguhkan sensasi menginap di bangunan rumah kayu tradisional layaknya rumah para warga lokal. What’s not to love for being authentic?

Where to eat?

Masih dalam DNA otentik, cobalah kunjungi restoran Narisawa yang didirikan oleh chef Yoshihiro Narisawa untuk menikmati hidangan Jepang asli. Dimulai dengan ritual meneguk sake, hidangan demi hidangan yang diracik dari rempah liar akan mewakilkan konsep menyantap essence dari hutan serta alam Satoyama yang indah.

Where to play?

Halo, para penggemar novelis Haruki Murakami! Jangan lewatkan untuk berkunjung ke Murakami Library yang didesain memukau oleh sang bintang arsitek Jepang, Kengo Kuma. Dalam perpustakaan ini, nikmati untuk ‘tenggelam’ dalam pikiran sang novelis di mana terdapat 3000 bukunya yang telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa, serta koleksi personal milik Haruki sendiri. Truly a modern heritage.

 

Destination: Amsterdam

Why are they happy?

Mirip seperti Athena, Amsterdam memiliki panjang waktu sinar matahari selama 14 jam. Namun, dengan panjang waktu siang hari sepanjang ini, waktu bekerja yang normal di Amsterdam tetap dalam jangka waktu 7-8 jam, lho! Tidak lupa dijuluki sebagai kota tersehat, Amsterdam sangat memperhatikan kondisi udara dan airnya yang sangat bersih. Hal tersebut disebabkan oleh kebiasaan masyarakatnya yang lebih mengandalkan transportasi sepeda ketimbang mobil ataupun motor. Mereka bisa menjaga kebugaran tubuh dan kebersihan udara sekaligus!

Where to stay?

Berlokasi di antara dua kanal di jantung kota, Sofitel Legend The Grand Amsterdam bisa menjadi opsi menginap untuk merasakan atmosfer bersejarah yang dimiliki Amsterdam. Bagaimana tidak, hotel ini dikelilingi oleh hunian royal bergaya abad ke-15 milik para jenderal Belanda! Nikmati saja tinggal di kamar yang berinterior elegan dan grandeur, lalu bayangkan menjadi seorang bangsawan Eropa selama beberapa hari.

Where to eat?

Untuk menyantap hidangan lokal khas Belanda, cobalah kunjungi Restaurant Floreyn yang mengkreasikan ragam produk musiman serta segar setiap harinya. Nilai plus lainnya, restoran ini menawarkan wine pairing dengan menu yang dihidangkan, jadi puaskanlah cita rasa kamu dengan 30 seleksi Dutch wines terbaik itu.

Where to play?

Terdengar wisata yang klise? Memang, namun tujuan dari canal cruise adalah untuk benar-benar menikmati panorama Amsterdam yang ramah. Cobalah untuk sungguh hadir di momen berlayar ini, hirup udara bersih kota ini, dan simak bagaimana warga lokal menjalani harinya lewat lalu lalang sepeda, hingga kesibukan menciumi bau pancake dari dapur-dapur kafe sepanjang kanal. Just be happy, ladies!

 

(Givania Diwiya, Fishya Elvin / FT / Opening Image: [Sydney] Josh Withers di Unsplash / Images: [Athena] Enric Domas di Unsplash; [Sydney] Laura Cros di Unsplash; [Istanbul] Daniel Burka di Unsplash; [Bangkok] Phutanet Boonsuwan di Pexels; [Tokyo] Satoshi Hirayama di Pexels; [Amsterdam] Robin Ooode di Unsplash)