Jangan Abaikan! 7 Tanda Pasangan Mulai Bosan dan Kehilangan Gairah

Redaksi 2 06 Jan 2025

Ketika hubungan terjalin cukup lama, kamu atau pasangan mungkin akan mengalami fase bosan atau kehilangan gairah. Faktanya, tidak semua hubungan romantis mampu bertahan lama. Banyak pasangan yang merasakan kehangatan dan kebahagiaan pada awal hubungan, tapi hubungan tersebut cenderung mengalami penurunan atau berakhir setelah beberapa tahun.

Helen Fisher, seorang antropolog dari Universitas Rutgers, mempelajari hubungan antara otak dan perasaan cinta. Dalam penelitiannya yang diberi judul “The Neurobiology of Love” menyebutkan bahwa perasaan cinta romantis yang sangat kuat pada tahap awal hubungan (terutama pada tahun-tahun pertama) terkait erat dengan pelepasan zat kimia seperti dopamin, oksitosin, dan norepinefrin, yang menghasilkan euforia dan perasaan ketertarikan yang intens. Namun, setelah beberapa tahun, kadar zat-zat ini dapat menurun, mengurangi intensitas cinta. Disaat itulah pasangan mulai kehilangan gairah.

Mengidentifikasi tanda-tanda pasangan yang mulai bosan bisa sangat penting agar masalah ini bisa diatasi sebelum menjadi lebih serius.

Berikut ciri-ciri pasangan mulai bosan atau kehilangan gairah yang bisa berdampak besar pada kualitas hubungan.

1. Mengurangi Komunikasi

Salah satu tanda yang paling jelas bahwa pasangan mulai bosan adalah berkurangnya komunikasi. Dulu, percakapan mungkin selalu mengalir dengan mudah, membicarakan hal-hal sepele hingga masalah besar. Namun, seiring waktu, topik pembicaraan semakin terbatas, bahkan obrolan sehari-hari pun terasa hambar dan terpaksa. Pasangan yang mulai bosan sering kali tidak lagi merasa perlu untuk berbagi cerita atau mendengarkan, yang mengarah pada kesan bahwa hubungan menjadi monoton.

Keheningan ini terasa mencolok ketika kamu mencoba mengajaknya berbicara tentang sesuatu yang penting atau pribadi, tapi ia merespon dengan terburu-buru atau tidak tertarik. Jika percakapan yang tadinya hangat dan terbuka kini terasa canggung atau seakan-akan hanya sekedar formalitas, ini bisa menjadi indikator bahwa ada jarak emosional yang mulai terbentuk antara kamu dan pasangan.

2. Berkurangnya Perhatian

Ketika hubungan mulai terasa membosankan, perhatian yang dulu diberikan pasangan bisa mulai berkurang. Dulu pasanganmu mungkin akan memperhatikan setiap detail kecil, seperti apa yang kamu suka atau tidak suka, bahkan memberi kejutan-kejutan kecil. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mungkin tampak kurang peduli atau bahkan tidak lagi mengingat hal-hal yang dulu ia anggap penting.

Perubahan ini tidak selalu bersifat langsung atau dramatis, tapi terasa secara perlahan dalam keseharian. Kamu mungkin akan merasa kurang dihargai, tidak mendapatkan perhatian atau pujian yang sebelumnya sering diberikan. Ini bisa menciptakan rasa kesepian dalam hubungan, karena kamu akan merasa tidak lagi menjadi prioritas dalam hidup pasangan, yang pada gilirannya membuat kedekatan dan rasa saling memiliki mulai memudar.

3. Menghindari Waktu Bersama

Tanda lain pasangan mulai bosan adalah kecenderungannya untuk lebih sering menghindari waktu bersama. Jika sebelumnya kamu dan pasangan sering melakukan kegiatan bersama, mulai dari menonton film, makan malam, atau hanya jalan-jalan santai, kini pasangan lebih memilih untuk melakukan aktivitas tersebut sendirian atau bersama teman-temannya.

Waktu berkualitas bersama sering kali menjadi aspek penting dalam mempertahankan hubungan yang sehat, dan jika pasangan mulai menjauh, itu bisa menunjukkan mereka kehilangan minat untuk berbagi waktu.

4. Berkurangnya Kedekatan Fisik

Salah satu aspek penting dalam hubungan adalah kedekatan fisik, dan jika pasangan mulai bosan, tanda ini sering kali terlihat jelas. Pasangan yang dulu sangat perhatian dan penuh gairah saat menunjukkan kasih sayang fisik, seperti merangkul, memeluk, atau bahkan sentuhan kecil, kini mungkin mulai menghindarinya. Hal ini akan membuatmu merasa terabaikan.

Ketidaktertarikan fisik ini tak hanya terbatas pada aktivitas seksual, tapi juga pada bentuk-bentuk kasih sayang lainnya. Jika kamu merasa pasangan mulai menghindari kontak fisik atau jarang menunjukkan kasih sayangnya seperti dulu, itu bisa menjadi pertanda bahwa pasangan mulai jenuh. Hal ini akan membuat hubungan terasa dingin dan jauh, karena keintiman fisik sering kali menjadi penanda penting dari kedekatan emosional dalam sebuah hubungan.

5. Berkurangnya Inisiatif dalam Hubungan

Dalam hubungan yang sehat, kedua pasangan biasanya sama-sama berusaha untuk menjaga kehangatan dan keceriaan. Namun, jika pasangan mulai bosan, ia mungkin tidak lagi menunjukkan inisiatif dalam merencanakan kegiatan atau bahkan menyelesaikan masalah dalam hubungan. Mereka mungkin tidak lagi merencanakan kencan, memberikan kejutan kecil, atau membuat usaha ekstra untuk menyenangkanmu. Semua ini bisa membuat hubungan terasa seperti rutinitas yang monoton dan tidak menyenangkan.

Pasangan yang bosan juga cenderung tidak berusaha untuk menyelesaikan masalah atau mencari solusi ketika ada konflik dalam hubungan. Alih-alih bekerja sama untuk memperbaiki keadaan, ia mungkin lebih memilih untuk menghindari diskusi atau bahkan membiarkan masalah berlarut-larut tanpa mencari jalan keluar. Kurangnya inisiatif ini membuat hubungan terkesan stagnan. Tanpa ada kemajuan atau perbaikan, bisa mengarah pada perasaan terasingkan dan tidak dihargai dalam hubungan tersebut.

6. Mudah Tersinggung atau Cepat Marah

Ketika seseorang mulai merasa bosan dalam hubungan, ia sering kali menjadi lebih sensitif atau mudah tersinggung. Hal ini bisa muncul dalam bentuk ketidaksabaran yang lebih sering atau reaksi yang berlebihan terhadap hal-hal kecil yang biasanya tidak menjadi masalah.

Jika pasangan tiba-tiba menjadi lebih kritis atau bahkan menunjukkan kemarahan yang tidak sesuai dengan situasi, ini bisa menjadi indikasi adanya ketegangan dalam hubungan yang berasal dari rasa bosan atau frustrasi.

Reaksi emosional yang berlebihan bisa disebabkan oleh rasa tidak puas atau ketidaknyamanan dalam hubungan, namun pasangan yang bosan mungkin tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaannya secara terbuka sehingga mengalihkannya dalam bentuk kemarahan.

7. Percakapan tentang Masa Depan yang Tak Lagi Sejalan

Saat hubungan memasuki fase kebosanan, pasangan sering kali mulai menunjukkan ketidakpastian tentang masa depan bersama. Jika sebelumnya percakapan tentang masa depan, seperti merencanakan liburan bersama, pernikahan, atau bahkan memiliki anak, merupakan bagian dari percakapan yang penuh semangat, kini topik tersebut bisa menjadi sumber ketegangan atau dihindari. Pasangan tak lagi tertarik atau enggan membahas masa depan bersama, bahkan menunjukkan bahwa tak lagi melihat hubungan ini sebagai bagian dari rencana jangka panjangnya.

Perubahan cara pasangan berbicara tentang masa depan, juga bisa melibatkan penghindaran komitmen atau ketidakpastian tentang tujuan jangka panjang. Jika ia lebih sering mengatakan “tidak tahu” atau “mungkin nanti,” ini bisa menjadi tanda bahwa pasangan mulai meragukan kelanjutan hubungan atau bahkan mulai merasa bahwa hubungan ini tidak lagi relevan dengan harapannya.