Apakah Kita Perlu Saling Berteman dengan Atasan di Media Sosial? Ini Jawabannya!
Media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Mulai dari berbagi foto anak anjing yang menggemaskan hingga mengabadikan momen lucu bersama keponakan yang sedang mencicipi es krim untuk pertama kalinya atau bahkan memamerkan outfit terbaru kita, media sosial membantu kita terhubung dengan teman, keluarga, dan rekan kerja.
Namun, salah satu kelemahan dari 'era media sosial' sepertis saat ini adalah adalah kaburnya batasan antara kehidupan pribadi dan profesional. Sebagai contoh, haruskah kita meminta atasan untuk mem-follow akun pribadi kita di media sosial? Pertanyaan yang sulit, bukan?
Hal di atas mungkin terasa normal bagi sebagian orang. Bagaimanapun juga, media sosial memberikan kita gambaran atas kehidupan, minat, dan kepribadian orang lain di luar kantor. Tapi bagi sebagian orang lainnya, gagasan bahwa atasan mereka memiliki akses ke kehidupan pribadi dan aktivitas online mereka mungkin terasa seperti melanggar batasan tertentu, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan ranah privasi dan potensi terjadinya kesalahpahaman.
Jadi, haruskah kamu menerima request permintaan berteman dengan atasan atau sebaiknya langsung dengan sopan menolaknya? Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan satu ini. Mari Cosmo bantu kamu untuk mulai mempertimbangkannya.
Tanyakan kepada dirimu: Apa fungsi media sosial yang kamu miliki?
Pertama, pertimbangkan alasan mengapa kamu menggunakan media sosial. Apakah itu terutama untuk mengembangkan networking, menjadi tempat untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, berbagi momen pribadi, atau mempromosikan pekerjaan kamu? Atau apakah itu kombinasi dari semuanya?
Setelah kamu mengidentifikasi motivasi utamanya, kamu lantas bisa memutuskan apakah ingin atasanmu menjadi bagian dari lingkaran media sosial yang dimiliki atau sebaliknya.
Jika kehadiran media sosial kamu bertujuan untuk lingkup tujuan professional, seperti demi membangun networking dan mempromosikan pekerjaan kamu, maka memiliki atasan kamu sebagai bagian dari circle media sosial mungkin akan bermanfaat. Hal ini dapat menunjukkan transparansi dan profesionalisme, bahkan membantu membangun hubungan profesional kamu.
Namun jika media sosial kamu lebih bertujuan untuk menjadi tempat “perlindungan” pribadi, di mana kamu akan berbagi detail kehidupan, pemikiran, dan pengalaman pribadi, kamu mungkin lebih suka menjauhkan atasanmu dari semua hal tersebut. Menjaga batasan antara kehidupan pribadi dan profesional adalah hal yang penting bagi kebanyakan orang. Dan memiliki atasan di media sosial pribadi kamu memang dapat mengaburkan batasan tersebut.
Ini semua juga tergantung pada kebiasaan di tempat kerja kamu
Apakah kamu perlu berteman dengan atasan kamu di media sosial atau tidak, sebenarnya itu juga tergantung pada suasana yang mereka ciptakan di tempat kerja. Beberapa manager mendorong karyawannya untuk memiliki kehidupan yang seimbang dan menerima bahwa hidup lebih dari sekadar urusan bekerja. Dan mereka mungkin sangat menganjurkan hubungan media sosial sebagai cara untuk tetap terhubung di luar kantor.
Namun, tidak semua manager memiliki perspektif yang sama. Beberapa percaya bahwa memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan justru akan menumbuhkan suasana yang lebih profesional. Pilihan tersebut pada akhirnya dibentuk oleh keragaman pandangan di antara individu. Oleh karena itu, sikap atasan kamu terhadap integrasi media sosial dapat membantu kamu dalam menavigasi hubungan profesional serta memberikan pemahaman tentang dinamika di tempat kerja.
Serta hubungan yang terjalin antara kamu dan atasan
Elemen penting lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah sifat hubungan kamu dengan atasan. Apakah diskusi yang terjalin hanya bersifat profesional? Atau apakah ada ruang tersendiri untuk informasi pribadi?
Jika hubungan kamu lebih dari sekadar hubungan kerja, dan bila kamu merasa nyaman untuk bertukar cerita atau mendiskusikan hobi pribadi, berinteraksi di media sosial mungkin akan terasa lebih alami. Jenis hubungan seperti ini sering kali menunjukkan tingkat kepercayaan dan persahabatan yang dapat menumbuhkan koneksi media sosial.
Namun, jika diskusi kamu sebagian besar terfokus pada tema-tema yang berhubungan dengan pekerjaan dan kamu tetap menjaga sikap formal, mungkin lebih baik untuk menghormati batasan-batasan tersebut dengan cara tidak menambahkan atasan kamu di media sosial.
(Artikel disadur dari Cosmopolitan India / Alih Bahasa: Giovani Untari / Images: Dok. Cottonbro Studio from Pexels, Mikhail Nilov from Pexels).