Ketahui 5 Perbedaan Eksfoliasi Kimia dan Fisik di Sini!

Redaksi 2 20 Jan 2025

Girls, eksfoliasi adalah salah satu langkah penting dalam rutinitas skincare yang membantu mengangkat sel kulit mati dan menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.

Namun, tidak semua metode eksfoliasi cocok untuk semua jenis kulit, lho. Ada dua jenis eksfoliasi yang paling umum digunakan, yaitu eksfoliasi kimia dan eksfoliasi fisik.  

Nah, sebelum memutuskan metode mana yang paling cocok untuk kulitmu, penting banget untuk tahu perbedaan keduanya.

Yuk, pelajari lebih dalam perbedaan eksfoliasi kimia dan fisik melalui rangkuman Cosmo di bawah ini agar kamu bisa merawat kulitmu dengan cara yang tepat!  


1. Dari cara bekerja

Eksfoliasi fisik

Eksfoliasi fisik bekerja dengan cara menggosok lapisan atas kulit menggunakan scrub, alat, atau bahan yang memiliki tekstur abrasif.

Proses ini mengandalkan gesekan untuk mengangkat sel-sel kulit mati di permukaan kulit.

Eksfoliasi kimia

Sebaliknya, eksfoliasi kimia menggunakan bahan aktif seperti asam atau enzim untuk melarutkan ikatan antar sel kulit mati sehingga lebih mudah terangkat. Bahan-bahan ini bekerja lebih dalam dibandingkan eksfoliasi fisik.


2. Dari jenis kulit yang cocok


Eksfoliasi fisik

Metode ini biasanya cocok untuk kulit yang tidak sensitif dan cenderung normal.

Namun, bagi kulit yang berjerawat atau sensitif, eksfoliasi fisik dapat menyebabkan iritasi atau bahkan luka kecil pada kulit.

Eksfoliasi kimia

Eksfoliasi kimia lebih ramah untuk berbagai jenis kulit, termasuk kulit sensitif atau berjerawat, karena bekerja tanpa menggosok kulit secara langsung.

Asam salisilat (BHA), misalnya, sangat efektif untuk kulit berminyak atau berjerawat, sedangkan asam laktat (AHA) lebih lembut untuk kulit sensitif.  


3. Dari hasil yang diberikan

Eksfoliasi fisik

Hasil dari eksfoliasi fisik biasanya langsung terlihat. Setelah proses penggosokan, kulit akan terasa lebih halus dan lembut. Namun, efeknya cenderung hanya di permukaan kulit.  

Eksfoliasi kimia

Eksfoliasi kimia mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menunjukkan hasil, tetapi manfaatnya lebih mendalam.

Selain mengangkat sel kulit mati, bahan kimia aktif juga membantu mengatasi masalah kulit seperti hiperpigmentasi, garis halus, atau jerawat.  


4. Dari risiko yang mungkin terjadi


Eksfoliasi fisik

Karena melibatkan penggosokan, eksfoliasi fisik berisiko menyebabkan luka mikro pada kulit, iritasi, atau memperburuk kondisi kulit yang sensitif.  

Eksfoliasi kimia

Risiko eksfoliasi kimia biasanya terkait dengan kekuatan bahan aktif yang digunakan.

Jika terlalu sering atau menggunakan produk dengan konsentrasi tinggi tanpa perlindungan, kulit bisa mengalami iritasi atau menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.  


5. Dari frekuensi penggunaan

Eksfoliasi fisik

Karena sifatnya yang abrasif, eksfoliasi fisik sebaiknya dilakukan hanya 1-2 kali seminggu. Menggunakannya terlalu sering dapat merusak lapisan pelindung kulit.  

Eksfoliasi kimia

Eksfoliasi kimia lebih fleksibel dalam penggunaannya. Produk dengan kandungan ringan, seperti toner AHA/BHA, bisa digunakan setiap hari.

Namun, untuk produk yang lebih kuat seperti peeling serum, sebaiknya dibatasi 1-2 kali seminggu saja ya, girls.


Cosmo babes, eksfoliasi fisik dan kimia sama-sama memiliki manfaat jika digunakan dengan cara yang benar. Eksfoliasi fisik cocok untuk hasil instan di permukaan kulit, sedangkan eksfoliasi kimia memberikan manfaat mendalam dan lebih luas.

Pilihlah metode yang sesuai dengan jenis kulitmu dan jangan lupa untuk selalu memakai sunscreen setelah eksfoliasi kimia untuk melindungi kulitmu.


(Fishya Elvin/Images: Alena Darmel, Anna Nekrashevich, BOOM 💥 on Pexels)