Ini Tips Memilih Pelumas yang Tepat!
Benda satu ini punya peranan penting dalam banyak aktivitas seksual kita. Tapi sering kali kita melupakan betapa krusialnya memilih varian pelumas yang tepat. Cosmo siap membantu Anda menemukan -the right one-.
Mari akui, ada kalanya memilih pelumas yang tepat tidak masuk ke dalam list agenda harian kita (#busy!). Kita juga mungkin belum terlalu paham bagaimana cara memilih varian pelumas yang cocok, berbanding dengan cara kita dalam memilih skincare yang sesuai dengan jenis kulit. Akhirnya, banyak yang asal memilih pelumas atau membelinya hanya dengan mengandalkan insting (atau bahkan aromanya!) semata.
Pelumas atau lube jelas bukan sesuatu yang baru. Ia adalah salah satu benda yang memegang peranan penting dalam banyak aktivitas seksual. Benda ini selalu bisa diandalkan di waktu intim bersama koleksi sex toys kesayangan, mengejar kesenangan melalui fingering, hingga membuat penetrasi seks menjadi lebih mudah. Pelumas juga menjadi sahabat baik bagi mereka yang mengalami vaginal dryness.
Bahkan, sensasi slick yang dihasilkan dari pelumas membuat aktivitas seksual jadi lebih fun dan berguna untuk beberapa posisi seks tertentu. "Menemukan pelumas yang tepat juga bisa membantu Anda meraih seks terbaik," ujar Maria Sophocles, seorang OBGYN dan Direktur Medis dari Women’s Healthcare of Princeton di New Jersey.
KENALI 3 TIPE PELUMAS YANG ADA
Beberapa dari kita mungkin lebih familiar dengan pelumas berbahan dasar air, tetapi sebenarnya ada tiga tipe pelumas yang bisa kamu adikan opsi. Meet the main characters:
1. PELUMAS BERBAHAN DASAR SILIKON
Dikenal dengan teksturnya yang lebih licin dan kental. Kandungan silikon di dalamnya menghasilkan tekstur slippery yang lebih tahan lama dan tidak cepat mengering ketimbang pelumas berbahan dasar air. Hanya saja pelumas berbahan silikon bukan pasangan yang tepat bagi kondom berbahan lateks, polyurethane, nitrile, serta sex toys yang berbahan silikon karena dapat merusak lapisan karet di dalamnya.
Pelumas jenis ini cocok untuk: penggunaan sex toys berbahan plastik dan kaca, seks penetrasi tanpa kondom, aktivitas seksual di kamar mandi.
2. PELUMAS BERBAHAN DASAR AIR
Ini adalah jenis pelumas yang paling mudah dan sering kamu temukan di pasaran. Karena berbahan dasar air teksturnya cenderung licin, cepat mengering, dan mudah dibersihkan. Tipe pelumas satu ini lebih versatile untuk digunakan pada banyak hal, termasuk penggunaan bersama kondom karena tidak merusak bahannya.
Kekurangan dari pelumas berbahan dasar air adalah teksturnya yang lengket sehingga kerap membuat beberapa orang kurang nyaman setelah menggunakannya. Hanya saja terkadang sejumlah pelumas berbahan dasar air juga mengandung bahan tambahan seperti gliserin, parfum, dan zat artifisial yang bisa menimbulkan alergi tertentu.
Pelumas jenis ini cocok untuk: hampir semua aktivitas seksual dan penggunaan sex toys.
3. PELUMAS BERBAHAN DASAR MINYAK
Pelumas berbahan dasar minyak atau plant oil based memiliki karakteristik yang serupa dengan pelumas bebahan dasar silikon: mampu memberi efek licin yang bertahan lama tapi dapat merusak bahan kondom. Nilai plus lainnya dari pelumas jenis ini juga mampu melembapkan area vagina saat digunakan. Untuk meminimalisir efek alergi, pilihlah pelumas berbahan dasar minyak alami seperti minyak kelapa, avocado oil, atau minyak zaitun.
Pelumas jenis ini cocok untuk: mereka yang memiliki vulva sensitif, seks penetrasi tanpa kondom, penggunaan sex toys berbahan plastik dan kaca.
BACA KANDUNGAN DI DALAM PELUMAS!
Sama halnya dengan memilih produk skincare atau kebutuhan lainnya dalam hidup, pastikan pula kamu membaca dengan teliti setiap kandungan yang ada di dalam pelumas. Hindari zat yang dapat memicu alergi seperti: gliserin, paraben, parfum, dan tambahan perasa. Kandungan gliserin yang umumnya ada di pelumas berbahan dasar air bisa merusak keseimbangan pH vagina, menimbulkan pertumbuhan ragi vagina yang berlebihan yang bisa berujung iritasi.
Another tips: Kamu bisa bereksperimen mencoba berbagai jenis pelumas dengan membeli kemasan kecil atau sample terlebih dahulu sampai menemukan jenis dan merek yang tepat. Jangan lupa juga untuk membersihkan area vulva menggunakan air dan sabun tanpa pewangi setelah aktivitas yang menggunakan pelumas.
TRIK UNTUK MENGHINDARI ALERGI PELUMAS
Karena penggunaanya yang dekat dengan organ intim yang sensitif, alergi pelumas juga menjadi efek samping tersendiri bagi penggunanya. Beberapa gejala alergi pelumas yang kerap dirasakan adalah gatal, kemerahan, sensasi terbakar di sekitar vagina, bahkan keputihan
Apabila kamu memiliki kulit sensitif, para ahli menyarankan untuk melakukan tes terlebih dahulu. Oleskan sedikit pelumas di area pergelangan atau siku bagian dalam dan tunggu selama beberapa saat apakah pelumas tersebut menimbulkan reaksi tertentu. Jika semuanya terasa normal, mulailah untuk mengaplikasikan pelumas pada area vulva untuk melihat reaksinya saat terkena kulit.