Para Pria yang Diduga Jadi Inspirasi Album "Midnights" Taylor Swift
In case you didn’t know, Taylor Swift telah meluncurkan album terbarunya yang sudah ditunggu-tunggu bertajuk “Midnights” pada tanggal 21 Oktober lalu dan langsung membuat heboh internet. Dalam sehari, “Midnights” berhasil menjadi album Spotify yang paling banyak di-streaming dan Taylor juga berhasil memecahkan rekor artis yang paling banyak diputar dalam satu hari dalam sejarah Spotify.
Dikenal sebagai songwriter yang selalu menulis lagu dengan deep, personal, dan menceritakan pengalaman-pengalaman pribadinya, para Swifties lalu berlomba-lomba untuk “memecahkan kode” atau easter eggs yang terdapat dalam lagu-lagu barunya. Kali ini, tentang siapa kira-kira Ia bercerita dalam lirik-lirik di lagunya? Berikut adalah deretan pria yang diduga *the sus* menjadi inspirasi dalam lagu-lagu di album terbarunya!
1. “Lavender Haze” - Joe Alwyn
Well, let’s start with the obvious one, Taylor’s boyfriend for 6 years.. Joe Alwyn. Taylor menjelaskan bahwa Ia mendapatkan istilah “Lavender Haze” ketika sedang binge-watching serial tv Mad Men yang merupakan gambaran tentang perasaan jatuh cinta.
'.Perseteruan Taylor dengan Scooter disebabkan karena Taylor ingin memiliki rekaman master dari album-album miliknya yang direkam bersama record label tersebut setelah berpindah label ke Universal Music Group, namun Scooter malahan mengakuisisi perusahaan tersebut, memiliki rekaman masternya, serta menjualnya ke pihak lain. Singkatnya, Taylor tidak memiliki hak atas rekaman master dari 6 album tersebut, serta kemudian merekam kembali lagu-lagu yang menjadi hak-nya dalam album “Red (Taylor’s Version)”. Cerita lengkapnya bisa kamu simak disini.
Dalam lagu “Vigilante Shit”, Taylor menuliskan lirik:
“I don’t start shit, but I can tell you how it ends
Don’t get sad, get even
So on the weekends, I don’t dress for friends
Lately I’ve been dressing for revenge.”
Scooter Braun juga bercerai dengan sang istri beberapa waktu lalu, dan sang Istri mendapatkan divorce settlement senilai 20 juta dollar Amerika Serikat, yang sangat relevan dengan lirik berikut:
“She needed cold hard proof, so I gave her some
She had thе envelope, whеre you think she got it from?
Now she gets the house, gets the kids, gets the pride
Picture me thick as thieves with your ex-wife”.
5. “Karma” - Kanye West
Ketika lagu "Karma" diumumkan pada daftar lagu untuk “Midnights”, penggemar berasumsi itu akan menjadi lagu yang ditujukan untuk Kanye West, yang kebetulan baru-baru ini mendapat kecaman karena komentar anti-semitic dan fashion show miliknya yang rasis.
Lirik dalam lagu tersebut seperti ini:
“'Cause karma is my boyfriend
Karma is a God
Karma is the breeze in my hair on the weekend
Karma's a relaxing thought
Aren’t you envious that for you it’s not?
Sweet like honey, karma is a cat
Purring in my lap 'cause it loves me
Flexing like a goddamn acrobat
Me and karma vibe like that”
Dalam sebuah wawancara dengan Apple Music, Swift menjelaskan bahwa lagu tersebut ditulis dari sudut pandang perasaan yang sangat bahagia dan bangga dengan cara hidup diri sendiri, “Perasaan seperti itu harus menjadi hadiah untuk melakukan hal yang benar dan Karma adalah lagu yang sangat saya sukai karena saya pikir kita semua membutuhkan momen-momen itu. Kita tidak bisa terus-menerus menyalahkan diri sendiri.” begitu ujarnya.
Keindahan dalam penulisan lagu Swift adalah berbagai liriknya sangat terbuka untuk berbagai interpretasi. Oh, how we love her!