Tanda Kalau Kamu Sedang Berada di Hubungan Red Flag
Hubungan, pada tahap awal, sering kali terasa seperti mimpi indah—semuanya berwarna-warni, cerah, dan penuh kebahagiaan. Dan karena itu, seringkali orang cenderung mengabaikan red flag dari pasangan karena mereka terus melihat dunia melalui kacamata berwarna mawar. Seperti yang mereka katakan, "toleransi adalah solusinya", tapi apakah itu selalu benar?
Mari kita telusuri lebih dalam. Berikut adalah 10 tanda bahwa kamh mungkin telah mengabaikan red flag dalam hubungan. Dengan mengenali tanda-tanda ini, kamu dapat melangkah mundur untuk mengevaluasi kembali hubungan dengan pasanganmu, serta mampu mendapatkan perspektif yang lebih jelas arahnya.
Kamu yang sering kali mengorbankan diri dalam hubungan
Pemikiran tentang cinta sejati sering kali dikaitkan dengan pengorbanan. Tapi apakah selalu perlu mengorbankan diri dalam hubungan sepanjang waktu? Hubungan pada dasarnya adalah kemitraan antara dua individu yang saling mendukung pertumbuhan dan perkembangan satu sama lain. Namun, jika satu orang secara konsisten mengejar impian dan minat mereka sementara yang lain menempatkannya di tempat kedua, keseimbangan hubungan terganggu. Kemitraan yang sepihak adalah tanda yang sebaiknya tidak diabaikan.
Terbiasa dengan perilaku si dia yang tidak konsisten
Apakah pasangan sering bergantian antara memberikan cinta dan perhatian, lalu kemudian diam tanpa alasan? Meskipun kadang-kadang mungkin karena perubahan suasana hati mereka, tapi jika siklus ini terus berlanjut, saatnya untuk memahami bahwa ini adalah tanda red flag yang jelas. Pola perilaku ini dapat menunjukkan ketidakpastian tentang hubungan atau bahkan tentang perasaan mereka. Penting untuk memiliki percakapan yang sehat dan mengatasi masalah ini, dan jika ini terus berlanjut, jangan ragu untuk melepaskan mereka.
Kamu merasa bahwa mereka selalu membuat keputusan
Perilaku yang mengendalikan adalah red flag yang paling umum. Ketika pasangan terus-menerus mencoba mengendalikan pilihan dan tindakanmu, itu bisa menjadi tanda ketidakpercayaan. Jika pasangan memberi tahu kamu apa yang harus dilakukan, apa yang harus dikenakan, dan menjauhkanmu dari keluarga dan teman-teman, itu adalah tanda peringatan yang sebaiknya tidak diabaikan. Jenis perilaku ini biasanya berasal dari rasa tidak aman dan cemburu yang secara kita sadar, tak masuk dalam kategori hubungan yang sehat.
Kamu selalu berharap ada perubahan dalam perilaku pasangan
Tidak ada yang sempurna, it's true, dan setiap individu memiliki ruang untuk pertumbuhan pribadi. Dalam hubungan, wajar kalau kita mempunyai beberapa aspek perubahan kepribadian pasangan untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Namun, ada perbedaan antara berharap dan berharap palsu.
Meskipun sepenuhnya wajar untuk berharap pada pertumbuhan pribadi si dia, tetapi kalau kalian justru saling memaksakan diri, ujungnya tak akan seperti apa yang kalian harapkan. Penting bagimu untuk introspeksi dan menentukan apakah kamu jatuh cinta dengan ide 'diri potensial' mereka atau kamu benar-benar siap menerima mereka apa adanya.
Kamu membenarkan tindakan mereka kepada diri sendiri dan orang lain
Hal ini dapat sangat melelahkan ketika kamu terus-menerus merasa perlu membenarkan tindakan pasangan kepada orang lain, dan yang lebih penting, kepada diri sendiri. Meskipun pembelaan sesekali terhadap pasangan adalah hal yang normal, nanun kalau polanya dilakukan secara berulang, hal ini bisa menjadi masalah, babes.
Kamu secara konsisten menemukan makna di balik kata-kata atau tindakan mereka, dalam upaya mempertahankan citra positif tentang mereka, yang pada akhirnya bisa berdampak pada kesejahteraan mentalmu. Penting untuk memiliki komunikasi yang terbuka dan jelas mengenai kekhawatiran yang kamu miliki dengan pasangan, daripada membela setiap langkah mereka.
Status hubungan dengan si dia terasa tidak pasti
Ketika kamu berada dalam hubungan, jelas kalau kalian punya ketertarikan yang sama. Namun, jika pasangan membuatmu ragu tentang perasaan mereka terhadapmu, hal ini tergolong red flag yang sebaiknya tidak diabaikan sama sekali. Keamanan emosional adalah aspek fundamental dari setiap hubungan. So you guys need to evaluate it.
Kamu sering menahan diri untuk menyampaikan pendapat kepadanya
Setiap orang ingin berada dalam hubungan di mana mereka dapat dengan bebas berbicara tentang apa saja dengan pasangan mereka tanpa takut dihakimi. Tapi jika kamu sering ragu untuk menyampaikan perasaan atau pendapat dengan bebas kepada pasangan, dengan alasan tentang bagaimana mereka mungkin bereaksi, well...situasi ini sedikit mengkhawatirkan. Memahami titik pemicu pasangan dan menjadi perhatian adalah hal yang baik, tetapi hubungan yang sehat seharusnya tidak melibatkan keraguan perihal reaksi potensial mereka.
Kamu selalu merasa perlu meminta maaf bahkan ketika mereka yang salah
Jika pasangan tidak pernah mengakui kesalahan mereka dan yang lebih buruk, membuatmu merasa bersalah, maka hubungan tersebut kemungkinan tidak stabil, dan menuju ke arah toxic. Apalagi kalau salah satu pihak tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka, apalagi untuk meminta maaf. Kalau mereka memulai dengan permintaan maaf tetapi mengakhiri dengan pembelaan, rasanya permintaan maaf itu terasa tidak tulus. Ini mungkin terdengar seperti: "Maaf, tapi aku tidak berpikir itu akan menyakitimu." Ini dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan antara kalian berdua dan dapat menjadi masalah dalam jangka panjang jika tidak ditangani dengan baik.
Kamu telah mengubah diri sepenuhnya untuk mereka
Menjaga keseimbangan yang sehat dalam hubungan sangat penting. Wajar kalau kamu perlahan mengadopsi beberapa sifat kepribadian pasangan dan melakukan penyesuaian gaya hidup bersama, tetapi ketika kamu meninggalkan diri asliny dan mencoba menjadi pribadi yang mirip dengan si dia, the it's a walking red flag. Jika pasangan bersikeras untuk membuat perubahan dalam penampilan atau kepribadianmu, saatnya untuk memikirkan ulang tentang hubungan ini. Saran yang konstruktif memang harus disambut dan dihargai, tetapi mencoba menyatu dengan identitas pasangan dengan semata-mata untuk kebahagiaan mereka, adalah suatu hal yang tidak dianjurkan.
Kamu sering mendengar mereka berbicara tentang mantan mereka
Jika pasangan sering menyebutkan mantan mereka selama percakapan dan biasanya tidak memiliki hal baik yang bisa dikatakan tentang mereka, itu bisa menjadi indikasi bahwa mereka belum sepenuhnya melupakan hubungan sebelumnya. Dalam kasus ini, kemungkinan besar kamu hanya menjadi pengganti sementara bagi si dia. Umumnya dianggap sebagai aturan yang tidak diucapkan untuk tidak terlalu memikirkan mantan saat memulai hubungan baru.
(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.in / Perubahan telah dilakukan oleh penulis, Nadhifa Arundati / Image: Dok. Unsplash by Charlie Foster)