Hal yang Perlu Dilakukan Terhadap Pasangan Sensitif
Saat memiliki pasangan, kehidupan yang kamu jalani tak bisa lagi bergantung sepenuhnya pada keputusanmu sendiri. Kamu bukan lagi perempuan single yang sibuk berteriak “woohoo!” di bar – karena dengan adanya pasangan, kamu mulai diberikan tantangan baru, yang pastinya perlu melewati beberapa proses.
Setiap pasangan punya beragam sifat yang berlawanan, dan menurut Cosmo, hal ini-lah yang mampu menjadi bumbu manis dalam hubungan. Well, kalau pasangan kita terlalu cuek, terkadang kita merasa tak pernah diberikan perhatian olehnya, tetapi kalau pasangan kita begitu clingy, kamu akan merasa terganggu… But you know what, kalau kita pikir kembali, setiap pasangan kan pasti punya sisi kekurangan, dan kita tak bisa menuntutnya untuk menjadi sosok yang 100% kita harapan. Karena sejatinya, yang kalian perlukan ialah toleransi dan mau belajar untuk memahami satu sama lain.
And the best way you can do is: mengomunikasikan hal ini ke pasangan. Lantas, apa hal lain yang bisa kamu terapkan dalam menghadapi pasangan yang cenderung bersifat sensitif? Worry no more, karena ada banyak jalan terbaik yang bisa kamu tempuh – apalagi kalau kamu merasa si dia adalah sosok yang tepat untuk dipertahankan. Simak!
Be a good listener
Ini adalah perilaku yang memang sepatutnya dilakukan sebagai umat manusia. Menjadi pendengar yang baik akan membuka banyak jendela baru terhadap perbedaan sudut pandang, dan tentunya hal ini perlu kamu terapkan kepada pasangan. Jika si dia sedang bercerita, atau bahkan meluapkan perasaannya, pahami dulu maksud ucapan dan perasaannya. Setelah itu, kamu dapat bertanya, “Saat ini kamu hanya butuh didengar, atau membutuhkan saran dari aku? Kalau hanya ingin didengarkan, then I’m all ears.”
Selalu apresiasi rasa cinta yang mereka berikan
Memberikan pujian seperti, “aku merasa beruntung punya pasangan yang sangat pengertian seperti kamu, thank you, ya.” Meski terdengarnya begitu simpel untuk dilakukan, tetapi kalimat seperti ini membuat si dia merasa kalau perasaannya itu diakui. Setiap rasa sayang yang kalian berikan itu pasti sifatnya tulus, maka salah satu reward yang bisa kalian berikan adalah pujian dan rasa terima kasih, that feels like magic.
Berikan mereka ruang untuk berkreativitas
Pria sensitif umumnya memiliki kreativitas yang tinggi – mereka peka terhadap apa yang terjadi di sekitar. Dan kalau pemikiran atau gagasan ini terus dipendam, pada akhirnya, pikiran negatif kian berdatangan, yang kemungkinan dapat memberikan dampak buruk bagi hubungan kalian. Kamu dan pasangan sama-sama punya hak kok untuk menentukan batasan – after all, you guys need your own space.
Ada baiknya kamu memberikan dia ruang untuk meluapkan kreativitasnya, dan kamu pun bisa melakukan hal yang sama. Akan lebih menyenangkan jika kalian punya interest yang sama, maka kalian dapat saling bertukar pikiran, sembari mengerjakan hobi masing-masing. Sounds fun, right.
Let them be empathetic
Tak ada salahnya menjadi orang yang penuh empati; sensitif terhadap apa yang orang lain pikirkan dan rasakan. It’s a sign that he has a big heart. Karena kalau kamu malah mendorong si dia untuk menjadi orang yang apatis, hal ini justru tak akan membawa solusi. Ibaratnya seperti ini; kamu meminta si dia untuk mengenakan celana pendek di cuaca bersalju… Terdengar tidak nyaman, kan? Sama halnya dengan menuntutnya untuk “tidak menjadi pria sensitif”. Rasa empatinya yang tinggi ini tak bisa kamu tepis, karena balik lagi seperti di point pertama, jadi-lah pendengar yang baik, dan biarkan si dia memahami apa yang ia rasakan terhadap dunia luar. Kalau rasa empati ini mulai menjalar ke pemikiran buruk, kamu dapat menjadi sosok yang mampu meluruskannya.
Menjadi supporter utama mereka
Bukan berarti kamu harus bersorak menggunakan pom-pom untuk menyemangati si dia setiap hari (but, yeah, if you want to), karena dukungan itu bisa jadi berupa sebuah kalimat yang dapat meluluhkan hatinya. Ucapan seperti, “Aku bangga punya pasangan seperti kamu” atau “Asalkan kamu selalu berusaha, aku bakal tetap menemani dan mendukung kamu, kok” yang secara tak sadar, memberikan dorongan mereka untuk berani melangkah maju. Luangkan waktu untuk memberikan dukungan atas kegiatan yang dia lakukan, karena si dia pasti akan melakukan hal yang sama.
Terbuka dengan perasaanmu
Silent treament malah membuat hubungan kalian semakin memburuk, percayalah. Pasangan yang sensitif itu bisa sensing perubahan yang terjadi dari kamu – bahkan perubahan kecil seperti di saat kamu lupa membalas pesan. Kalau kamu merasa tak nyaman dengan beberapa aksi atau sikap si dia belakangan ini, lebih baik dikomunikasikan. Terbuka terhadap perasaan itu bukan dengan cara memerintah, atau membentak pasangan, ya, cara seperti ini malah akan membuatnya bersikap defensive.
OK, mungkin kamu itu tipikal yang pasif saat menghadapi masalah, tetapi ini bukan menjadi alasan untuk menghindari komunikasi. Again, silent treatment would make the situation worse. Opsi terbaik yang bisa kamu lakukan yakni dengan mengatakan, “Aku sedang merasa tidak nyaman dengan situasi kita saat ini, dan sekarang aku ingin menyelesaikan perasaan ini sendiri lebih dulu, kalau perasaan aku sudah lega, aku akan diskusikan hal ini ke kamu. Aku harap kamu mau mengerti, ya?”.
(Nadhifa Arundati / Image: Dok. Pexels by Gustavo Fring)