Art Jakarta 2024: Perayaan Seni dengan Nuansa Kreatif dan Kolaboratif
Bagi para pecinta seni, pameran seni yang diselenggarakan secara besar-besaran ini sudah pasti selalu menjadi penantian paling favoritmu. Yes, Art Jakarta 2024 kembali hadir pada 4 Oktober di JIExpo Kemayoran, Jakarta, membawa angin segar bagi pecinta seni, kolektor, dan profesional kreatif. Dalam edisi ke-14 ini, Art Jakarta menghadirkan 73 galeri terkemuka dari Indonesia, Asia Tenggara, dan mancanegara lainnya, menjadikannya pameran seni terbesar di Indonesia. Tahun ini, Art Jakarta tak hanya menjadi ajang pameran seni biasa, tetapi juga tempat pertemuan penting bagi ekosistem seni lokal dan global.
Kolaborasi Kreatif di Art Jakarta 2024
Pameran ini dihadiri berbagai tokoh penting dari dunia seni dan pemerintahan, termasuk Maulana Indraguna Sutowo, CEO MRA Group, serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pembukaan yang megah turut dimeriahkan oleh Trust Orchestra, rapper Matter Mos, dan pemutaran perdana film dokumenter "The Mother of Indonesian Artists" karya Erwin Damali. Hal ini menjadi bukti nyata bagaimana Art Jakarta selalu mengombinasikan seni visual dengan bentuk seni lainnya, menciptakan pengalaman yang komprehensif dan mengesankan.
Lebih dari Sekadar Pameran: Tempat Berkumpulnya Seniman dan Kolektor
Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, memberikan apresiasi terhadap Art Jakarta yang telah menjadi jembatan antara seniman lokal dan pasar seni internasional. Dengan berbagai galeri dari negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Australia, Art Jakarta bukan hanya pameran seni tetapi juga tempat di mana karya-karya Indonesia memiliki kesempatan bersinar di panggung dunia.
Keistimewaan lainnya adalah ajang ini bukan hanya menjadi tempat pameran, melainkan juga forum bagi para seniman untuk berdialog dan berbagi wawasan melalui sesi AJ Talk. Diskusi ini menghadirkan para pakar seni, kurator, dan pengamat yang siap berbagi pengalaman dan ilmu dengan audiens.
Instalasi Seni yang Mengusik Imajinasi
Tahun ini, Art Jakarta mengajak pengunjungnya untuk menjelajahi berbagai instalasi seni interaktif, seperti Super Art Box yang dipersembahkan oleh SUPERMUSIC, dan *Hydrogrid, Hydration* oleh Palette Studio yang menghadirkan karya berbasis data untuk mencerminkan aliran informasi di nusantara. Kolaborasi unik seperti ini menjadi magnet tersendiri, memberikan pengalaman visual yang memikat dan memperkaya perjalanan pengunjung di dunia seni.
Selain itu, instalasi Frigorifero d'arte dari Smeg, hasil kolaborasi dengan Dolce & Gabbana, mempersembahkan karya seni dalam bentuk kulkas berdesain unik. Dengan sentuhan tangan artis Italia Alice Valenti, instalasi ini menggabungkan unsur fashion dan seni kontemporer, membuatnya menjadi sorotan utama pameran.
Mendukung Generasi Muda Melalui Seni
Art Jakarta 2024 juga berfokus pada pendidikan seni bagi anak-anak melalui ruang interaktif Play by UOB, yang tahun ini bertemakan *We Are All Beautiful*. Program ini memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi kreativitas mereka melalui berbagai aktivitas seni yang imajinatif. Selain itu, UOB Art Space menampilkan karya seniman dari UOB Art Alumni Network, menguatkan komitmen UOB dalam mendukung perkembangan seni di Asia Tenggara.
Seni sebagai Jembatan untuk Masa Depan
Melalui kemitraan dengan Bibit & Stockbit, Art Jakarta 2024 memperkenalkan instalasi Knit by Knit oleh Cinanti A. Johansyah x Rajut Kejut yang menggambarkan nilai-nilai ketekunan dan konsistensi, baik dalam seni maupun investasi. Sementara itu, Treasury menghadirkan karya Post Tenebras Lux yang menyoroti kontribusi kecil namun signifikan dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Dengan dukungan dari berbagai mitra utama seperti Julius Baer, UOB Indonesia, dan Bibit & Stockbit, Art Jakarta 2024 menjadi ajang seni yang tak boleh kamu lewatkan. Acara ini tidak hanya menampilkan karya-karya kontemporer yang memukau, tetapi juga membuka kesempatan bagi semua orang untuk berpartisipasi dan belajar dari berbagai ekspresi kreatif yang ditawarkan.
(Nadhifa Arundati / Image: Dok. Art Jakarta)