Akhir Era Hedi Slimane di Celine! Tampilkan Gaya Retro Era 60-an yang Mewah di Koleksi Terakhir
Industri mode cukup dikejutkan dengan kabar mundurnya Hedi Slimane sebagai creative director Celine. Cosmo menyebut “cukup mengejutkan” karena beberapa bulan sebelum pernyataan resmi dikeluarkan Celine pada 2 Oktober 2024 lalu telah beredar rumor bahwa sang desainer memilih untuk tidak melanjutkan kontraknya.
Selama hampir 7 tahun, Hedi telah merombak total sekaligus mengembangkan bisnis Celine secara masif. Semula dikenal sebagai label bergaya minimalis dan artsy, Hedi mengembalikan citra gaya klasik Parisian dengan sentuhan nuansa rock ‘n’ roll favoritnya. Ia juga meluncurkan koleksi menswear, parfum, dan makeup.
Dikenal sebagai sosok yang rebel, Hedi juga enggan mengikuti sistem yang ada. Alih-alih menggelar peragaan busana saat Paris Fashion Week, ia justru memilih mempresentasikan koleksinya dalam format video. Meski berbeda, koleksinya tetap sukses di pasaran. Terutama aksesori seperti tas dan sunglasses.
Dalam setahun terakhir, perubahan terlihat pada gaya rancangannya pada Celine. Setelah berfokus pada gaya kasual, ia mulai mengulik gaya retro. Hal tersebut kembali terlihat pada koleksi spring summer 2025 yang juga menjadi persembahan terakhir Hedi Slimane untuk Celine.
A French Summer
Hedi menamai koleksi terakhirnya ini sebagai Un Été Français (A French Summer). Definisi spesifik tersebut merefleksikan koleksi musim panas yang berbeda pada umumnya. Bahkan dapat dikatakan koleksi ini cenderung cocok untuk musim gugur. Tengok setelan rok yang girly dalam warna blush pink. Modelnya roknya diberi sentuhan aksen lipit, Hedi menyebutnya sebagai boarding school skirt.
Mungkin sang desainer menarasikan cerita seorang remaja perempuan keturunan aristokrat, terlihat dari latar video berupa bangunan klasik yang megah, yang menghabiskan musim panas di vila keluarganya.
Setelan rok sendiri menjadi salah satu bintang utama. Selain dalam warna pink, hadir opsi yang lebih sophisticated dalam warna abu-abu dan motif houndstooth.
Dari busana sehari-hari yang klasik, tentunya ia juga membutuhkan party dress. Mini dress berhiaskan feathers pada koleksi ini memamerkan kepiawaian Hedi Slimane dalam mengemas gaya retro menjadi modern. Nuansa era 60-an juga terlihat pada baby doll dress dengan detail embellishments.
Semenjak dipimpin oleh Hedi Slimane, Celine juga telah menjadi label favorit untuk karpet merah. Gaun hitam sleeveless berhiaskan embellishment pada bodice siap menjadi incaran para selebriti. Hedi bahkan menawarkan opsi yang lebih subtle lewat trio gaun hitam panjang berbagai model, seperti strapless dan bersiluet mermaid.
Dalam hal aksesori, Hedi melengkapi setiap kreasinya dengan sepatu pointy kitten heels, kalung mutiara, dan headband aksen logo. Sebuah styling trick yang mempertegas gaya yang preppy dan effortlessly cool. But looks can be deceiving. Meski penampilan perempuan Celine musim semi 2025 terlihat elegan, ia tetaplah sosok yang fierce.
Hedi memilih lagu berjudul Femme Fatale dari band The Velvet Underground sebagai soundtrack video presentasi. Para model berjalan anggun dalam nyanyian lirik ‘Here she comes…You better watch your step…She's going to break your heart in two, it's true.’
That kind of attitude is the reason why we love Hedi Slimane. Busananya wearable, bukan kreasi konseptual yang akan viral di media sosial, namun hal tersebut menjadi poin plus. Karena mudah dikenakan, rancangannya memberi ruang bagi si pemakai untuk mengenakannya sesuai preferensi, lebih personal.
Hedi mungkin mengikuti filosofi dari mendiang Yves Saint Laurent yang juga merupakan mantan bosnya, yakni “What is important in a dress is the woman who is wearing it”.