Mengenal Permakultur Sebagai Gaya Hidup Masa Kini

Redaksi 2 15 Oct 2024

Sebagai anak muda yang memiliki kesadaran terhadap lingkungan ternyata permakultur memiliki relevansi yang kuat, karena menawarkan solusi praktis untuk menghadapi tantangan lingkungan, sosial, dan ekonomi yang semakin mendesak di dunia modern. Bagi generasi muda yang peduli dengan masa depan planet ini, permakultur memberikan peluang untuk terlibat dalam kegiatan yang berkelanjutan dan memiliki dampak positif terhadap lingkungan serta masyarakat. Permakultur sendiri merupakan sistem desain untuk pertanian, perencanaan lahan, dan gaya hidup yang berkelanjutan dengan prinsip meniru ekosistem alami. Bertujuan untuk menciptakan sistem yang efisien dan harmonis antara manusia dan lingkungan.

Darimana Ide Awal Permakultur Dimulai?

Awalnya konsep permakultur sendiri diperkenalkan oleh dua ahli ekologi asal Australia, Bill Mollison dan David Holmgren, pada tahun 1970-an. Nama permakultur sendiri berasal dari gabungan kata permanent yang berarti tetap dan agriculture yang berarti pertanian, kemudian diperluas maknanya menjadi permanent culture berarti budaya yang berkelanjutan. Hal ini mencerminkan tujuan dari permakultur sendiri yaitu menciptakan sistem yang mampu mendukung kehidupan secara berkelanjutan. Saat itu, Mollison dan Holmgren memiliki keresahan tentang dampak pertanian industri yang merusak tanah, keanekaragaman hayati, dan lingkungan alam. Mereka ingin menemukan alternatif yang lebih selaras dengan alam.

Apa Manfaatnya?

Permakultur terasa relevan karena pengembangannya berdasarkan prinsip-prinsip terhadap bumi, manusia, dan prinsip membagi hasil secara adil. Prinsip perhatian pada bumi ini merujuk pada, pemeliharaan kesehatan ekosistem dan lingkungan, lalu perhatian terhadap manusia yaitu, memastikan bahwa kebutuhan dasar manusia, seperti pangan dan tempat tinggal, terpenuhi dengan cara yang berkelanjutan, dan membagi hasil secara adil dengan mengelola sumber daya dan hasil panen dengan adil, serta mengembalikan kelebihan kepada bumi dan masyarakat. Permakultur dianggap sebagai solusi untuk banyak masalah lingkungan dan sosial yang mendesak, seperti degradasi tanah, penggundulan hutan, krisis air, dan perubahan iklim. Sistem ini menawarkan pendekatan holistik yang memungkinkan manusia hidup lebih selaras dengan alam, memperbaiki ekosistem yang rusak, serta menyediakan makanan, air, dan energi dengan cara yang lebih berkelanjutan. 

Banyak anak muda yang tertarik pada gagasan kemandirian pangan, di mana mereka bisa menanam dan memproduksi makanan mereka sendiri dengan dengan cara berkelanjutan. Dengan praktik permakultur yang memberikan kesempatan anak muda untuk mempelajari teknik berkebun organik, agroforestri, dan desain lahan yang bisa diterapkan di lahan kecil seperti halaman rumah atau bahkan di perkotaan. Dengan mempraktikkan permakultur, anak muda dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sistem pangan industri yang sering kali merusak lingkungan. Permakultur bukan hanya tentang pertanian, tetapi juga tentang desain sistem kehidupan yang berkelanjutan. Ini memberikan ruang bagi anak muda untuk berinovasi dan mengembangkan solusi yang kreatif untuk masalah global.

Anak muda dapat mengembangkan proyek-proyek inovatif dalam konteks urban permaculture atau biasa dikenal dengan permakultur perkotaan, di mana lahan terbatas di kota dapat diubah menjadi ruang hijau produktif, kebun komunitas, atau sistem pertanian perkotaan. Gerakan sosial yang inklusif mempromosikan nilai-nilai kerjasama, keadilan sosial, dan ketahanan komunitas, yang sering kali sesuai dengan idealisme mereka.

Dalam permakultur, ada penekanan kuat pada kolaborasi antar individu dan komunitas untuk menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan. Ini memberi peluang bagi anak muda untuk terlibat dalam gerakan kolektif, bekerja bersama orang lain untuk membangun komunitas yang tangguh dan mandiri. Permakultur memberikan jalan bagi anak muda untuk membuat dampak positif yang nyata di komunitas mereka.

Gaya hidup ini juga sering kali menjadi jembatan penghubung dengan alam, bekerja dalam lingkungan yang alami, menanam makanan sendiri, dan merawat ekosistem tentunya memberi dampak positif bagi kesehatan mental dan kesejahteraan emosional. Dengan membangun kebun-kebun komunitas, membantu melestarikan lingkungan, atau mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan, anak muda dapat berkontribusi pada perubahan yang signifikan dan berarti di dunia.

Tertarik untuk mencobanya, babes?