7 Tips Mengatasi 'Jam Koma', Istilah Kelelahan Gen Z yang Ramai di Media Sosial
Akhir-akhir ini, istilah “jam koma” menjadi populer di kalangan Gen Z dan banyak dibahas di media sosial. Tren ini pertama kali muncul di platform seperti TikTok dan X (yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter), di mana istilah ini sering dipakai untuk menggambarkan kondisi kelelahan mental yang mengakibatkan hilangnya fokus.
Dirangkum dari berbagai sumber, “jam koma” mengacu pada suatu periode ketika seseorang mengalami tingkat kelelahan yang ekstrem, hingga membuatnya kehilangan kesadaran penuh terhadap apa yang sedang dilakukan.
Kondisi tersebut sering kali terjadi akibat stres berlebihan, kurang tidur, atau beban kerja yang berat, sehingga seseorang akan merasa terjebak dalam keadaan yang membuatnya sulit untuk berkonsentrasi atau merespons lingkungan sekitar.
Fenomena “jam koma” ini mirip dengan kondisi medis yang disebut kelelahan kognitif. Kelelahan kognitif terjadi ketika seseorang mengalami penurunan kemampuan berpikir karena kelelahan mental yang berlebihan. Seperti halnya kelelahan fisik, otak juga memerlukan waktu istirahat setelah bekerja keras secara intens.
Jika kamu merasa pernah mengalaminya, beberapa tips berikut bisa diterapkan, Cosmo Babes.
1. Tidur yang Cukup
Tidur yang berkualitas sangat berpengaruh pada kesehatan otak. Pastikan kamu tidur 7-9 jam setiap malam dan usahakan untuk menjaga jadwal tidur yang konsisten, bahkan pada akhir pekan. Tidur yang cukup membantu mengatur kembali fungsi kognitif dan meningkatkan memori serta konsentrasi.
2. Olahraga Secara Teratur
Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga sangat bermanfaat untuk kesehatan mental. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak, merangsang pelepasan endorfin, dan mengurangi stres. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, seperti jogging, yoga, atau aktivitas lainnya yang kamu suka.
3. Penuhi Nutrisi yang Baik
Apa yang kamu konsumsi berpengaruh besar pada fungsi otak, Cosmo Babes. Makanan yang kaya akan omega-3, seperti ikan salmon, serta buah-buahan dan sayuran yang mengandung antioksidan, dapat membantu meningkatkan kesehatan otak. Selain itu, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan cukup minum air. Hindari makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh, karena dapat menyebabkan penurunan energi dan fokus.
4. Mindfulness dan Meditasi
Praktik mindfulness dan meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Luangkan beberapa menit setiap hari untuk bermeditasi, fokus pada pernapasan, atau melakukan latihan pernapasan. Teknik ini dapat membantumu merasa lebih tenang, meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi, dan mengurangi perasaan cemas.
5. Kurangi Multitasking
Multitasking dapat membuat otak kewalahan dan meningkatkan kelelahan kognitif. Fokus pada satu tugas dalam satu waktu akan meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan. Jadi, cobalah untuk menyelesaikan satu tugas sebelum beralih ke yang lain, dan gunakan catatan tentang daftar tugas, untuk membantu mengelola pekerjaan. Dengan cara ini, kamu bisa mengurangi stres dan meningkatkan efisiensi.
6. Buat Lingkungan Kerja yang Nyaman
Lingkungan kerja yang nyaman dan bebas dari gangguan sangat penting untuk meningkatkan fokus. Pastikan ruang kerjamumu memiliki pencahayaan yang baik, suhu yang nyaman, dan minimalkan kebisingan. Kamu juga dapat menambahkan elemen yang menenangkan, seperti tanaman atau gambar inspiratif, untuk menciptakan suasana yang mendukung produktivitas dan kreativitas.
7. Tetapkan Batasan
Belajar menetapkan batasan pada diri sendiri dan orang lain sangat penting untuk menghindari kelelahan mental. Kamu perlu tahu kapan harus mengatakan tidak pada tugas tambahan atau komitmen yang bisa membebanimu. Dengan mengelola beban kerja dan mengatur prioritas, kamu bisa mengurangi stres dan memberikan diri kamu ruang untuk beristirahat. Ini akan membantu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, yang sangat penting untuk kesehatan mental.