Tak Hanya Korea, Indonesia Juga Punya Olahan Makanan Fermentasi

Redaksi 2 29 Oct 2024

Budaya Korean Pop yang sedang menjamur ini juga menjadikan makanan Korea ini cukup populer di Indonesia. Makanan fermentasi dari Korea tak luput dari perhatian, seperti Kimchi, Jeotgal atau makanan laut fermentasi, Mul Kimchi, Jangajji atau acar sayuran fermentasi, Gochujang alias pasta cabai fermentasi, dan masih banyak lagi. Makanan dengan proses fermentasi ini memang memiliki cita rasa yang unik dan kaya akan manfaat kesehatan, terutama dalam mendukung pencernaan dan sistem imun. Kebanyakan makanan dan minuman yang melalui proses fermentasi ini merupakan sebuah resep kuno, di mana proses ini mendukung pengawetan makanan dan minuman. Sebelum ada teknologi pendinginan atau pengawet kimia, mikroorganisme seperti bakteri asam laktat, ragi, dan jamur adalah komponen penting dalam membantu proses fermentasi ini, dengan menciptakan lingkungan yang asam atau menghasilkan alkohol dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur berbahaya. Indonesia juga memiliki banyak makanan atau olahan fermentasi yang memiliki cita rasa unik dan manfaat bagi kesehatan.


Tempe

Terbuat dari fermentasi kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus Oligosporus, mengandung sumber protein nabati yang tinggi, kaya serat, vitamin B12, dan probiotik yang baik untuk pencernaan. Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang dikenal oleh dunia. Memiliki tekstur yang padat dan rasa yang khas menjadikannya salah satu sumber protein nabati terbaik. Pengolahan tempe juga beragam, seperti dengan menggoreng, menumis, dimasak dalam sup atau kari, dan lain-lain.

Tape

Berbahan dasar singkong atau ketan, Tape bercita rasa manis sedikit asam. Memiliki aroma khas hasil fermentasi yang menyegarkan. Tape termasuk makanan yang populer di Indonesia, karena terkenal penghasil singkong maka Tape merupakan salah satu makanan pencuci mulut yang mudah dicari dan digemari. Menggunakan ragi, sebagai proses fermentasinya, Tape Singkong memiliki tekstur yang lembut dan basah banyak ditemui di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur. Tak hanya berbahan dasar Singkong, Tape juga ada yang terbuat dari Ketan Putih atau Ketan Hitam populer di Jawa barat, serta di Sumatera. 

Bekasam

Populer di Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Kalimantan, Bekasam merupakan fermentasi ikan air tawar menggunakan garam dan nasi. Memiliki cita rasa yang asam, gurih, dan sedikit beraroma akibat proses fermentasi. Proses pengawetan alami pada ikan ini ternyata memberikan banyak manfaat mulai dari menjaga daya tahan tubuh, menjadi sumber protein dan nutrisi yang baik, meningkatkan populasi bakteri yang baik dalam usus, serta kandungan mineral di dalamnya yang bermanfaat untuk pertumbuhan otot dan kesehatan tulang. Cara penyajian Bekasam juga beragam, mulai dari dimasak dengan digoreng atau ditumis, bisa juga dipakai sebagai bumbu atau sambal, selain itu Bekasam juga bisa ditambahkan ke dalam sup atau sayuran tumis untuk menciptakan rasa umami yang unik dan gurih. 

Dadiah

Jika kamu tidak asing dengan Yoghurt, maka Dadiah merupakan Yoghurt lokal yang berasal dari Sumatera Barat, terutama di daerah Minangkabau. Berbahan dasar susu kerbau yang difermentasi secara alami dalam tabung bambu, teksturnya lembut mirip dengan Yoghurt yang memiliki cita rasa asam. Proses fermentasi dengan bambu ini dipilih karena bambu dipercaya memiliki sifat antibakteri alami dan memberikan aroma khas. Dadiah biasa disajikan bersama gula merah, nasi ketan, atau dengan dicampur buah-buahan seperti pisang atau mangga untuk menambah rasa segar. Selain rasanya yang khas Dadiah juga kaya akan probiotik dan nutrisi lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan. 

Urutan

Bagi yang sering berwisata ke Bali mungkin tidak asing dengan makanan satu ini. Urutan merupakan makanan mirip seperti sosis biasanya menggunakan daging babi yang dicampur dengan bumbu khas Bali lalu difermentasi. Urutan biasanya disajikan dalam upacara adat Bali atau sebagai hidangan spesial sehari-hari. Memiliki kandungan protein yang baik dari daging babi, yang berguna untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, selain itu rempah-rempah yang dipakai dalam olahan ini mengandung antioksidan dan senyawa antiradang yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Urutan biasa disajikan sebagai lauk atau pendamping nasi Bali. 

Mandai

Berbahan dasar dari kulit Cempedak yang difermentasi dengan garam, Mandai berasal dari Kalimantan Selatan. Mandai sangat populer di kalangan masyarakat Banjar karena rasanya yang unik dan rasanya yang khas. Mandai biasanya diolah menjadi lauk dengan cara digoreng, dipanggang dengan ragam bumbu tambahan, campuran sambal, hingga dicampur ke dalam tumisan atau sayur. Karena proses fermentasi ini maka Mandai memiliki kandungan probiotik yang tinggi, tak hanya itu Mandai juga memiliki serat yang baik bagi kesehatan usus. Sumber antioksidan dari kulit cempedak juga digadang menjadi senyawa yang baik untuk menangkal radikal bebas. 


Makanan fermentasi Indonesia tidak hanya memiliki rasa yang unik tapi juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Bagaimana tertarik untuk mencobanya? Yuk! Lestarikan dan kenalan lebih jauh tentang makanan fermentasi Indonesia.