Tips Eksfoliasi Gentle untuk Kulit Rentan Berjerawat

Redaksi 2 08 Oct 2025

Kulit berjerawat sering kali menjadi tantangan dalam perawatan wajah. Banyak orang menganggap eksfoliasi sebagai langkah yang harus dihindari karena khawatir akan memperparah iritasi atau jerawat. Apakah kamu salah satunya, Babes?

Namun, faktanya, eksfoliasi yang dilakukan dengan benar dan lembut justru bisa menjadi kunci untuk menjaga kulit tetap sehat, bersih, dan bebas dari penyumbatan pori-pori. 

Di sini, Cosmo akan membahas tips eksfoliasi gentle yang aman untuk kulit rentan berjerawat, sehingga kamu bisa mendapatkan kulit yang glowing tanpa drama iritasi!

Mengapa Eksfoliasi Penting untuk Kulit Berjerawat?

Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel kulit mati dari permukaan kulit. Pada kulit rentan berjerawat, sel kulit mati bisa bercampur dengan sebum dan menyumbat pori-pori, yang kemudian memicu komedo dan jerawat. 

Dengan eksfoliasi yang tepat, kamu bisa mencegah penumpukan ini, membantu produk perawatan kulit menyerap lebih baik, dan menjaga tekstur kulit tetap halus.

Namun, kunci sukses eksfoliasi untuk kulit berjerawat adalah memilih metode dan produk yang gentle. Eksfoliasi yang terlalu agresif bisa merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan iritasi, kemerahan, bahkan memperburuk jerawat.

Berikut adalah panduan lengkap untuk eksfoliasi yang aman dan efektif.

1. Pilih Jenis Eksfoliator yang Tepat

Ada dua jenis eksfoliasi, yaitu fisik dan kimia. Untuk kulit rentan berjerawat, eksfoliator kimia biasanya lebih disarankan karena cenderung lebih lembut dan tidak memerlukan gesekan fisik yang bisa memicu iritasi.

Eksfoliator Kimia: Mengandung bahan seperti asam salisilat (BHA), asam laktat, atau asam glikolat (AHA) dengan konsentrasi rendah. BHA, khususnya, sangat cocok untuk kulit berjerawat karena dapat menembus pori-pori dan mengatasi minyak berlebih. Pilih produk dengan konsentrasi BHA 0,5-2% atau AHA 5-10% untuk pemula.

Eksfoliator Fisik: Scrub dengan butiran halus bisa digunakan, tetapi hindari scrub dengan partikel besar atau kasar. Pilih yang memiliki tekstur lembut, seperti microbeads sintetis yang aman atau scrub berbasis oatmeal.

Tips: Selalu lakukan patch test sebelum mencoba produk baru untuk memastikan kulitmu tidak bereaksi negatif.

2. Frekuensi Eksfoliasi yang Ideal

Untuk kulit rentan berjerawat, eksfoliasi tidak boleh dilakukan terlalu sering. Frekuensi yang ideal adalah 1-2 kali seminggu, tergantung pada sensitivitas kulitmu.

Jika kulit terasa kering atau iritasi setelah eksfoliasi, kurangi menjadi sekali seminggu. Dengarkan kebutuhan kulitmu—setiap orang berbeda!

Jika menggunakan eksfoliator kimia dalam bentuk leave-on seperti toner atau serum, kamu bisa memulai dengan aplikasi setiap dua hari sekali di malam hari. Pastikan untuk memantau respons kulit dan hindari penggunaan berlebihan yang bisa melemahkan skin barrier.

3. Gunakan Teknik yang Lembut

Saat menggunakan eksfoliator fisik, aplikasikan dengan gerakan melingkar yang sangat lembut menggunakan ujung jari. Jangan menekan terlalu keras atau menggosok berlebihan, karena ini bisa memicu peradangan pada jerawat aktif.

Untuk eksfoliator kimia, ikuti petunjuk penggunaan produk—biasanya cukup dioleskan tipis-tipis atau digunakan sebagai toner dengan kapas.

Pro tip: Hindari eksfoliasi pada area dengan jerawat aktif yang meradang atau luka terbuka. Fokus pada area lain seperti T-zone (dahi, hidung, dagu) yang cenderung berminyak.

4. Kombinasikan dengan Hidrasi

Eksfoliasi bisa membuat kulit sedikit kering, terutama jika menggunakan bahan aktif seperti BHA atau AHA. Oleh karena itu, pastikan rutinitasmu diimbangi dengan produk yang melembapkan.

Pilih pelembap non-komedogenik yang ringan, seperti yang mengandung hyaluronic acid, ceramide, atau niacinamide. Bahan-bahan ini membantu menenangkan kulit, memperkuat skin barrier, dan mencegah produksi minyak berlebih.

Setelah eksfoliasi, aplikasikan pelembap untuk mengunci kelembapan. Jika kamu eksfoliasi di malam hari, gunakan pelembap yang lebih tebal untuk mendukung regenerasi kulit saat tidur.

5. Jangan Lupakan Sunscreen

Eksfoliasi membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, terutama jika menggunakan eksfoliator kimia. Oleh karena itu, penggunaan sunscreen dengan SPF minimal 30 adalah wajib setiap hari, terutama di pagi hari setelah eksfoliasi malam sebelumnya. 

Pilih sunscreen berbasis gel atau lotion ringan yang tidak menyumbat pori-pori. Cari sunscreen dengan label “non-comedogenic” dan hindari yang mengandung minyak berat seperti minyak kelapa.

6. Hindari Kombinasi Bahan yang Berlebihan

Kulit berjerawat sering kali dirawat dengan berbagai produk aktif, seperti retinol, benzoyl peroxide, atau vitamin C.

Namun, menggabungkan terlalu banyak bahan aktif dengan eksfoliator bisa memicu iritasi. Misalnya, hindari menggunakan retinol dan eksfoliator AHA/BHA dalam waktu yang sama.

Sebaiknya gunakan secara bergantian atau konsultasikan dengan dermatologis untuk rutinitas yang aman.

7. Perhatikan Tanda-tanda Over-Exfoliation

Eksfoliasi berlebihan bisa merusak skin barrier dan memperburuk jerawat. Tanda-tandanya meliputi:

  • Kulit terasa kencang, kering, atau perih.
  • Kemerahan yang tidak kunjung reda.
  • Jerawat kecil atau bruntusan muncul tiba-tiba.
  • Kulit terasa sensitif saat disentuh.

Jika ini terjadi, hentikan eksfoliasi sementara, fokus pada hidrasi, dan gunakan produk penenang seperti aloe vera atau centella asiatica. Tunggu hingga kulit pulih sebelum melanjutkan eksfoliasi.

Eksfoliasi untuk kulit rentan berjerawat bukanlah musuh, melainkan sahabat jika dilakukan dengan benar. Kuncinya adalah memilih produk yang lembut, tidak berlebihan, dan selalu mendukungnya dengan hidrasi serta perlindungan matahari. 

Dengan rutinitas yang tepat, kamu bisa mengatasi penyumbatan pori-pori, mengurangi komedo, dan mendapatkan kulit yang lebih cerah tanpa memperburuk jerawat.