Fenomena Situationship: 5 Cara Keluar dengan Elegan

Redaksi 2 08 Oct 2025

Kamu mungkin pernah berada di fase ini, hubungan yang terasa spesial tapi tak pernah benar-benar diberi nama. Kalian sering bertukar pesan hangat, saling menenangkan saat hari berat, bahkan berbagi momen yang terasa seperti cinta. Tapi di balik semua itu, selalu ada tanda tanya yang mengganjal: “Sebenarnya, kita ini apa?”

Fenomena situationship kini semakin umum terjadi. Di satu sisi, hubungan ini memberi kenyamanan tanpa tekanan. Namun di sisi lain, bisa membuatmu kelelahan secara emosional karena ketidakpastian yang menggantung. Kalau kamu sedang berada di fase ini, tenang, ada cara untuk keluar dengan elegan tanpa harus merasa kalah atau menyalahkan diri sendiri.

1. Akui Perasaanmu, Jangan Redam Sendiri

Langkah pertama untuk keluar dari situationship adalah berani mengakui apa yang kamu rasakan. Menurut penelitian dalam Journal of Social and Personal Relationships (Lehmiller, 2019), menekan emosi justru membuat seseorang semakin terikat pada hubungan yang tidak pasti. Jadi, kalau kamu merasa cemburu, bingung, atau kecewa, izinkan dirimu merasakannya. Pengakuan pada diri sendiri adalah bentuk penghormatan terhadap emosi yang valid.

2. Tentukan Batas dan Nilaimu

Dalam situationship, batas sering kali kabur. Kamu mungkin ingin terlihat santai, padahal diam-diam berharap lebih. Sekarang saatnya kamu menegaskan batasmu, sejauh mana kamu ingin terlibat, dan apa yang sebenarnya kamu cari dari hubungan ini. Psikolog klinis Dr. Andrea Bonior menekankan pentingnya emotional boundary agar seseorang tidak kehilangan arah identitasnya dalam hubungan abu-abu. Ingat, menetapkan batas bukan tanda lemah, tapi bentuk cinta pada diri sendiri.

3. Komunikasikan dengan Tenang dan Jujur

Kalau kamu memutuskan ingin kejelasan, bicarakan dengan nada tenang, tanpa drama atau menyudutkan. Gunakan pendekatan I feel statement seperti, “Aku merasa tidak nyaman kalau hubungan ini tidak punya arah yang jelas”. Berdasarkan studi komunikasi interpersonal dari Journal of Marriage and Family (2018), cara bicara yang fokus pada perasaan diri, bukan kesalahan pasangan, lebih efektif menciptakan hasil positif.

4. Siapkan Diri untuk Segala Kemungkinan

Tak semua orang siap memberikan komitmen yang kamu inginkan dan itu bukan salahmu. Mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan, termasuk berpisah, akan membuatmu lebih kuat. Menurut riset dari Frontiers in Psychology (2020), individu yang mampu menerima kemungkinan kehilangan memiliki tingkat resilience emosional lebih tinggi. Jadi, jangan takut kehilangan seseorang yang tidak pernah benar-benar memilikimu.

5. Tutup dengan Elegan dan Lanjutkan Hidupmu

Keluar dari situationship dengan elegan berarti tidak perlu membalas dingin, menyindir, atau menyesali keputusanmu. Ucapkan terima kasih atas pengalaman yang ada, lalu lanjutkan hidupmu dengan kepala tegak. Energi yang dulu kamu habiskan untuk mempertanyakan hubungan, kini bisa kamu alihkan untuk memperkuat diri, seperti belajar, berkarya, atau memperluas lingkaran sosialmu. Elegan bukan berarti tanpa luka, tapi mampu memilih tenang meski hati pernah bergetar.

Pada akhirnya, mengatasi fenomena situationship dan cara keluar dengan elegan, bukan tentang siapa yang lebih dulu menyerah, tapi tentang keberanianmu menempatkan diri di tempat yang layak. Kamu berhak atas hubungan yang jelas, penuh kejujuran, dan tidak membuatmu merasa cukup hanya dengan “hampir dicintai”.