Tips Menghindari Overthinking Saat Pasangan Sibuk dan Jarang Chat
Kamu pasti pernah ada di posisi ini, menatap layar ponsel terlalu lama, menunggu notifikasi yang tak kunjung muncul. Rasanya campur aduk, antara rindu, khawatir, dan marah pada diri sendiri karena terlalu fokus memikirkan seseorang yang sedang sibuk dengan dunianya. Padahal, logika tahu bahwa dia mungkin benar-benar sibuk, tapi hati tetap menolak untuk tenang.
Fenomena overthinking saat pasangan atau gebetan jarang memberi kabar bukan hal aneh. Dalam dunia yang serba cepat dan terhubung, diam kadang terasa lebih menakutkan daripada kata-kata kasar. Namun, sebelum kamu terjebak dalam pikiran negatif, ada beberapa langkah yang bisa membantumu tetap tenang dan rasional. Berikut tips menghindari overthinking saat pasangan sibuk dan jarang chat agar hatimu tetap seimbang.
1. Sadari Pola Pikir Negatifmu
Langkah pertama adalah menyadari bahwa overthinking bukan tentang dia, tapi tentang pikiranmu yang sedang mencari kepastian. Menurut Frontiers in Psychology (2020), otak manusia cenderung menciptakan skenario terburuk saat menghadapi ketidakpastian. Jadi, ketika kamu mulai berpikir, “dia nggak peduli lagi, ya?”, berhentilah sejenak dan tanyakan pada diri sendiri “ini fakta atau asumsi?” Kesadaran ini akan membantumu menarik napas lebih panjang dan berpikir lebih jernih.
2. Kembalikan Fokus ke Dirimu Sendiri
Daripada menunggu notifikasi, coba alihkan energi itu ke hal-hal yang membuatmu merasa hidup. Misalnya, menonton film, olahraga ringan, atau menulis jurnal kecil tentang hal-hal yang kamu syukuri hari ini. Psikolog Dr. Caroline Leaf menjelaskan bahwa aktivitas yang memberi sense of control bisa menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama. Jadi, ketika kamu mulai gelisah karena dia jarang chat, tanyakan pada dirimu “apa hal kecil yang bisa aku lakukan sekarang untuk menenangkan diri?"
3. Komunikasikan dengan Jelas, Bukan Menuntut
Kalau hal ini sudah sering terjadi dan mulai mengganggu emosimu, jangan simpan sendiri. Ungkapkan perasaanmu dengan nada tenang. Gunakan kalimat seperti, “aku paham kamu sibuk, tapi kadang aku jadi overthinking kalau komunikasi kita terlalu jarang". Studi dari Journal of Social and Personal Relationships (2019) menunjukkan bahwa pasangan dengan pola komunikasi terbuka memiliki tingkat kecemasan hubungan yang lebih rendah. Ingat, komunikasi bukan tentang menyalahkan, tapi tentang menjembatani rasa.
4. Ubah Makna ‘Jarang Chat’ Jadi Ruang Bernapas
Tidak semua jarak berarti kehilangan. Kadang, ruang yang sedikit longgar justru membuat hubungan tumbuh lebih sehat. Psikolog klinis Dr. Jennice Vilhauer menyebut bahwa kedekatan emosional bukan diukur dari frekuensi chat, tapi dari kualitas koneksi saat berinteraksi. Jadi, biarkan jeda itu ada. Anggap saja waktu ini sebagai kesempatan untuk memperkuat dirimu sendiri.
5. Bangun Rasa Aman dari Dalam, Bukan dari Respons Orang Lain
Overthinking sering muncul karena kamu menaruh rasa aman pada reaksi orang lain. Padahal, ketenangan sejati datang dari keyakinan bahwa kamu tetap berharga meski tak selalu diprioritaskan. Latih afirmasi seperti, “Aku cukup, bahkan saat tidak dibalas cepat”. Dalam riset Cognitive Therapy and Research (2021), afirmasi diri terbukti membantu menurunkan kecemasan interpersonal.
Pada akhirnya, tips menghindari overthinking saat pasangan sibuk dan jarang chat bukan tentang bagaimana membuat dia lebih sering mengirim pesan, tapi tentang bagaimana kamu menjaga dirimu tetap utuh di tengah ketidakpastian. Karena cinta yang sehat tidak selalu hadir lewat notifikasi, tapi lewat rasa tenang yang kamu bangun sendiri.