Identitas Baru Balenciaga di Era Pierpaolo Piccioli! Dapat Dukungan Meghan Markle
Lupakan hoodie, topi, dan apa pun gambaran kamu tentang Balenciaga di era Demna karena Pierpaolo Piccioli selaku desainer baru label ini dengan perlahan tapi pasti mengubah total citra Balenciaga. Koleksi Balenciaga Spring/Summer 2026 menandai debut dari desainer yang sebelumnya menakhodai Valentino ini. Pada aksi perdananya, Pierpalo tampaknya ingin membawa kembali Balenciaga ke identitas utamanya sebagai salah satu rumah mode adibusana paling berpengaruh dalam perkembangan dunia mode.
Namun, seperti Cosmo sampaikan sebelumnya, sang desainer mengubah citra Balenciaga secara perlahan. Karenanya, kamu juga masih akan melihat pengaruh Demna di koleksi ini. Seperti apa? Let’s dive in.
Modernisasi Balenciaga ala Pierpaolo Piccioli
Balenciaga menjadi salah satu rumah mode yang mengalami transformasi identitas cukup signifikan. Sempat dorman, Balenciaga mulai bangkit ketika disupervisi oleh Nicolas Ghesquière yang sekarang ini menjadi creative director Louis Vuitton. Desainer Prancis tersebut secara apik bereksperimen dengan arsip adibusana Cristobal Balenciaga dengan membuatnya lebih modern dalam nuansa yang futuristis.
Perubahan besar terjadi ketika Demna yang menggantikan Alexander Wang sebagai creative director pada tahun 2015. Ia menghadirkan koleksi dalam nuansa yang mungkin bertolak belakang dengan pakem adibusana Cristobal Balenciaga. Celana denim dengan efek kotor, kaus compang-camping, tas dengan model mirip tas belanja IKEA, hingga tas berbentuk bungkus camilan.
Visi kreatif Demna sebenarnya tak selalu nyeleneh. Saat memutuskan untuk menghidupkan kembali lini haute couture, penghormatan ia berikan dengan merancang gaun-gaun bervolume yang klasik, namun tentu saja masih ciri khas Demna yang selalu memasukan unsur tak biasa.
Lantas, dengan segala transformasi yang ada, dari mana Pierpaolo Piccioli akan memulai perjalanannya bersama rumah mode ini? Koleksi adibusana lansiran tahun 1957 tampak menjadi titik awalnya, tepatnya kreasi ikonis sack dress. Versi modern rancangannya menjadi pembuka dari peragaan.
Selanjutnya tampil beberapa busana yang mengadopsi siluet haute couture Balenciaga. Seperti luaran model cape berbahan kulit, gaun aksen ruffles yang dibuat dengan potongan halter neck, serta gaun bersiluet mermaid blush pink yang menutup fashion show.
Bagi Pierpaolo Piccioli sendiri, Balenciaga bukan hanya tentang adibusana. Dalam keterangan pers, ia mendeskripsikannya sebagai “Balenciaga adalah sebuah metodologi dalam berkarya. Ideologi, identitas, dan kemanusiaan menjadi fondasi di balik setiap rancangan.”.
Meski sejumlah siluet mengadopsi kreasi ikonis Balenciaga, namun koleksi ini adalah tentang modernisasi elemen-elemen historisnya. Baik itu dalam bentuk siluet hingga pilihan material. Karenanya, Pierpaolo juga tetap menawarkan busana sehari-hari yang bisa dengan mudah kamu padupadankan. Seperti crop top,tunik, celana jeans, dan T-shirt yang bisa dikenakan bersama gaun malam.
Sensibilitas akan busana sehari-hari sekaligus nuansa koleksinya secara keseluruhan yang terasa rileks adalah karena Pierpaolo yang menjadikan gaya hidup perempuan modern sebagai kompas kreatifnya. Setiap busana, meski berhiaskan detail yang cantik dengan pengerjan yang rumit namun terlihat effortless dan mudah dikenakan. Seperti crop top berhiaskan embellishment yang dipasangkan bersama celana panjang hitam.
Salah satu risiko yang paling ditakuti para pebisnis mode ketika terjadi pergantian desainer adalah hilangnya konsumen loyal mereka. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa Pierpaolo lebih memilih secara perlahan untuk mengubah citra Balenciaga. Ia tetap menghadirkan sentuhan khas Demna khususnya pada aksesori seperti sunglasses dan sandal jepit. Tak hanya Demna, tampak juga penghormatan juga diberikan kepada Nicolas Ghesquière lewat topi, mantel, dan gaun bercorak bunga.
Semua orang punya ekspektasi terhadap koleksi debut seorang desainer. Lewat koleksi ini, Pierpaolo Piccioli seolah meyakinkan para pencinta mode akan kapabilitasnya dalam menerjemahkan nilai-nilai historis Balenciaga. Tentu bukan hal yang mudah. Apalagi ia juga sudah punya identitas yang kuat bersama Valentino. Transformasi yang ia lakukan memang perlahan namun menunjukkan fondasi yang kuat akan visi kreatif Pierpaolo Piccioli ke depannya.
Selebriti yang Hadir di Fashion Show
Pierpaolo Piccioli mengundang sejumlah selebriti kenamaan untuk hadir di fashion show koleksi perdananya untuk Balenciaga. Ada siapa saja? Simak selengkapnya.
Anne Hathaway
Anne Hathaway yang biasanya tampil elegan dan feminin, kali ini menampilkan gaya yang berbeda. Pemain film The Devil Wears Prada ini tampil edgy dalam balutan T-shirt hitam berlogo Balenciaga dengan celana panjang dan sarung tangan.
Meghan Markle
Surprise! Meghan Markle hadir di peragaan busana Balenciaga Spring/Summer 2026. Ia tampil dalam busana serba putih yang elegan. Akankah ini kehadirannya menjadi pertanda bahwa Meghan akan menjadi brand ambassador dari Balenciaga?!
Barbara Palvin
Model Barbara Palvin memilih gaya yang lebih klasik. Ia mengenakan gaun cokelat off-shoulder bersama tas Balenciaga Rodeo.
Emma Chamberlain
Emma Chamberlain membuktikan bahwa kombinasi busana yang simpel dapat terlihat standout lewat sentuhan personal, semisal lewat gaya rambut. Gaya kasual dan sporty lewat kemeja crop dan celana hitam menjadi lebih fierce lewat rambutnya yang bergaya pixie namun dibuat berantakan.
FKA Twigs
Spirit couture yang modern dari rancangan Pierpaolo Piccioli terlihat pada gaya busana FKA Twigs. Sang penyanyi mengenakan gaun pendek warna ungu berpotongan off-shoulder. Gayanya minimalis namun chic.
Ariana Greenblatt
Tampilan serba hitam dan feminin menjadi pilihan Ariana Greenblatt. Pemain film Barbie tersebut juga memilih aksesori yang bergaya minimalis dan understated seperti sepatu pump dan clutch untuk melengkapi gayanya.