Apa Itu Acne Shaming?

Redaksi 29 Oct 2025

Masalah jerawat khususnya di kulit wajah memang menjadi concerns sejumlah orang. Bukan hanya kondisi jerawat yang terasa mengganggu atau terkadang menyakitkan, jerawat bisa memicu orang yang mengalaminya memperoleh acne shaming, Dear.

Tidak jarang acne shaming sering terjadi dan menurunkan rasa kepercayaan diri seseorang meskipun faktanya jerawat merupakan permasalahan kulit yang umum dan bisa diatasi dengan metode tepat sesuai dengan kondisi kulit masing-masing.

Sayangnya, di era serba cepat dan era digital saat ini, kepercayaan diri dan kondisi mental seseorang bisa terenggut karena acne shaming yang bisa terjadi kapan saja dan oleh siapa saja.

Pengertian Acne Shaming

First thing first, mari mengenal apa itu acne shaming. Pada dasarnya, acne shaming merupakan tindakan mengkritik atau mempermalukan seseorang karena jerawatnya. Well, acne shaming bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pelakunya pun dapat datang dari orang-orang terdekat di sekitar kita. 

Melansir dari American Academy of Dermatology Association, nyaris setiap hari dokter kulit menyaksikan dampak buruk jerawat terhadap kehidupan seseorang, bahkan perundungan juga bisa terjadi karena hal tersebut. Beberapa orang mungkin mengatakan hal-hal buruk mengenai teman mereka yang berjerawat. 

Tidak hanya itu saja, dalam studi penelitian, orang-orang yang berjerawat mengungkapkan bahwa kondisi kulit tersebut membuat mereka merasa tidak menarik hingga minder, Babes. Bahkan, kondisi kulit berjerawat juga membuat mereka menghindari kegiatan seperti mengikuti kelas, pekerjaan paruh waktu, dan lainnya.

Mengingat jerawat dapat memicu perasaan hingga pengalaman tidak menyenangkan, no wonder jika para peneliti menemukan bahwa orang yang berjerawat sering mengalami depresi atau kecemasan, Dear.

Penyebab Acne Shaming

Apa itu acne shaming

Turns out, jerawat diketahui memengaruhi 85% orang berusia 12 - 24 tahun, dan dapat berlanjut hingga dewasa. 

Meskipun jerawat adalah kondisi umum, namun masyarakat telah memberikan stigma yang ‘tidak adil’ mengenai hal ini, Babes. Tidak menutup kemungkinan bahwa stigma-stigma tersebut bisa menjadi penyebab acne shaming

Berikut beberapa alasan kenapa jerawat sering disalahpahami:

1. Standar Kecantikan yang Tidak Realistis 

Mulai dari selfie Instagram yang sempurna hingga sampul majalah yang di-edit dengan teknik airbrush, budaya kecantikan modern telah menetapkan ekspektasi yang kurang realistis, yaitu kulit yang sempurna sama dengan kecantikan. 

Terlebih, sejumlah orang di media sosial bisa mengedit foto-foto mereka untuk menciptakan ilusi bahwa kulit bersih adalah segalanya, padahal di dunia nyata masih banyak orang yang struggle dalam menghadapi masalah jerawat.

2. Mitos Bahwa Jerawat = Kebersihan yang Buruk 

Salah satu kesalahpahaman yang paling berbahaya adalah bahwa jerawat terjadi karena seseorang tidak cukup menjaga kebersihan.

Padahal, jerawat bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketidakseimbangan hormon, genetik, pola makan, gaya hidup, atau kondisi medis.

3. Pengaruh di Berbagai Platform

Not gonna lie, berbagai platform bisa sedikit-banyak membawa pengaruh mengenai stigma tentang jerawat ini, Babes.

Misalnya saat menyaksikan series, kita cenderung melihat karakter populer memiliki kulit yang sempurna dan seolah tidak memiliki pori-pori. Sementara karakter pendukung lainnya dibuat memiliki tampilan yang kurang menarik atau berjerawat. Hal ini bisa mengubah cara pandang seseorang mengenai jerawat itu sendiri, Dear.

Dampak dari Acne Shaming

Jerawat bukan hanya sekadar masalah kulit. Perundungan, penghakiman, hingga saran yang tidak diminta yang menyertainya dapat menyebabkan masalah kesehatan mental serius, Babes.

Di antaranya seperti low self-esteem di mana seseorang merasa kurang percaya diri, kecemasan dan depresi karena stres dengan pandangan orang-orang lain terhadap dirinya yang berjerawat, dan masih banyak lagi.

Cosmo Babes, keep in mind bahwa jerawat merupakan hal yang normal. You’re beautiful just the way you are. Cheer up, Dear!