Ekstrovert Juga Bisa Burnout! Ini Ciri-ciri dan Kiat Mengatasinya

Redaksi 05 Nov 2022

Burnout telah jadi salah satu permasalahan yang kerap dialami para pekerja profesional. Beban pekerjaan yang semakin banyak ditambah tuntutan untuk bersosialisasi demi kepentingan networking bisa jadi faktor penyebabnya. Burnout bisa dialami siapa saja, termasuk mereka yang berkepribadian ekstrovert. 

Kepribadian yang dianggap energik ini juga rentan mengalami burnout setelah bertemu dengan banyak orang.

Penyebab ekstrovert burnout

“Orang ekstrovert lebih mungkin mengalami burnout ketika pekerjaan dan atau hubungan pribadi mereka tertekan atau terhambat,” terang Dr. Ron Bonnstetter, Senior Vice President of Research and Development Target Training International dalam unggahan di LinkedIn.

“Ini mungkin terjadi ketika mereka tidak dapat secara teratur bertemu, berinteraksi, dan menikmati kebersamaan dengan teman, keluarga, dan rekan kerja.” tambahnya.

Tak hanya berkurangnya frekuensi bersosialisasi, ketika mereka juga terlalu banyak menghadiri agenda acara juga bisa jadi faktor penyebab burnout seperti dijelaskan Jennifer Teplin, Founder dan Clinical Director Manhattan Wellness.

“Ekstrovert mungkin ingin punya banyak agenda lebih karena mereka selalu merasa harus melakukan sesuatu dan mengalami fear of missing out (FOMO),” terangnya seperti dikutip dari laman Well + Good.

Ciri-ciri ekstrovert mengalami burnout

Ketika ekstrovert merasa lelah bersosialisasi, alih-alih mengurangi aktivitas ia justru tetap akan menjalani agenda sosialnya seperti biasa. Bahkan mungkin terus menyibukkan diri. 

Sanam Hafeez, PhD, seorang neuropsychologist kepada Well + Good menyebutkan bahwa ciri seorang ekstrovert mulai mengalami burnout antara lain: lupa akan jadwal acara yang akan dihadiri, datang terlambat, perhatian mudah teralihkan, atau bahkan merasa malas melakukan aktivitas yang biasanya disukai.

Kiat mengatasi burnout untuk ekstrovert

Berbeda dengan introvert yang mendapatkan energi dari menyendiri, maka ekstrovert tak bisa berlama-lama untuk menunda bersosialisasi. Melansir dari Well + Good berikut kiat yang bisa dicoba ekstrovert ketika mengalami burnout.

  • Prioritaskan untuk berkumpul bersama orang terdekat. Bisa keluarga, pasangan, atau sahabat.
  • Pilih tempat hang out dengan suasana yang lebih tenang. Semisal galeri seni atau hiking.
  • Learn to say no! Kamu tak harus selalu menghadiri semua agenda sosial. Forget FOMO now, it’s all about Joy of Missing Out.
  • Buat schedule dan beri jeda untuk diri sendiri.

Jika kamu masih merasa burnout dan bahkan stres, jangan ragu untuk menghubungi tenaga profesional ya Cosmo Babes.

 

Teks: Malcolm Rei, Foto: Freepik - Wayhomestudio