Begini Cara Para Brand Fashion Mewah Menerapkan Sustainability

Redaksi 17 Nov 2022

Menerapkan prinsip fashion yang berkelanjutan atau sustainable telah jadi keharusan sekarang ini bagi label fashion. Salah satu faktor penyebabnya karena konsumen kini semakin sadar akan situasi alam sekaligus kritis terhadap para pelaku bisnis untuk turut aktif menjaga Planet Bumi ini. Apalagi fashion juga dituding merupakan salah satu industri paling besar penghasil limbah.

Berbicara di ranah mode mewah, tak semua label secara seratus persen menerapkan prinsip sustainable. Namun kesadaran dan konsisten mereka dalam melihat betapa krusialnya isu ini kian terlihat. Penerapannya pun beragam, dari mulai daur ulang hingga inovasi teknologi.

Berikut rangkuman akan praktik sustainability yang diterapkan label fashion mewah. 


Prada

Material nylon telah jadi salah satu elemen ikonis dari label Prada. Maka tak heran bila Prada dalam salah satu gerakan sustainability berfokus pada material ini. Kini Prada konsisten untuk memakai material Re-Nylon dalam setiap kreasinya. Re-Nylon merupakan material nylon hasil daur ulang dari kain jaring ikan yang tidak terpakai. 

Selain pemakaian material daur ulang, di situsnya Prada juga menerangkan bahwa prinsip sustanability juga aktif diupayakan lewat pengurangan carbon footprint serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.


Chloé

Sejak disupervisi oleh Gabriela Hearst, desainer yang memang dikenal pegiat fashion berkelanjutan, Chloé jadi salah satu label yang semakin aktif dalam menerapkan sustainability. Dalam sustainability report 2021 yang dirilisnya, Chloé memaparkan telah berhasil mengurangi produksi emisi karbon hingga 15 persen per produk dengan target 25 persen di tahun 2025. 

Selain itu Chloé juga telah memakai material dengan low impact terhadap lingkungan dan transparansi terkait fair trade akan bahan. 

Totalitas Chloé untuk menerapkan fashion berkelanjutan kian terbukti di mana pada tahun 2021 menjadi satu-satunya brand fashion yang lulus sertifikasi B Corp. Sebuah sertifikasi paling ketat dalam ranah sustainability. 

 

Stella McCartney

Sejak terjun ke industri fashion pada tahun 2001, Stella McCartney mantap untuk membuat labelnya menerapkan prinsip sustainability secara menyeluruh. Dari mulai pemakaian katun organik, recyled cashmere, daur ulang nylon dan polyester, hingga packaging yang dibuat dari bahan dan berasal dari produsen yang telah memiliki sertifikasi ramah lingkungan.

Yang terbaru dan ramai jadi perbincangan adalah inovasinya dalam mengembangkan material kulit berasal dari jamur bersama Bolt Threads. Material bernama Mylo™️ telah digunakan dalam koleksi aksesori yang masih dijual secara terbatas.


Gucci

Di laman Kering Group, selaku grup bisnis pemilik Gucci, rumah mode basis Italia tersebut menerangkan bahwa sederet aksi telah dilakukan dalam hal sustainability. Seperti meminimalisir sejumlah teknik dalam pembuatan material kulit sehingga bisa mengurangi konsumsi air dan dampak lainnya terhadap lingkungan. Lalu pemanfaatan sisa material kulit untuk dijadikan bordir dengan turut menggandeng NGO basis India yakni I Was a Sari.  

 

Loewe

Bekerja sama dengan produsen material kulit terpercaya jadi salah satu cara Loewe dalam menerapkan sustainability. Di situsnya brand asal Spanyol ini menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan produsen kulit yang sudah memiliki sertifikasi dari Leather Working Group (LWG) sebuah organisasi internasional yang menganalisis akan produksi bahan kulit yang ramah terhadap lingkungan.

Selain material, Loewe juga bekerja sama dengan manufaktur yang punya komitmen kuat dalam hal sustainability.


Teks: Malcolm Rei, Foto: Instagram