7 Tanda Kamu Terlalu Cepat Berada di Sebuah Hubungan Baru

Giovani Untari 01 Nov 2023

Dengan berita mengejutkan seperti saat Justin Bieber dan Hailey Baldwin bertunangan atau bagaimana Taylor Swift nampak begitu cepat mendapat kekasih baru, banyak dari penggemar yang penasaran: seberapa cepat sebenarnya seseorang bisa move on dan langsung masuk ke hubungan yang baru? 

Ini adalah sebuah pertanyaan yang sulit dijawab terutama bagi mereka yang baru saja putus cinta. Beberapa orang berkata sebaiknya kita meluangkan waktu sebaik mungkin kepada calon pasangan yang potensial. Tetapi apabila kamu baru saja putus cinta dari pasangan yang telah kamu kencani selama empat tahun, tentu akan muncul pertanyaan seberapa siap kamu memulai sebuah hubungan baru?

Sementara tidak ada hitung-hitungan matematika yang paling efektif atas jawaban hal ini, bagaimana cara kita agar tidak terlalu terburu-buru memasuki sebuah hubungan baru? Bagaimana pula membedakan apakah kita benar-benar menyukai pasangan baru kita atau hanya menganggapnya sebagai pelarian saja?

Ini 7 tanda kamu terlalu cepat berada di sebuah hubungan baru:

1. Kamu masih sering membahas soal mantan 

Sebenarnya hubunganmu di masa lalu adalah hal yang normal untuk dibahas dengan pasanganmu saat ini. Hanya saja kamu perlu memerhatikan frekuensi topik pembicaraan terkait mantan bersama si dia. Apabila kamu terlalu sering membahas atau mengaitkan kebiasaan mantanmu di kencan kedua kalian, ini jelas pertanda buruk!

“Saat Anda bertanya mengapa masih kerap membahas mantan setelah putus atau berbicara tentang rasa patah hati, ada kemungkinan Anda masih menyukainya atau tanpa sadar melakukannya,” tukas Dr. Suzanne Degges-White, Ketua dan Profesor Pendidikan Konseling dan Konselor di Northern Illinois University. 

“Jika Anda menghabiskan waktu berfokus pada bagaimana hubungan Anda berakhir atau betapa Anda merasa dirugikan, Anda sebenarnya sedang membangun tembok di sekitar diri Anda sendiri.” Dan jika kamu masih dalam masa pemulihan setelah putus cinta, mungkin ini bukan saatnya bagi kamu untuk meruntuhkan tembok tersebut. 

2. Kamu terlalu menghabiskan seluruh waktumu bersamanya

Secara umum menghabiskan seluruh waktu bersama si dia saat baru mulai berkencan jelas bukanlah sebuah hal yang baik (sebab kamu tetap butuh ruang untuk kehidupan pribadimu!). Apalagi kamu melakukannya setelah baru saja putus. 

“Saat Anda menghabiskan seluruh waktu bersama, Anda seperti sedang berusaha mengisi area dalam hidup yang hilang paska putus,” ujar Dr. Jill Weber, seorang psikolog klinis di Washington, D.C. sekalian penulis buku Breaking Up and Divorce: 5 Steps. “Cobalah untuk membangun kehidupan di luar percintaan seperti mencoba banyak aktivitas baru, bertemu dengan sahabat baik, melakukan self-care untuk membantu proses penyembuhan patah hatimu.”

Terus memaksa memiliki kekasih hanya akan merugikan hubungan baru yang kamu coba jalin, terutama kepada pasangan yang benar-benar serius menjalani hubungan tersebut. “Semua orang memerlukan waktu menyendiri untuk merenung dan juga merindukan satu sama lain,” kata Weber. Terkadang kita tidak bisa selalu mendapat hal yang menyenangkan saja dalam hidup, bukan?

3. Kamu mengirim pesan tanpa henti

Ketika kamu baru saja menyandang status single, mencari seseorang yang menarik untuk diajak berbicara dan berkirim pesan adalah suatu hal yang adiktif. Tiba-tiba kamu memiliki seseorang yang dapat mengisi ruang kosong di hidup meski kamu hanya bisa bertemu dengannya di kehidupan nyata sebanyak dua kali, tetapi kamu sudah merasa mengenalnya.

Namun hati-hati terhadap hal tersebut. "Anda memang seperti mengenal orang ini dengan sangat baik, karena terus erkomunikasi secara teratur, namun kenyataannya tidak," terag Dr. Weber. "Berkirim pesan terus-menerus memang membawa keakraban dengan seseorang, tetapi tidak keintiman."

4. Kamu membanjiri postingan dengan foto couple

Setelah melakukan “pembersihan” media sosial dari hubungan terakhirmu, kamu mulai berpikir hanya akan mengunggah foto couple saat merasa hubunganmu kali ini benar-benar solid. Yang mengejutkan, saat ini kamu malah tidak takut sama sekali mengunggah selfie couple bersama gebetanmu selama tiga minggu terakhir.

Postingan terus-menerus seolah menunjukkan dan membuktikan bahwa Anda baik-baik saja kepada publik atau mantan Anda, daripada sebenarnya Anda benar-benar serius dalam menjalin hubungan,” tambah Dr. Weber.

Bahkan meski kamu sebenarnya tidak kecewa dengan perpisahan yang dijalani, mem-posting banyak foto pasangan baru kamu mungkin berakar pada keinginan untuk meyakinkan diri sendiri DAN orang lain bahwa kamu baik-baik saja.

5. Kamu tidak mendapat pelajaran apapun dari hubunganmu sebelumnya

Meskipun kamu pernah berkencan dengan sosok yang menyebalkan sekalipun, selalu ada pelajaran hidup yang bisa diambil dari hubunganmu dan rasa patah hatimu. Tapi saat kamu hanya bisa berkomentar, “Tidak, hubungan tersebut memang mengerikan!”. Kamu mungkin sebaiknya menunda keinginan untuk berkencan dengan orang baru secara serius.

“Ketika Anda sedang mengalami serangkaian perpisahan dan menolak meluangkan waktu untuk benar-benar merenungkan apa yang bisa dibawa ke dalam hubungan dalam hal ekspektasi, komitmen, dan nilai, atau untuk merenungkan tipe orang yang kita pilih, maka kita hanya bisa berharap untuk terus berada di posisi kita sebelumnya,” kata Dr. Degges-White.

6. Kamu mencintai si dia tapi tidak seperti mantanmu

Kamu mungkin tidak dibenarkan untuk membenci mantan kekasihmu yang ceroboh, selalu bermain game tanpa henti tetapi itu tidak berarti pasangan baru kamu yang juga punya punya tipe sama dengan mantanmu adalah jawaban untuk semua masalahmu serta tidak memiliki kekurangannya.

“Riset menunjukkan bahwa saat kamu berada dalam pemulihan hubungan rebound, kita kerap melihat ‘hal besar berikutnya’ menjadi lebih menarik di situasi pemulihan dibandingkan biasanya,” ujar Dr. Degges-White. “Jangan membohongi diri sendiri dengan berpikir bahwa terjadi perbedaan yang terlalu dibuat-buat tersebut menandakan pasangan yang sempurna hanya karena orang baru tersebut tidak 'sama seperti mantan Anda.”

7. Kamu tahu mungkin sedang tidak siap untuk berkencan lagi tetapi kamu bertemu dengan seseorang yang baik dan tidak ingin kehilangannya

Kamu mungkin menemukan dirimu berada di suatu tempat di mana, sialnya, kamu menemukan seseorang yang begitu baik sebulan sejak hubungan selama empat tahun kamu berakhir. Dan kamu tahu sebenarnya kamu belum siap menjalin hubungan baru. Kamu juga merasakan tekanan untuk melakukan sesuatu lebih cepat - jika kamu tidak memilih orang tersebut saat ini juga kamu merasa ini adalah waktu yang tepat untuk berkencan lagi.

“Melewatkan langkah penting ini menempatkan Anda pada risiko memasuki hubungan lain tanpa banyak pengembangan diri dan mungkin membuat Anda menghadapi lebih banyak kesedihan yang belum diproses sepenuhnya di masa depan,” tambahnya.

It's OK (even great!) to fall in love a little more quickly than you expected post-breakup. Tapi itu harus sesuai dengan pace kamu dalam menjalani hidup kamu. Saat kamu benar-benar siap untuk menjalin hubungan baru, maka sebenarnya kamu tidak perlu khawatir dan terburu-buru melakukannya apabila hubungan tersebut masih baru berakhir.

 

(Artikel ini disadur dari www.cosmopolitan.com / Perubahan telah dilakukan oleh editor / Alih bahasa: Giovani Untari / Image: Dok. Ba Tik from Pexels.com, Vlada Karpovich from Pexels.com, cottonbro studio from Pexels.com, Bethany Ferr from Pexels.com).