7 Ciri Skin Barrier Rusak dan Cara Terbaik Menanganinya

Redaksi 20 Nov 2023

Seperti yang diketahui, kulit terdiri dari berbagai lapisan. Skin barrier merupakan lapisan kulit paling atas yang berfungsi untuk melindungi kulit dari bahaya radikal bebas, seperti sinar matahari, polusi, debu, dan kotoran. Skin barrier juga berfungsi mempertahankan dan mengatur kelembapan kulit. 

Sebaliknya, ketika skin barrier mengalami kerusakan, fungsi perlindungan kulit pun menjadi tidak optimal. Akibatnya, muncul berbagai permasalahan kulit seperti jerawat, keriput, kulit bersisik, kusam, dan iritasi.

Nah, berikut ini beberapa ciri-ciri skin barrier rusak yang bisa kamu kenali. Simak!

 

1. Kulit gatal dan kemerahan

Kulit gatal dan kemerahan merupakan salah satu ciri-ciri skin barrier rusak yang sangat mudah kamu kenali. Umumnya, eksfoliasi secara berlebihan atau mencuci wajah terlalu sering bisa menjadi penyebab munculnya ciri ini. Hal ini karena, eksfoliasi secara berlebihan atau mencuci wajah terlalu sering dapat menipiskan dan menghilangkan lapisan skin barrier, sehingga dapat membuat kulit terasa gatal dan kemerahan. 

Jika kamu merasakan kulit gatal dan tampak kemerahan—sebagai ciri-ciri skin barrier rusak—segera hentikan eksfoliasi untuk sementara waktu dan cukup mencuci wajah dua kali sehari, pada pagi dan malam hari. Gunakan pembersih wajah yang mild dan fragrance-free, serta pelembap yang rich untuk meredakan kemerahan pada kulit. 

 

2. Hiperpigmentasi kulit

Munculnya hiperpigemtasi pada kulit, suatu kondisi di mana pada area kulit tertentu menjadi lebih gelap dibandingkan warna kulit di sekitarnya, juga bisa menjadi ciri-ciri skin barrier rusak berikutnya. Kondisi ini terjadi ketika sel kulit terlalu banyak memproduksi melanin, yaitu zat pemberi warna kulit.

Meningkatkan produksi melanin bisa disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya yaitu paparan sinar matahari yang berlebihan tanpa adanya perlindungan, yang kemudian bisa menyebabkan skin barrier rusak. Maka dari itu, selalu gunakan sunscreen setiap hari dan re-apply sunscreen setiap 2 jam sekali atau setelah berkeringat dan berenang. 

 

3. Muncul banyak jerawat

Muncul banyak jerawat yang tidak kunjung membaik juga dapat menjadi ciri-ciri skin barrier rusak. Hal ini dipengaruhi oleh fungsi pelindung alami kulit yang mulai terganggu. Akibatnya, pelindung alami kulit tidak mampu melindungi kulit secara maksimal dari faktor-faktor eksternal penyebab jerawat, tidak bisa mempertahankan kelembapan kulit, dan proses regenerasi kulit menjadi melambat. 

Untuk mengatasinya, kamu mungkin membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Dimulai dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, menggunakan pelembap yang rich, menggunakan mild cleanser, dan selalu gunakan sunscreen untuk membantu mengembalikan fungsi skin barrier. Kamu juga dapat mengimbanginya dengan penggunaan produk skincare yang tepat sesuai kondisi kulit kamu. 

 

4. Kulit kering dan kusam

Ciri-ciri skin barrier rusak lainnya yaitu kulit tampak lebih kusam, kering, dan bahkan bersisik. Hal ini terjadi karena kadar kelembapan kulit menurun akibat pelindung alami kulit yang tidak lagi berfungsi secara maksimal. 

Padahal, selain bisa mencegah kulit kusam dan kering, kulit yang terhidrasi dengan baik dapat menangkal bakteri penangkal radikal bebas hingga memudahkan proses regenerasi sel kulit.

Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan pelembap yang memiliki kombinasi emolient dan humektan, seperti ceramide, gliserin, hyaluronic acid, dan petroleum jelly. Imbangi juga dengan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga dan banyak minum air putih, supaya kulit tetap sehat dan terhidrasi dengan baik.

 

5. Munculnya infeksi pada kulit

Selain beberapa ciri-ciri skin barrier rusak yang sudah disebutkan di atas, kondisi skin barrier yang rusak juga dapat dilihat dari munculnya infeksi pada kulit. Infeksi dapat terjadi karena bakteri, virus, jamur, atau bahkan parasit, yang bisa membuat kulit terlihat bengkak dan terlihat mengganggu.

Infeksi ini pada dasarnya merupakan masalah berat yang terjadi pada kulit. Oleh karena itu, akan lebih baik jika penanganannya dilakukan oleh dokter kulit dengan treatment yang tepat dan sesuai. Salah satu tujuannya untuk menghindari luka permanen yang membekas dan bisa mengganggu penampilan.

 

6. Mudah mengalami iritasi

Iritasi kulit juga menjadi salah satu ciri lain kerusakan pada skin barrier. Sebagai lapisan kulit terluar, apabila pelindung kulit alami rusak tentunya lapisan dermis akan lebih mudah terekspos. Jika lapisan ini terpapar dengan produk makeup atau skincare yang kurang tepat, tentu saja iritasi akan muncul. Bahkan, bisa menyebabkan peradangan kulit, ruam, kulit terasa panas dan mengelupas, hingga munculnya breakout atau jerawat. 

Jika kamu melihat adanya ciri-ciri skin barrier rusak ini, segera hentikan atau kurangi frekuensi eksfoliasi, jangan skip menggunakan sunscreen, hindari penggunaan produk skincare dan makeup yang banyak mengandung sifat asam, dan kurangi aktivitas konsumsi rokok dan alkohol supaya masalah kulit tersebut lebih mudah teratasi.

 

7. Pori-pori semakin besar 

Pori-pori yang tampak membesar dan semakin terlihat juga menjadi salah satu ciri-ciri skin barrier rusak. Pori-pori yang membesar akan membuat kulit menjadi lebih mudah mengalami berbagai masalah kulit, seperti komedo atau jerawat. 
Jika kamu melihat pori-pori yang semakin besar sebagai salah satu ciri skin barrier rusak, untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan serum yang dapat membantu memperkuat pelindung kulit alami, ini termasuk serum yang mengandung niacinamide, ceramide, peptide, snail mucin, cica, atau collagen

 

Itulah beberapa ciri-ciri skin barrier rusak yang sangat mudah kamu kenali. Jika skin barrier rusak, kulit juga rentan mengalami berbagai permasalahan kulit. Untuk itu, selalu jaga skin barrier agar tidak rusak dan bisa berfungsi secara optimal untuk melindungi kulit dari berbagai bahaya yang bisa merusak kulit. Serta, bisa membantu mempertahankan dan mengontrol kelembapan kulit. 

 

 

 

(Calvin/GIO/ZA/Foto:Dok. Photo by Jenna Hamra on Pexels / Photo by Anna Nekrashevich on Pexels)