Salicylic Acid: Apa dan Mengapa Kamu Perlu Menambahkannya di Rangkaian Skincare-mu
Jika kamu belum menyadarinya, acid atau asam kini menjadi bahan utama dalam banyak produk perawatan kulit. Namun, sulit untuk mengetahui dengan tepat apa yang dilakukan setiap kandungan asam untuk membantu kulitmu. Meskipun banyak dari kandungan asam lebih baik untuk jenis kulit tertentu, asam salisilat (salicylic acid) tampaknya menjadi bintang utama dalam mengatasi masalah spesifik—jerawat.
Dan bagian yang terbaik? Sangat mudah untuk menggabungkan kandungan ini ke dalam rutinitas perawatan kulitmu saat ini. Ya, ada banyak produk yang tersedia untuk berbagai langkah dalam rutinitas skincare-mu (dan dengan berbagai rentang harga). Berikut adalah panduan lengkap tentang salicylic acid…
Apa itu Salicylic Acid?
Untuk membantu menguraikan berbagai asam yang ada di pasaran, asam dibagi menjadi dua kategori; AHA (alpha hydroxy acids) dan BHA (beta hydroxy acids). Salicylic acid atau asam salisilat adalah kandungan yang berasal dari kulit pohon willow, yang termasuk dalam kategori BHA. Asam ini larut dalam minyak sehingga dapat menembus jauh ke dalam permukaan kulit dan mengatasi pori-pori yang tersumbat dengan efektif.
"Asam salisilat adalah bahan aktif yang baik digunakan untuk jerawat. Ia memiliki ukuran molekul yang besar, sehingga tidak menembus kulit dengan agresif," kata Ahli Estetika Medis Bianca Estelle. "Ini ideal untuk mengatasi minyak berlebih dalam kulit, termasuk pada area jerawat kistik dan yang meradang." Menggunakan asam salisilat untuk membersihkan minyak dan kotoran berlebih dari pori-pori sangat penting untuk mencegah jerawat dan komedo sebelum mereka merusak kulitmu.
Apakah kamu perlu menambahkan Salicylic Acid ke dalam rutinitas perawatan kulitmu?
Singkatnya, ya. Asam salisilat adalah teman untuk berbagai masalah kulit, terutama jika kekhawatiran terbesarmu berkaitan dengan jerawat, kulit berminyak, dan pori-pori yang tersumbat.
"Asam salisilat adalah bahan yang sangat baik untuk kulit yang lebih tersumbat, jadi ini adalah pilihan yang sempurna untuk klien yang mengalami komedo, karena dapat menjaga pori-pori mereka tetap bersih dan jelas," kata Dermatologis Dr. Howard Murad, pendiri Murad Skincare.
Namun, jika kulitmu cenderung kering atau sangat sensitif, salicylic acid mungkin bukan asam terbaik untukmu. Meskipun sangat efektif dalam membersihkan pori-pori, asam salisilat dapat membuat kulit kering terasa kehilangan kelembaban.

Langkah apa yang sebaiknya kamu lakukan untuk menggunakan Salicylic Acid?
Jenis produk yang kamu pilih dan formula yang dimiliki harus disesuaikan dengan kebutuhan perawatan kulitmu. Jika kamu ingin mengatasi jerawat atau penyumbatan di seluruh area, maka pembersih wajah yang mengandung asam salisilat adalah pilihan terbaik. Ini akan membantu membersihkan pori-pori dengan efektif, bekerja dalam untuk mengurangi penyumbatan. Untuk solusi yang lebih terarah, banyak perawatan spot dan plester jerawat yang mengandung asam dapat membantu mengurangi bintik-bintik dan membersihkan bakteri di pori-pori.
Penting untuk melihat persentase asam salisilat dalam produk tersebut. "Seperti semua asam, semuanya bergantung pada formulasi untuk memastikan bahwa ia berada dalam rentang pH yang tepat untuk eksfoliasi dan sesuai dengan pedoman pH UE. Konsentrasi antara 1-2% adalah yang ideal," kata Georgie Cleve, pendiri OSKIA Skincare.
Jika kamu mencari perawatan yang lebih intensif untuk jerawat dan kulit tersumbat, maka melakukan chemical peel adalah pilihan terbaik. Daripada menggunakan formula yang kuat di pasaran, seorang spesialis akan dapat menangani dan mengukur produk yang lebih kuat untuk mencapai perawatan yang paling tepat untukmu.
Seberapa sering kamu sebaiknya menggunakan Salicylic Acid?
Kamu dapat berlebihan dengan asam apapun, jadi ingat bahwa banyak produk yang mengandung asam salisilat bukanlah staples perawatan kulit sehari-hari. Frekuensi penggunaannya juga bergantung pada produk apa yang kamu gunakan. Jika kamu menggunakannya sebagai perawatan terarah untuk jerawat atau penyumbatan, gunakan produk tersebut beberapa kali seminggu hingga penyumbatan bersih.
Menggunakan asam salisilat sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulitmu adalah pilihan yang sangat baik, asalkan kamu cerdas dengan permasalahan kulit dan produk yang digunakan. Kamu hanya boleh menggunakan produk di rumah dengan konsentrasi asam salisilat 1-2%. Apa pun yang lebih tinggi dari itu terlalu kuat untuk pembelian di toko dan hanya boleh digunakan oleh profesional untuk perawatan seperti chemical peels.
Pastikan kamu tidak membebani kulit dengan terlalu banyak asam, karena bisa merusak penghalang kulit. Sebaiknya, putar penggunaan asam di hari yang berbeda atau gunakan produk yang mengandung campuran aman dari bahan lain (bersama dengan asam salisilat) seperti AHA lain seperti asam laktat.
"Selain itu, hati-hati juga dalam menggabungkan asam salisilat dengan bahan aktif lain (seperti retinol) dalam produk perawatan kulitmu, karena beberapa bahan ini dapat meningkatkan efek pada kulit," peringat Dr. Nitasha Buldeo. Jika ragu? Kurangi penggunaan, gunakan satu bahan aktif pada satu waktu untuk memastikan kulitmu tidak terbebani.
Apakah semua orang bisa menggunakan Salicylic Acid?
Tidak. Asam salisilat tidak cocok untuk semua orang. Seperti halnya semua asam dalam perawatan kulit, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter jika kamu berencana menggunakannya saat hamil. Bukan hanya karena merupakan bahan aktif, tetapi juga karena kulit bisa menjadi semakin sensitif selama kehamilan.
Jika kamu memiliki alergi aspirin, maka kamu disarankan juga untuk menghindari asam ini. "Asam salisilat adalah asam yang berada dalam keluarga yang sama dengan aspirin. Jika kamu alergi terhadap aspirin, maka kamu harus menghindari asam salisilat," saran Dr. Nitasha Buldeo.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Boy Anupong/Lara Callahan / Refinery29 for Getty Images//Getty Images on Cosmopolitan UK).