5 Tren Rok yang Mencuri Perhatian dari Moscow Fashion Week, Ada Karya Desainer Indonesia

Perkembangan teknologi dan media sosial membuat industri mode semakin mengglobal. Kini para fashionista tak hanya mengamati tren terbaru di pekan mode di kota seperti Milan dan Paris tapi juga kota lainnya. Salah satu yang mulai mencuri perhatian adalah Moscow Fashion Week. 

Mendengar kota Moscow, Anda mungkin terbayang gaya musim dingin yang glamor. Namun nyatanya,  Moscow Fashion Week menawarkan gaya berbusana yang variatif. Bahkan salah satu desainer Indonesia yakni Raegita Oktora lewat labelnya Raegitazoro turut berpartisipasi. Menerapkan prinsip ramah lingkungan, Raegita menggunakan material sisa pada koleksinya yang berfokus pada gaya yang edgy dan warna vibran seperti neon.

Kehadiran Raegita sendiri tampak menjadi pembuktian akan fokus dari Moscow Fashion Week yang tak hanya ingin merangkul desainer dari berbagai negara tapi juga menjadi panggung yang mengedepankan para talenta muda. 

Berbicara tren, eksperimen pada rok menjadi salah satu yang menarik atensi di Moscow Fashion Week. Para desainer berlomba untuk menginterpretasikan busana yang feminin dan elegan ini menjadi lebih modern. Berikut lima tren rok dari Moscow Fashion Week yang bisa menjadi inspirasi tampilan Anda.

1. Patchwork Parade

Siapa sangka jika patchwork bisa membuat sebuah rok menjadi lebih edgy?! Teknik penggabungan dua bahan yang biasanya memiliki visual yang kontras ini menjadi salah satu favorit desainer di Moscow Fashion Week.

Raegitazoro menampilkannya dalam rok berpotongan dekonstruktif yang fierce dalam warna serba hitam. Masih bernuansa hitam, jenama asal Afrika Selatan, Tshegofatso By Design bermain dengan tekstur lewat bahan distressed dan aksen jahitan pada rok asimetrisnya. Opsi lebih festive ditawarkan Julian Dalakian yang menyelipkan potongan sequin pada rok motif plaid yang klasik.

2. Textured Tales

Jika patchwork berfokus pada visual, desainer di Moscow Fashion Week juga mengulik tekstur dan konstruksi. Arngoldt mengemas rok pendeknya lewat potongan kain organza yang berkesan playful. Lembut dan fluffy menjadi deskripsi yang tepat untuk rok kreasi Gapanovich. Rok midi putih berpotongan lurus tersebut terlihat eklektik namun kasual saat dipasangkan bersama kaus putih. Dan Svale mengemas ide rancangannya mengenai bunga ke dalam rok pendek yang terlihat seperti potongan kelopak. Dramatis namun elegan.

3. Endless Elegance

Tren gaya demure tampaknya akan terus berlanjut dengan eksistensi rok panjang di runway termasuk di Moscow Fashion Week. Jadikan maxi skirt sebagai alternatif dari gaun malam seperti ditampilkan label Koss yang memadukan rok lipit emas bersama jaket hitam. Sementara Leffers memilih bahan lace untuk menampilkan kesan feminin pada rok berpotongan fitted. Siluet ketat juga menjadi pilihan Inniki yang membuat rok ini lebih edgy berkat pilihan warna olive dan detail jahitan yang kontras.

4. Sharp and Sleek

Tentunya rok pensil yang klasik turut hadir. Alexander Varlakov menampilkan kombinasi yang effortlessly glam lewat rok sequins dan atasan peplum. The Loom by Rodina menerjemahkan gaya feminin yang romantis lewat rok renda warna salmon yang dikenakan bersama atasan renda dan kardigan. Rok pensil identik sebagai busana kerja dan hal tersebut tampaknya menjadi inspirasi dari label Meré yang mengemas rok ini dalam gaya minimalis. Sebagai pembaruan, Meré memadukan rok ini bersama blazer oversized.

5. High Stakes

Let’s be daring! Mungkin pesan tersebut yang ingin disuarakan oleh ketiga desainer berikut yang sepakat mengusung tren high slit pada kreasi rok mereka. Li Lab menampilkan kreasi rok berbahan kulit bersama atasan model korset yang berkesan fierce. Luba Gonchar memilih teknik draping untuk memberi nuansa elegan pada rok merahnya yang juga dipakai dengan korset. Dan Norkina Daria N97 memberikan aksen pita rok cokelat dengan blazer senada. Hasilnya tampilan yang chic namun provokatif.