Bahan Pakaian yang Cepat Kering
Indonesia kini telah memasuki musim hujan. Cuaca yang lebih sering lembap membuat pakaian yang dijemur kering lebih lama.
Namun nggak cuma cucian, saat pakaian kita terkena hujan, butuh waktu pula untuk mengeringkannya. Ribet nggak sih, Babes?
Maka dari itu, musim hujan mungkin jadi saat yang tepat untuk mengenakan pakaian dengan bahan cepat kering atau quick-dry.
Baik saat habis dicuci atau di jalan terkena hujan, kita nggak perlu menunggu lama sampai pakaian kering kembali meski kurang terpapar sinar matahari. Bahan pakaian ini juga akan jadi penyelamat saat kamu traveling karena low maintenance.
Nah, apa saja ya bahan yang cepat kering itu?
Polyester
Banyak sekali pakaian yang dibuat menggunakan material polyester. Meski dikenal kurang ramah lingkungan dan tidak dapat mengontrol bau, polyester jadi salah satu kain sintetis yang cepat kering, Dear.
Melansir dari situs Tortuga, material ini cukup durable, ringan, dan bersifat hydrophobic (mengusir air).
Kain polyester sendiri hanya menyerap 0,4% kelembapan dari beratnya sendiri. Tapi agar lebih bertanggung jawab, kamu bisa menggunakan material dengan bahan polyester daur ulang atau kain campuran dengan kain alami yang lebih berkelanjutan.
Nylon
Kain nylon punya sifat hydrophobic yang sama seperti polyester. Namun kain ini dikenal lebih durable dan stretchy dibandingkan polyester.
Kain nylon cocok dibawa untuk traveling karena ringan dan mudah kering. Bahkan kain nylon yang basah hanya membutuhkan waktu 4-6 jam untuk kering di dalam ruangan.
Merino Wool
Merino wool adalah jenis kain yang menghangatkan, tapi tetap ringan. Kain ini juga dikenal tahan bau, Babes. Kemampuan bahan ini untuk kering tergantung dari ketebalannya.
Jika hanya t-shirt merino wool yang ringan dan tipis, maka membutuhkan waktu lebih singkat untuk kering dibandingkan sweater tebal, yakni sekitar dua sampai empat jam di dalam ruangan.
Tentu, waktu kering ini akan lebih cepat kalau kamu menjemurnya di bawah sinar matahari langsung.
Semoga bermanfaat!