5 Rekomendasi Buku untuk Tingkatkan Emotional Control Kamu
Di tengah-tengah situasi penuh tekanan atau konflik baik dengan teman ataupun keluarga, pasti seseorang pernah merasa emosi terhadap suatu hal. Untuk itu, diperlukan emotional control yang baik. Mungkin, kamu adalah salah satu orangnya?
Sebagai pekerja atau mahasiswa, kemampuan untuk tetap tenang di tengah situasi sulit sangatlah penting. Namun, kenyataannya banyak dari kita justru mudah terpancing emosi, yang akhirnya merusak hubungan dan produktivitas.
Ketika emosi tidak terkendali, kita mungkin mengatakan hal yang tidak seharusnya, merasa lelah secara mental, atau bahkan mengabaikan kebutuhan hubungan dengan orang terdekat.
Lantas, bagaimanakah solusinya? Meningkatkan emotional control bisa dilakukan dengan membaca buku-buku yang menawarkan wawasan dan strategi praktis. Tenang saja Cosmo babes, Cosmo sudah memilih lima buku rekomendasi yang bisa membantumu!
1. Emotional Intelligence 2.0 oleh Travis Bradberry dan Jean Greaves
Buku ini membahas pentingnya kecerdasan emosional (EQ) dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta orang lain.
Dengan EQ yang lebih baik, kamu akan lebih mudah mengendalikan reaksi emosional, terutama saat menghadapi tekanan.
Tidak hanya ilmu dan teori, buku ‘Emotional Intelligence 2.0’ oleh Travis Bradberry dan Jean Greaves memberikan tools praktis yang berguna untuk meningkatkan kesadaran diri dan pengelolaan hubungan. Salah satunya dengan tes EQ online untuk mengevaluasi kemampuanmu dan menyediakan strategi yang dapat langsung diterapkan.
Gunakan strategi dari buku ini untuk berlatih meningkatkan empati atau mengurangi reaksi impulsif!
2. Atlas of the Heart oleh Brené Brown
Dalam buku ini, Brené Brown menjelaskan peta emosi manusia, membantu pembaca memahami berbagai perasaan dan bagaimana menghadapinya. Pada akhirnya, pembaca akan menemukan penekanan pada pentingnya empati dan koneksi emosional.
Dengan mengenal emosi lebih dalam, kamu dapat mengurangi kebingungan atau kecemasan yang sering kali muncul ketika emosi terasa sulit dipahami. Ini membantu kamu untuk merespons dalam suatu situasi dengan lebih tenang.
Kalau kamu mencari buku yang bersifat lebih reflektif, maka buku ini cocok untukmu! ‘Atlas of the Heart’ karya Brené Brown cocok untuk pembaca yang ingin memahami emosi sebelum mengambil langkah konkret.
Kamu bisa memulai dengan membaca satu bab per minggu, lalu tulis jurnal harian untuk merefleksikan bagaimana kamu mengenali dan merespons emosi yang muncul. Gunakan panduan dari buku ini untuk memperbaiki dan meningkatkan interaksimu dengan orang lain.
3. The Subtle Art of Not Giving a F*ck oleh Mark Manson
Pernah membaca judul buku ‘Seni untuk Bersikap Bodo Amat’ pada jajaran buku terlaris di toko buku favoritmu? Yup, buku best seller itu merupakan terjemahan dari buku ‘The Subtle Art of Not Giving a F*ck’ oleh Mark Manson
Buku ini mengajarkan cara memilah perhatian dan energi emosional hanya pada hal-hal yang benar-benar penting, sambil melepaskan beban dari hal-hal yang tidak berarti. Dengan belajar memprioritaskan emosi, kamu akan lebih kurang merasa kewalahan secara emosional, sehingga lebih mampu mengendalikan respons terhadap situasi yang memicu stres.
Mark menuliskan buku ini dengan praktis dan mudah diterapkan karena gaya bahasanya ringan dan memberikan contoh-contoh kehidupan nyata. Contohnya adalah dengan mengidentifikasi 3 hal yang paling penting dalam hidup kamu.
Setiap kali merasa emosi negatif muncul, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah ini penting untuk hidupku?"
Latihan ini akan membantu kamu lebih fokus pada hal yang lebih berarti loh, girls.
4. Sejenak Hening oleh Adjie Santosoputro
Adjie Santosoputro adalah seorang praktisi mindfulness asal Indonesia yang berbagi berbagai pengetahuan tentang kebahagiaan dan kesejahteraan mental. Ia juga menulis buku dalam bidang pengelolaan emosi, salah satunya adalah ‘Sejenak Hening’
Buku ini menawarkan panduan untuk mencapai ketenangan melalui mindfulness, yaitu kesadaran penuh akan saat ini tanpa terbawa emosi negatif. Mindfulness sendiri adalah alat yang sangat efektif untuk mengontrol emosi, terutama saat menghadapi stres atau konflik.
Melalui buku ini, Adjie mengajarkan cara untuk mindful di saat ini dan meredam reaksi impulsif. Menawarkan tips yang praktis, pembaca menyukai buku ini karena disertai dengan latihan-latihan sederhana yang bisa langsung diterapkan.
Dari buku ini, Cosmo mencatat bahwa kita perlu meluangkan waktu 5-10 menit setiap pagi untuk meditasi ringan, seperti fokus pada pernapasan.
Read this book and prepare to be more mindful!
5. Filosofi Teras oleh Henry Manampiring
Siapa yang tidak tahu buku ‘Filosofi Teras’ karya Henry Manampiring? Buku yang dulu sempat viral ini memperkenalkan filsafat stoisisme sebagai cara hidup yang membantu menghadapi tantangan dengan kepala dingin dan rasionalitas.
Stoisisme mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi, tetapi kita bisa mengontrol bagaimana kita meresponsnya. Nah Cosmo babes, itu merupakan dasar dari pengendalian emosi.
Henry memberikan contoh praktis dengan banyak contoh modern, sehingga mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Terapkan prinsip dichotomy of control: fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan dan lepaskan kekhawatiran terhadap hal di luar kendalimu. Selanjutnya, gunakan jurnal untuk mencatat kemajuanmu!
Girls, mengendalikan emosi adalah keterampilan yang bisa dipelajari. Dengan membaca Emotional Intelligence 2.0, Atlas of the Heart, The Subtle Art of Not Giving a Fck*, Sejenak Hening, dan Filosofi Teras, Cosmo percaya kamu bisa dapat lebih memahami dan mengelola emosi dengan lebih baik.
Pilih buku yang paling sesuai dengan kebutuhanmu, praktikkan isinya, dan lihat perubahan positif dalam hubunganmu dengan diri sendiri dan orang lain.
Happy reading!
(Fishya Elvin/Images: Photo by Goodreads and Ena Marinkovic on Pexels)