Pakai Sunscreen di Dalam Ruangan? Ya, Kamu Tetap Membutuhkannya!
Sebagai pengguna setia sunscreen, Cosmo mulai bertanya-tanya apakah SPF harian Cosmo masih layak dipakai, mengingat betapa jarangnya Cosmo keluar dari apartemen dalam beberapa bulan terakhir.
Maksud Cosmo, bukankah sunscreen seharusnya melindungi dari matahari? Jawabannya: tidak sepenuhnya benar.
Karena, setelah berbicara dengan para ahli, Cosmo menyadari bahwa sunscreen melakukan lebih dari sekadar melindungi kulit saat kita berada di luar ruangan—Sunscreen juga sangat bermanfaat untuk mencegah kerusakan kulit, keriput, dan noda hitam yang bisa muncul bahkan saat kita duduk di sofa, ketika hanya menghabiskan waktu untuk scrolling Instagram.
Kenapa sunscreen itu penting?
Intinya: Matahari memancarkan dua jenis sinar yang berbeda, yaitu sinar UVA (penyebab kerusakan dan kanker) dan UVB (penyebab kulit terbakar).
Keduanya dapat menyebabkan kerusakan kulit jangka pendek maupun panjang, seperti terbakar, noda hitam, garis halus, melasma, penuaan dini, hingga kanker kulit.
Sunscreen (minimal SPF 30) dapat membantu mencegah semua itu, asal digunakan setiap hari—bahkan jika kamu hanya berada di dalam rumah sepanjang hari.
Apakah kita perlu menggunakan sunscreen ketika hanya berada di dalam rumah?
Menurut dermatologis, YA! Terutama jika kamu berada di dekat jendela atau terkena sinar matahari.
“Jendela memang bisa memblokir sebagian besar sinar UVB yang menyebabkan kulit terbakar, kemerahan, dan berpotensi kanker, tapi mereka tidak terlalu efektif dalam memblokir sinar UVA,” jelas Dr. Dhaval Bhanusali, pendiri Hudson Dermatology and Laser di New York.
Dan perlu diingat, sinar UVA adalah yang paling berbahaya karena menembus lebih dalam ke kulit, merusak kolagen (yang membuat kulit kita tetap elastis) dan merusak genetik sel-sel kulit (yang pada akhirnya bisa menyebabkan kanker).
Jadi, kecuali kamu tinggal di bunker bawah tanah tanpa cahaya alami (dan jika iya, wow, Wi-Fi di sana pasti hebat), kamu perlu menggunakan sunscreen setiap hari.
Pastikan formulanya memiliki dua hal penting: SPF minimal 30 dan label “broad-spectrum,” yang melindungi dari sinar UVA dan UVB yang masuk melalui jendela, kata Dr. Dana Stern dari Laser & Skin Surgery Center di New York.
Meski tampaknya broad-spectrum sudah jadi standar, nyatanya banyak sunscreen yang hanya melindungi dari sinar UVB, jadi pastikan kamu membaca labelnya dengan cermat.
FYI: Komputermu juga bisa merusak kulit
Bukan hanya cahaya dari jendela atau jalan-jalan harian saja yang bisa merusak kulit. Cahaya biru—alias cahaya dari layar ponsel dan komputer yang dikenal sebagai high-energy visible light (HEV)—juga dapat merusak wajahmu, menyebabkan kulit kering, iritasi, dan tanda-tanda penuaan dini.
“Respon inflamasi yang dipicu oleh cahaya biru dapat memperburuk kemerahan dan memicu enzim di kulit yang merusak kolagen dan elastin,” jelas Dr. Loretta Ciraldo, dermatologis di Aventura, Florida. Dengan kata lain: Screentime yang panjang secara perlahan tapi pasti bisa mengiritasi kulitmu.
Tapi jangan panik—hanya ada beberapa hal yang bisa dilakukan, bukan? Pastikan saja sunscreen yang kamu gunakan setiap pagi berbasis mineral (bukan kimia), karena biasanya mereka bisa lebih baik melindungimu dari berbagai jenis cahaya dengan bertindak sebagai penghalang fisik terhadap polutan, sinar, dan lainnya.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Raydene Hansen on Cosmopolitan UK).