Anti-Baper Club: 5 Cara Tetap Santai Menyikapi Komentar Orang
Pernahkah kamu merasa terganggu atau sedih karena komentar orang lain, baik secara langsung maupun di media sosial? Di tengah dunia yang serba terbuka ini, opini sering datang tanpa diminta. Selalu ada saja orang yang merasa berhak menilai pilihan, penampilan, atau bahkan cara hidupmu. Sekilas mungkin tampak sepele, tapi efeknya bisa besar seperti menurunkan semangat, membuat pikiran penuh, hingga mengganggu tidur.
Padahal, tidak semua komentar layak kamu simpan di kepala. Sebagian besar hanyalah pantulan dari perasaan atau masalah pribadi orang lain yang sesungguhnya tidak berkaitan denganmu. Berikut lima langkah sederhana untuk tetap tenang dan percaya diri saat menghadapi pendapat siapa pun.
1. Sadari Bahwa Tidak Semua Komentar Berhubungan dengan Dirimu
Banyak orang berkomentar bukan karena kamu salah, melainkan karena mereka menilai dari sudut pandang yang terbatas. Jurnal Personality and Individual Differences (2020) menjelaskan bahwa manusia kerap menilai orang lain berdasarkan proyeksi diri mereka sendiri. Jadi, saat seseorang bersikap sinis atau merasa paling tahu, bisa jadi itu hanyalah cerminan dari ketidakamanan yang mereka rasakan, bukan kekuranganmu.
2. Pilih Mana yang Layak Didengar
Salah satu cara agar tidak mudah terbawa perasaan dengan komentar orang adalah memilah mana yang pantas kamu dengarkan. Tidak semua kritik harus direspons. Dengarkan yang datang dari niat baik dan keinginan untuk membangun. Jika komentar tersebut hanya menjatuhkan, lepaskan tanpa penjelasan. Ingat, penyaring terbaik bukan telingamu, melainkan hatimu yang tahu mana yang tulus dan mana yang toksik.
3. Latih Kemampuan “Emotional Distance”
Saat mendengar komentar yang menyinggung, cobalah untuk tidak bereaksi spontan. Ambil jeda beberapa detik dan atur napas sebelum menanggapi. Studi dalam Frontiers in Psychology (2018) menemukan bahwa menjaga jarak emosional mampu menurunkan stres sosial hingga 30%. Inilah salah satu tips anti baper yang efektif. Semakin tenang kamu, semakin kecil kemungkinan emosimu dipicu oleh opini yang tidak penting.
4. Fokus pada Hal yang Dapat Kamu Kendalikan
Kamu tidak bisa mengatur apa yang orang lain pikirkan atau katakan, tapi kamu bisa sepenuhnya mengatur bagaimana kamu meresponsnya. Alih-alih mencari alasan di balik setiap komentar, lebih baik fokus pada cara menjaga ketenangan diri. Gunakan energimu untuk hal positif seperti berolahraga, menulis jurnal, atau menghabiskan waktu bersama orang yang mendukungmu. Energi baikmu terlalu berharga untuk dihabiskan pada hal-hal yang tidak bisa kamu ubah.
5. Bangun Self-Validation yang Kuat
Semakin kamu yakin terhadap diri sendiri, semakin kecil kemungkinan komentar orang memengaruhi kestabilan emosimu. Validasi yang paling bermakna tidak datang dari pujian, likes, atau pengakuan orang lain, melainkan dari keyakinan bahwa kamu cukup, apa adanya. Penelitian dari Journal of Happiness Studies (2021) menemukan bahwa individu dengan tingkat penerimaan diri yang tinggi lebih mampu menghadapi kritik sosial dengan tenang.