Tips Biar Kamu Nggak Terlalu Keras pada Diri Sendiri Saat Rencana Gagal

Redaksi 2 05 Nov 2025

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, sekecil apa pun bentuknya. Rencana yang sudah disusun rapi bisa berantakan dalam sekejap, dan kamu pun merasa kecewa, bukan hanya pada situasinya, tapi juga pada diri sendiri. Ada perasaan bersalah, seolah semua hal yang salah adalah tanggung jawabmu. Padahal, kenyataannya, hidup tidak selalu berjalan sesuai skenario terbaik yang kita buat.

Belajar menerima bahwa sesuatu bisa gagal bukan tanda kelemahan, tetapi justru bentuk kedewasaan. Kamu tidak bisa mengontrol segalanya, dan itu tidak apa-apa. Jadi, sebelum kamu menyesali diri berlebihan, yuk pahami beberapa tips biar kamu nggak terlalu keras pada diri sendiri saat rencana gagal atau tak sesuai ekspektasi.

1. Akui Kegagalan Tanpa Menghakimi

Langkah pertama adalah mengakui apa yang terjadi tanpa menambah beban dengan rasa bersalah. Kamu boleh kecewa, tapi tidak perlu menghukum diri atas hal yang mungkin memang di luar kendali. Menurut jurnal Cognition and Emotion (2019), menerima emosi negatif tanpa penolakan membantu seseorang pulih lebih cepat dari stres. Jadi, izinkan dirimu merasa sedih, tapi jangan biarkan kesedihan itu berubah menjadi penyesalan yang menekan.

2. Ubah Sudut Pandang dari “Gagal” Menjadi “Belajar”

Setiap hal yang tidak berjalan sesuai rencana sebenarnya menyimpan pelajaran berharga. Alih-alih terus menyalahkan diri, cobalah fokus pada apa yang bisa kamu pelajari. Dengan begitu, kamu mengubah arah pikiran dari menyalahkan menjadi memperbaiki. Pola pikir ini dikenal sebagai growth mindset, yang terbukti meningkatkan ketahanan psikologis dan kemampuan bangkit setelah gagal.

3. Hargai Usaha, Bukan Hanya Hasil

Sering kali, kita terjebak dalam pikiran bahwa nilai diri bergantung pada hasil yang dicapai. Padahal, keberanianmu untuk mencoba juga layak dihargai. Menurut studi dalam Journal of Positive Psychology (2021), orang yang memberi apresiasi pada proses cenderung memiliki kesejahteraan mental lebih baik dibanding mereka yang hanya fokus pada hasil. Jadi, jangan abaikan langkah-langkah kecil yang sudah kamu ambil, karena di sanalah letak kekuatanmu.

4. Beri Diri Waktu untuk Pulih

Tidak semua luka bisa sembuh dalam semalam. Kadang kamu hanya perlu jeda, untuk beristirahat, menenangkan pikiran, dan kembali menyusun arah baru. Jangan merasa bersalah jika butuh waktu. Seperti halnya otot yang lelah setelah bekerja keras, pikiran dan hati pun butuh waktu untuk pulih. Ingat, beristirahat bukan tanda menyerah, melainkan bagian dari proses bertumbuh.

5. Latih Self-compassion

Self-compassion atau belas kasih pada diri sendiri adalah memperlakukan dirimu dengan kelembutan yang sama seperti kamu memperlakukan orang lain yang sedang kesulitan. Penelitian dari Mindfulness Journal (2020) menunjukkan bahwa praktik self-compassion mampu menurunkan rasa cemas dan meningkatkan optimisme setelah kegagalan. Jadi, alih-alih berkata “aku nggak cukup baik,” coba ucapkan, “aku sedang berproses, dan itu sudah cukup”.

Tidak ada rencana yang gagal sepenuhnya jika kamu masih mau belajar darinya. Setiap kegagalan membawa arah baru yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya. Ingat, lembut pada diri sendiri bukan bentuk kelemahan, tapi fondasi dari kekuatan yang matang.