Deretan Alasan Putus yang Masuk Akal

Redaksi 09 Nov 2025

Cosmo yakin tidak ada orang yang menginginkan kata ‘putus’ keluar saat menjalaninya sebuah hubungan. 

Namun, ada kalanya putus merupakan satu-satunya jalan terbaik untuk kedua belah pihak yang terlibat hubungan. Sejumlah hubungan terpaksa harus berakhir karena akan berakibat buruk dalam jangka panjang jika terus-terusan terpaksa dipertahankan, Dear.

Kendati demikian, tidak semua alasan putus bisa dibilang masuk akal. Kamu mungkin pernah mendengar tentang pasangan yang putus karena alasan yang kurang masuk akal atau terlalu dibuat-buat.

Selain itu, pastikan kamu sudah membuat keputusan matang dengan pikiran jernih saat akan mengakhiri sebuah hubungan. Pada akhirnya, kebahagiaan dan kehidupanmu yang terpenting, Babes.

Ketahui Deretan Alasan Putus yang Masuk Akal

Alasan putus yang masuk akal

So, apa saja alasan putus yang masuk akal? Berikut ini Cosmo telah merangkum beberapa jawabannya untukmu. Make sure to check this out, Babes!

Ketidaksetiaan

Salah satu alasan putus paling masuk akal adalah ketidaksetiaan. Well, bukan satu dua kali terjadi perselingkuhan dalam suatu hubungan akibat salah satu pihak yang tidak setia. Jika dalam hubungan kamu mengalami diselingkuhi, maka ketidaksetiaan merupakan alasan paling kuat untuk mengakhiri hubungan tersebut, Dear.

Yang membuat seseorang berselingkuh sejak awal adalah karena mereka memprioritaskan kepuasan diri daripada keintiman. Namun, setiap orang yang berselingkuh tentu memiliki alasan berbeda-beda.

Intinya, kamu tidak bisa berkomitmen pada seseorang yang sudah berselingkuh dan tidak setia. Kamu tidak akan pernah bisa sepenuhnya percaya pada orang tersebut, dan ketidakpercayaan inilah yang bisa membuat hubungan retak.

Masalah yang Tidak Pernah Terselesaikan

Cosmo mengerti bahwa setiap pasangan punya masalah masing-masing. Hal itu juga membuat pertengkaran terkadang tidak dapat dihindari, diikuti dengan hal-hal seperti saling mengabaikan, berpura-pura tidak terjadi apa-apa, atau meminta maaf setelah berkali-kali mengulang kesalahan yang sama.

Namun, beberapa pasangan mungkin enggan membahas masalah tersebut karena khawatir memicu pertengkaran lain, yang pada akhirnya membuat masalah ini tidak pernah benar-benar selesai. Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini bisa mengganjal dan dapat memicu masalah lebih besar di kemudian hari. 

No wonder jika masalah yang tak pernah terselesaikan bisa menjadi alasan putusnya sebuah hubungan.

Kurangnya Minat dan Koneksi yang Sama

Meskipun terdengar sederhana, kurangnya minat dan koneksi yang sama bisa membuat hubungan renggang. 

Hal ini juga dapat membuat masing-masing individu dalam suatu hubungan mencari minat dan kesenangan di luar, sehingga waktu berkualitas berdua pun semakin berkurang. Terlebih, jika masing-masing dari mereka tidak mau mencoba mengerti ketertarikan satu sama lain.

Perlahan-lahan, hal ini bisa menurunkan sparks dalam suatu hubungan dan hubungan pun menjadi hambar. Pada akhirnya, secara alami hubungan tersebut juga dapat berakhir, Babes.

Terjebak di Abusive Relationship

Baik fisik maupun emosional, kekerasan dalam suatu hubungan adalah hal yang mengerikan. Kekerasan dalam bentuk apapun merupakan hal yang tidak dapat diterima dan ditoleransi, Babes.

Hal ini bisa mengikis harga diri korban yang mengalaminya, menyebabkan kerusakan psikologis jangka panjang, hingga menciptakan lingkungan toxic dan berbahaya.

Pada dasarnya, bertahan dalam abusive relationship bukan menjadi solusi. Oleh karena itu, terjebak dalam abusive relationship dan berusaha keluar dari jeratan ini merupakan salah satu alasan putus paling masuk akal.

Mengenali tanda-tanda kekerasan sejak dini dan mencari bantuan dapat mencegah kerusakan jangka panjang dan memungkinkan korban untuk membebaskan diri dan pulih dari abusive relationship.

Komunikasi yang Tidak Berjalan Baik

Salah satu alasan paling masuk akal yang membuat pasangan putus adalah kurangnya komunikasi atau kurangnya efektivitas komunikasi. Ketika pasangan berhenti berbagi perasaan, pikiran, dan kebutuhan mereka, kesalahpahaman pun menumpuk.

Kamu atau pasangan mungkin berpikir bahwa kamu dan pasangan bertengkar karena hal-hal sepele, tetapi masalah sebenarnya seringkali lebih dalam, yang berasal dari kebutuhan yang tidak terpenuhi dan belum dikomunikasikan.

Tanpa komunikasi yang baik, rasa frustrasi akan semakin menjadi-jadi dan kebencian akan memuncak hingga akhirnya perpisahan terjadi. Babes.