Ketahui Gejala Endometriosis dan Cara Mencegahnya!

Redaksi 2 22 Nov 2025

Cosmo babes, apakah kamu salah satu orang yang seringkali mengalami nyeri perut berlebihan sebelum menstruasi?

Kalau iya, pas banget kamu ada di sini. Cosmo mau bisikin kamu tentang ‘endometriosis’!

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan mirip lapisan dalam rahim atau endometrium tumbuh di luar rahim, misalnya di ovarium, tuba falopi, dinding panggul, atau organ lain dalam area panggul.

Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri hebat, gangguan kesuburan, dan mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

Sayangnya, banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa gejalanya berasal dari endometriosis, karena sering dianggap sebagai nyeri haid biasa.

Untuk itu, penting mengenali tanda-tandanya sejak awal. Yuk, simak rangkuman Cosmo di sini!


Gejala Endometriosis yang Harus Kamu Ketahui!

 

1. Nyeri haid yang sangat parah atau dismenore

Nyeri haid yang ekstrem, menusuk, dan membuat kamu sulit beraktivitas bisa menjadi tanda loh, girls.

Jika kamu harus minum obat pereda nyeri berulang kali atau sampai harus bed rest, itu bukan hal yang normal.

2. Nyeri saat berhubungan seksual

Rasa sakit dalam setelah berhubungan intim sering terjadi pada penderita endometriosis karena peradangan dan jaringan yang tumbuh tidak normal.

3. Nyeri kronis di area panggul

Tidak hanya saat menstruasi, tetapi juga sebelum, sesudah, atau bahkan sepanjang waktu.

4. Rasa sakit saat buang air kecil atau besar

Biasanya terjadi saat menstruasi. Beberapa orang bahkan mengalami pendarahan dari anus saat haid. Tentunya, kondisi ini sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas bukan, girls?

5. Perdarahan menstruasi yang berat atau tidak teratur

Pernah mengalami siklus menstruasi yang sangat pendek, bercak di luar jadwal menstruasi, atau darah menstruasi berwarna gelap dan menggumpal besar?

Bisa jadi tanda kamu mengalami endometriosis.

6. Sulit hamil (infertilitas)

Kamu tahu? 30-50 persen perempuan dengan endometriosis mengalami kesulitan mendapatkan kehamilan.

7. Mual, muntah, dan masalah pencernaan

Mual, muntah, dan masalah pencernaan seperti diare, konstipasi, perut kembung, atau rasa lelah ekstrem? 

Endometriosis sering menyerang organ pencernaan.

Baca juga: Ini Faktor Penyebab Nyeri Haid yang Patut Kamu Ketahui! 


Bagaimana Cara Mencegahnya?


Endometriosis tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya karena faktor genetik dan hormon turut berperan, tetapi gaya hidup sehat bisa membantu menurunkan risiko dan meredakan gejalanya.

Cosmo bahas lebih detail di bawah:

1. Kurangi makanan pemicu inflamasi

Peradangan kronis di tubuh dapat memperparah pertumbuhan jaringan endometriosis.

Cobalah untuk mengurangi gorengan, makanan ultra-processed, gula berlebih, serta daging merah tinggi lemak.

Gantikan dengan makanan anti-inflamasi seperti ikan berlemak (salmon, tuna, sarden), sayuran hijau (bayam, brokoli, kale), buah berries, kacang-kacangan, hingga kunyit dan jahe.

2. Konsumsi makanan tinggi omega-3

Omega-3 membantu mengurangi inflamasi dan mengatur hormon. Contoh makanan yang direkomendasikan adalah chia seeds, flaxseed, alpukat, minyak zaitun, hingga almond dan walnut.

3. Rutin olahraga

Olahraga membantu menurunkan kadar estrogen berlebih dalam tubuh, yang merupakan salah satu pemicu endometriosis berkembang.

Kamu bisa olahraga 30-45 menit, dalam 3-5 kali seminggu. Mulai dari yoga, pilates, jogging, hingga berenang.

4. Jaga berat badan stabil

Sel lemak berperan menghasilkan estrogen tambahan. Semakin tinggi kadar estrogen, semakin besar risiko pertumbuhan jaringan endometriosis.

5. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol berlebihan

Terlalu banyak kafein dan alkohol dapat meningkatkan level estrogen dalam tubuh. 

Kalau kamu bisa, mulai sekarang batasi kopi maksimal 1 gelas per hari, serta minuman beralkohol diganti sparkling water, jus buah murni, atau teh herbal.

6. Hindari paparan bahan kimia berbahaya (xenoestrogen)

Beberapa kimia dapat meniru hormon estrogen dan mengganggu sistem reproduksi. 

Cobalah mengurangi paparan dari botol plastik dengan BPA, wadah plastik untuk makanan panas, produk makeup dan skincare tanpa paraben dan phthalates, hingga pestisida pada sayur atau buah.

Pssst! Perihal pestisida sayur dan buah, kamu bisa menghindarinya dengan memilih yang organik atau mencuci bersih sebelum konsumsi.

7. Tidur cukup dan kelola stres

Stres berkepanjangan menyebabkan hormon tidak stabil. Idealnya, tidurlah 7-9 jam per harinya.

Biasakan jadwal tidur konsisten, dan kamu bisa menggunakan instrumen seperti journaling, meditasi, atau deep breathing.

Baca juga: Tidur Pulas Tanpa Gangguan Nyeri Haid

 

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Sudah Terjadi?


1. Mengonsumsi obat pereda nyeri

Obat anti-inflamasi seperti ibuprofen dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan.

2. Terapi hormon

Pil KB, IUD hormonal, atau suntik hormon bisa menghambat pertumbuhan jaringan endometriosis dan meringankan gejala.

3. Kompres hangat

Heat pad dapat membantu melemaskan otot dan menurunkan rasa sakit saat haid.

4. Fisioterapi untuk dasar panggul

Fisioterapi bermanfaat jika nyeri panggul berasal dari ketegangan otot.

5. Operasi laparoskopi

Kalau kasusnya sudah berat, kamu bisa melakukan operasi laparoskopi untuk mengangkat jaringan endometriosis yang mengganggu kesuburan.

6. Konsultasi ke dokter, psikolog, atau support group

Nyeri kronis bisa berdampak pada kesehatan mental. Berbagi pengalaman dapat sangat membantu.

Segera konsultasi dokter kandungan jika nyeri haid mengganggu aktivitas sehari-hari, nyeri hebat saat hubungan seksual, adanya masalah kesuburan, serta nyeri panggul lebih dari 6 bulan.

Semakin cepat diperiksa, semakin besar peluang pengelolaan yang efektif.

Baca juga: 4 Cara Mudah Mengatasi Nyeri Haid Tanpa Obat


So, girls, endometriosis bukan sekadar “nyeri haid biasa.”

Ini adalah kondisi medis serius yang membutuhkan kesadaran dan penanganan tepat.

Jika kamu merasakan gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk mencari pertolongan medis ya, girls.

Self-love means taking care of your body, termasuk kesehatan reproduksi~


(Fishya Elvin/Images: Sora Shimazaki, Jonathan Borba, Antoni Shkraba Studio, and Andrea Piacquadio on Pexels)