Yosafat Dwi Kurniawan Rayakan 15 Tahun Berkarya Lewat “Time Dilation”

Rayoga Akbar 27 Nov 2025

Fashion memiliki hubungan yang unik dengan waktu. Jika manusia akan bertambah tua seiring perjalanan waktu, maka fashion justru sebaliknya. Ia terus memperbarui dirinya agar tetap kekinian. Ada masanya fashion melihat ke masa depan, dan kadang memilih untuk mundur dengan mengulang kembali tren yang ada. Hubungan antara fashion dan waktu juga turut menarik atensi desainer Yosafat Dwi Kurniawan dalam koleksi terbarunya yang bertajuk Time Dilation. 

Inspirasi Koleksi Terbaru Yosafat Dwi Kurniawan

Yosafat Dwi Kurniawan

Bertempat di PITA Sequis Center, Jakarta pada 19 November 2025 lalu, Yosafat memamerkan koleksi yang juga menandai 15 tahun eksistensinya di industri fashion. “Saya refleksi 15 tahun kebelakang, terasa seperti saya baru mulai berkarya tahun lalu, tapi saat yang sama, perjalanan saya ternyata sudah amat panjang. Industri sudah berubah, teman-teman saya sudah berubah, bahkan saya sudah berubah,” jelasnya.

Refleksi Perjalanan Fashion

Yosafat Dwi Kurniawan

Menampilkan 21 busana, Yosafat mengurai perjalanan sejarah fashion dari masa ke masa lewat garis desain ikonis sejumlah busana seperti diantaranya, Christian Dior, Cristobal Balenciaga, Gabrielle Chanel, dan Gianni Versace. Insting kreatif Yosafat membawanya untuk menginterpretasikan garis desain dari para desainer legendaris tersebut menjadi lebih modern.

Tampil sebagai pembuka, model dan selebriti Patricia Gouw dalam balutan gaun strapless berhiaskan embellishments. Patricia yang membawakannya secara ekspresif, memberi energi tersendiri pada busana bergaya klasik tersebut menjadi lebih terasa fierce

Yosafat Dwi Kurniawan

Selanjutnya hadir deretan busana bergaya glamor dan dramatis. Seperti, gaun pendek dalam material chainmail, gaun malam berhiaskan ruffles, dan padanan crop top bersama rok  bervolume yang dramatis. Tak hanya gaun, Yosafat juga menampilkan deretan busana formal seperti setelan rok yang bergaya retro chic, jaket berkilauan, dan luaran model cape

Meski terinspirasi karya adibusana, namun Yosafat sendiri enggan mengklasifikasikan koleksi ini sebagai adibusana atau pun sebagai ready-to-wear. “Saya tidak mengkategorikan ini sebagai koleksi adibusana, beberapa memang hanya dibuat berdasarkan pesanan namun tidak saya kategorikan sebagai koleksi adibusana dan tidak juga busana siap pakai,” terang Yosafat dalam keterangan pers.  

15 tahun adalah perjalanan yang panjang. Bagi Yosafat, koleksi ini mungkin bukan hanya soal bisnis tapi tentang refleksi pemikirannya akan dunia fashion. Kita dapat melihat seberapa besar passion dan dedikasi Yosafat akan industri ini. Yosafat tak hanya memberikan penghormatan kepada para couturier revolusioner, tapi juga industri fashion dan tentunya kepada dirinya sendiri yang terus berkembang.

Yosafat Dwi Kurniawan

"Saya berharap, 15 tahun dari sekarang saya masih tetap semangat, masih memiliki keinginan belajar, dan masih memiliki rasa antusias sebagaimana seorang Yosafat 15 tahun yang lalu,” jelasnya. "Setelah 15 tahun, saya bangga bahwa saya masih belajar, masih berkembang, dan masih mau memperbaiki diri,”.

Tepuk tangan riuh menyambutnya di finale. Yosafat bahkan sempat berdansa dengan Patricia Gouw. Semua yang hadir malam itu dapat melihat bahwa fashion show ini bukan hanya selebrasi dari 15 tahun perjalanan berkarya tapi juga simbol akan awal baru dari Yosafat Dwi Kurniawan.