Beragam Talenta dalam Satu Atap di Singapore Art Week
Tak sampai satu bulan lagi, perhatian dunia akan tertuju pada Singapura karena sebuah pagelaran seni rupa akan digelar di negara ini. Singapore Art Week yang berlangsung pada tanggal 17-25 Januari 2015, akan diikuti oleh seniman-seniman seni rupa Asia Tenggara berbakat. Seniman asal Indonesia yang berpartisipasi dalam event ini adalah Uji “Hahan” Handoko Eko Saputro yang memamerkan koleksi lukisannya di Equator Arts Projects, Gillman Barracks dan karya instalasi Melati Suryodarmo yang bisa dinikmati di Singapore Art Museum bersama 14 finalis lain Asia Pacific Breweries Foundation Signature Art Prize 2014.
Pagelaran seni tak akan lengkap bila tak menghadirkan para kolektor seni. Salah satu kolektor yang akan hadir di Singapore Art Week adalah dr. Oei Hong Djien yang sudah mulai menjadi kolektor di tahun 1970an. Ia kini memiliki lebih dari 2.000 karya seni rupa yang mewakili ragam gaya, pengaruh, dan talenta dari seniman Indonesia. Sebagai kolektor aktif, pria yang sering meminjamkan koleksinya untuk dipamerkan di Indonesia maupun luar negeri ini memiliki harapan buah karya anak negeri bisa diapresiasi oleh khalayak yang lebih luas. “Indonesia memiliki banyak seniman berbakat yang perlu didukung dan dipublikasikan,” jelasnya, “Kami sebagai kolektor Indonesia punya tanggung jawab untuk melakukan ini.”
Dokter Oei juga akan berpartisipasi di Singapore Art Week 2015 sebagai pakar dan subyek dari film dokumenter The 24-Hour Art Practice yang mengisahkan hidupnya sebagai kolektor. Film yang diproduseri oleh pengamat seni Patricia Chen ini akan diluncurkan di Singapore Art Museum pada pekan seni tersebut. Segera pesan tiket dan hotel Anda! Untuk informasi lebih lanjut mengenai Singapore Art Week, langsung saja klik di sini . (HG/VP/Image: Dok. STB)