Quiet Luxury Versus Loud Luxury, Kamu Pilih yang Mana?

Alexander Kusumapradja 15 Dec 2021

Bayangkan kalau uang bukan masalah dan kamu bisa membeli baju-baju high brands sesukamu, baju atau brand seperti apa yang akan kamu pilih? Bila kamu lebih memilih baju dengan desain logo atau monogram labelnya besar-besar, kamu mungkin termasuk pecinta loud luxury. Tapi kalau kamu lebih suka baju mahal dengan kualitas tinggi yang terlihat sederhana tanpa ada logo besar, kamu mungkin termasuk kaum pecinta quiet luxury,

Terlepas apakah kamu pecinta quiet atau loud luxury, keduanya merupakan cerminan dari aspirasi sosial dan menjadi kunci para marketing luxury brand untuk menarik target market mereka. Berikut adalah perbedaan antara kedua jenis kemewahan tersebut yang bisa memberikan insight baru untukmu.

 

 

 

Quiet versus loud luxury

Loud luxury menampilkan produk dengan logo yang jelas terlihat. Dari jauh saja orang mungkin sudah tahu kamu memakai tas Louis Vuitton atau ikat pinggang Gucci dari logo mereka yang ikonik. Menurut artikel riset dari profesor Glyn Atwal dan Alistair Williams, para konsumen loud luxury membeli produk-produk mewah tersebut untuk membuat statement tentang status sosial mereka dan membuat sebuah identitas atau persona yang dikaitkan dengan label yang mereka yang pakai, terlepas apakah mereka dengan sadar atau tidak melakukannya. Para CEO startup muda yang sukses mungkin ingin membeli hoodie koleksi Supreme x Louis Vuitton karena produk ini dianggap hal keren dalam lingkungan pergaulannya. Dengan membeli dan memakai produk loud luxury, ia mungkin merasa lebih diterima dan fit in dalam lingkungan sosialnya yang eksklusif. Dia akan merasa bangga bila orang tahu kalau ia punya uang untuk keep up dengan barang-barang keren dan mewah terkini.

'..'

 

Quiet Luxury yang Kian Terlihat

Meskipun begitu bukan berarti loud luxury hanya untuk OKB dan quiet luxury hanya untuk orang kaya lama. Semuanya tentu kembali ke preferensi setiap orang. Barang-barang loud luxury akan terus popular (terutama karena tren Logomania di mana brand memasang logo mereka besar-besar ke semua produk), namun quiet luxury juga semakin terlihat belakangan ini terutama di kota-kota besar.

Contohnya brand asal Amerika Serikat, The Row yang sukses membangun image sebagai brand quiet luxury dengan koleksi baju yang understated chic tapi terbuat dengan kualitas yang mumpuni. Mereka tak perlu menjual produk dengan gamblang, bahkan akun Instagram mereka saja termasuk sedikit menampilkan produk dan lebih banyak menampilkan foto-foto artistik, menciptakan kesan kalau brand mereka misterius dan eksklusif dengan cara yang chic.

 

(Alexander Kusumapradja / Image: freestocks via Unsplash)