Please, Jangan Ghosting! Ini Cara Menolak Halus Seseorang

Nadhifa Arundati 12 Dec 2022

Saat kamu berstatus single di era modern yang ~umumnya~ menormalisasi hubungan tanpa status atau situationship, rasanya tak asing ketika bersinggungan dengan ghosting – entah kamu pernah menjadi korban atau, ehm...pelakunya. Namun kamu tak bisa berdiam dan membiarkan dirimu berperan sebagai Casper. Menghilang dari peradaban bumi dan hanya memberikan pesan terakhir “thanks for the cocktail” tanpa ada penjelasan. Gurl, please, itu bukan perilaku yang tepat. So, apa yang perlu dilakukan? Ya, tentunya dengan menjadi seseorang yang anti-ghosting. Penerapan berkencan ini mulai digaungkan oleh para TikToker – serius, deh, Cosmo babes, berkencan itu memang sulit, tetapi kalau kamu menghilang layaknya ditelan oleh langit malam itu justru akan membuatmu semakin sulit untuk ke depannya.

Mengirim pesan anti-ghosting merupakan salah satu upaya tegas dan 'tak begitu' menyakitkan untuk menyatakan kepada seseorang kalau kamu nyatanya tak tertarik untuk berkencan dengannya. Hal ini telah ditegakkan dalam gerakan The Move yang disuarakan oleh sekumpulan TikToker yakni Tinx, Emma Vern, dan Ask Nelly. Meski menolak seseorang dalam suatu pesan itu bukan-lah hal baru, tetapi perlakuan ini perlahan menjadi semakin langka, akibat kini orang lebih memilih menggunakan cara instan seperti ghoting. Here’s the hard truth: Tak ada satu orang pun yang mau diabaikan, dan jika kamu melakukannya ke orang lain, kebiasaan ini perlahan akan dianggap normal dalam dating culture. Kecuali, kamu memang merasa tak nyaman, atau konfrontasi justru akan memicu petaka (fair enough – jangan paksakan diri kamu untuk berbicara kepada seseorang yang berpotensi membawa ancaman). Memberikan penjelasan secara singkat tentu akan membuat orang lain merasa diapresiasi, daripada hilang tanpa jejak dan membuat orang lain terus bertanya-tanya. Percayalah!

'..'

 

 

Kalau kamu bertanya “memangnya harus dilakukan, ya?” Well, selain menunjukkan kalau; kebaikan, kejelasan, dan karma itu ada….pesan anti-ghosting itu, ya, memang harus dilakukan, no debat, OK? Mengirim pesan berupa penolakan itu jauh lebih jelas dan membuatmu bisa bersikap dewasa, ketimbang menghilang di udara. Merasa canggung untuk memulai? Itu sudah pasti, sih, namun setelah momen tersebut berlalu, setidaknya kamu akan merasa lega ketika berhadapan kembali dengan si dia, less awkward (tak perlu kabur-kaburan saat melihat si dia datang ke mini-market yang sama). Tak mudah memang, tetapi pada akhirnya kamu bakal sadar, perasaan yang kamu sampaikan itu akan membuat orang lain merasa tenang, beda cerita kalau kamu hanya ‘kabur’ dari situasi. 

“Hal yang terjadi dari sisi lain ghosting; kamu menyisihkan tanda tanya (tentang apakah ada yang salah dari koneksi yang kalian bangun), yang membuat kondisi jauh semakin memburuk, karena perlakuan ini membuat kamu apatis, tak sadar atas apa yang sebenarnya telah kamu perbuat dan katakan,” ucap Tenesha Wood, selaku pakar kencan dan founder dari The Broom List, layanan perjodohan untuk masyarakat kulit hitam berbasis profesional.

Jangan bikin orang lain merasa bingung akan perasaanmu, kirim pesan anti-ghosting! Dan berikut hal-hal lain yang perlu kamu ketahui.

 

Kenapa aku harus kirim pesan anti-ghosting?

Kamu melakukan kencan selama dua kali dengan pria hottie yang kamu temukan di aplikasi kencan, namun rasanya pengalaman tersebut membuat kamu merasa kurang click. That’s okay! Sekarang saatnya untuk mengomunikasikan perasaanmu, tanpa harus meninggalkan teman kencanmu tanpa alasan. “Tak perlu kasih penjelasan panjang dan rumit, atau dengan kata-kata yang membuat orang tersebut merasa unworthy. Mungkin kamu hanya perlu menjelaskan kalau kalian memang tak punya koneksi,” ucap Wood. 

"Kita berpikir bahwa ghosting merupakan suatu tindakan ‘pembelaan diri’ atau suatu usaha untuk meluangka ego mereka, yang tak menguntungkan kedua belah pihak. Pada akhirnya meninggalkan jejak misteri kepada teman kencan – membuat mereka berpikir kalau cara pendekatan mereka itu salah…dan ketika kebiasaan ghosting ini terus diterapkan, kamu sama saja menganggap kalau kehadiran seseorang itu tak penting (layaknya barang sekali pakai, ugh) – yang sejujurnya tak akan menyelesaikan masalah," jelas Wood. 

Ghosting sama saja dengan mengabaikan sesi terpenting saat berolahraga: seni dalam mempertahankan kekokohan ‘otot’, yang fungsinya untuk menemukan kekuatan dalam suatu hubungan. “Ini merupakan sebuah pelatihan yang baik, di saat kamu ingin berada di hubungan yang serius, kamu akan berkata ‘Hey, sepertinya kamu tak memberikan apa yang aku butuhkan dalam hubungan.’ Karena sejatinya, kemampuan untuk membangun fondasi bersama pasangan itu adalah hal utama yang harus dibina,” ungkap Wood. 

 

Kapan aku harus mengirim pesan anti-ghosting?

Congrats, karena kamu sudah bisa bersikap dewasa saat berani untuk mengirim pesan anti-ghosting, yang tandanya kamu itu mampu menghargai orang lain. But hey, ternyata tak selamanya akan selalu di-cap 'positif'. Ada kalanya pesan anti-ghosting malah berujung membuatmu menyalahkan diri sendiri, dan jika hal ini terjadi, kamu telah menggeserkan esensi utama dalam pesan anti-ghosting. Menurut Wood, semua ini bergantung pada seberapa lama dan dalam hubunganmu dengan orang tersebut, dan memang hanya kamu yang paham, poin apa saja yang perlu disampaikan. 

“Kalau kamu merasa kalau si dia sudah mulai terikat denganmu, sedangkan kamu merasa sebaliknya, ada baiknya untuk melakukan anti-ghosting dengan obrolan langsung, bukan sekadar teks,” tambah Wood. 

Jika kamu melakukan beberapa kencan yang sifatnya kasual dan belum menemukan seseorang yang mampu menghidupkan ‘percikan’ hati, pesan anti-ghosting tentu jadi pilihan tepat. Tetapi kalau sejarah emosional kalian sudah cukup membekas – contohnya; si dia punya abandonment issue (perasaan takut ditinggal oleh seseorang yang ia sukai atau sayangi) – maka atur tanggal, katakan kalau kamu ingin membicarakan sesuatu. Kamu pasti bisa, kok!

 

Ini dia contoh teks anti-ghosting yang tepat untuk kamu copy dan paste.

Baiklah! Ini saatnya untuk merangkai kata (retakan jemari dulu sebelum mulai). Perlu diingat, jangan sampai teks yang kamu sampaikan terkesan memojokkan, atau memberikan penyataan yang terlalu singkat. If there wasn’t a connection, there wasn’t a connection. Jangan memberikan banyak alasan atau bahkan berbohong – dengan mengatakan kalau kamu tak bisa berhubungan karena ikut volunteer di Belize, LOL. “Seseorang tentu akan menerima penolakan, dan juga kejujuran, tetapi mereka tak bisa menerima situasi yang membuat mereka merasa seperti tak dianggap, (OK ini mungkin menyakitkan…) layaknya sampah,” tutur Wood. “Kamu juga tak mau, kan, ditinggal oleh seseorang yang sudah memberikan harapan, lalu diberikan alasan omong kosong? Rasanya seperti dipukul di balik semak-semak.”

Tak ada yang salah kok dengan memberikan peluang bagi seseorang untuk mendekatimu, as long as you’re single, tetapi memang kesempatan ini tak bisa kamu berikan ke semua orang. Kalau kamu merasa ingin menjalani hubungan platonis, ungkapkan saja. Utarakan dengan jelas apa intensimu, dan apa langkah yang kamu inginkan ke depannya – kalau si dia merasa tak setuju untuk menjadi teman, hargai keputusannya. 

Kamu bingung, ya, harus mulai dari mana? Tenang babes, ada beberapa contoh teks anti-ghosting yang mudah untuk kamu copy dan paste di iMessage:

  • “Aku senang kemarin malam kita bisa berkencan, I did have a nice time. Tetapi sejujurnya, aku nggak merasa punya koneksi romantis sama kamu, dan aku nggak mau waktu kamu jadi terbuang sia-sia. Good luck, semoga kamu bisa ketemu orang yang cocok, ya!”
  • “Kenalan sama kamu selama beberapa minggu ini tuh menyenangkan, tetapi aku merasa kalau hubungan ini nggak berjalan ke arah serius, aku cuma ingin memperjelas hubungan ini saja. Bukan berarti kita harus putus hubungan kok, aku masih tertarik kalau kita hangout bareng as a friend.
  • “Aku tahu kalau kamu lagi cari hubungan yang nggak serius, tetapi setelah aku pikir-pikir, kita punya tujuan yang berbeda. Menurutku ada baiknya kita untuk nggak melanjutkan hubungan ini, supaya kita juga nggak menghabiskan waktu.”

  • “Terima kasih, ya! Kencan kita itu selalu seru, dan aku enjoy bisa berkenalan sama kamu. Meski aku merasa kalau kita kayaknya kurang cocok untuk jadi pasangan. Aku rasa kita lebih baik berhenti sampai di sini aja, but I wish you the best!”

  • Hey…aku mau ngomong to the point saja, ya, kalau aku nggak merasa ada vibe selama kita berkencan. Aku tahu kita sedang sama-sama mencari the right person, tetapi mungkin ini bukan jalan yang tepat. You’re wonderful, though, good luck!

Berkencan itu tak melulu tentang mencari belahan jiwa, merasa ada; butterflies in my tummy (seperti lagunya Mocca), atau memperoleh kecupan pertama. Ada banyak proses yang perlu kamu lewati – seperti sistem komputer trial and error – untuk menemukan orang yang tepat (seseorang yang mau ikut nonton saat kamu lagi binge-watch serial ‘The White Lotus’). Daripada larut dalam konsep ghosting, mulai-lah belajar untuk menerapkan teks anti-ghosting. Hal terbaik, terjujur, dan bersifat dewasa yang bisa kamu lakukan terhadap orang lain. Karma baik itu ada, babes, semisal: punya hubungan seperti Theo James dan Aubrey Plaza (hot).

 

(Artikel ini telah disadur dari cosmopolitan.com / Perubahan telah dilakukan oleh penulis / Alih Bahasa: Nadhifa Arundati / Image: Dok. Unsplash)