Cara Natasha Abigeyl Memaknai Uang: Freedom for Gen Z
Simak wawancara Cosmo dengan content creator asal Jakarta, Natasha Abigeyl, dalam mendiskusikan uang dan pengaruhnya bagi Gen Z, bahkan sistem transparansi uang dengan pacar yang justru bikin hubungan lebih kuat!
'.Sebagai pekerja kreatif, terkadang penghasilan bulanan bisa tidak tetap jumlahnya. Apakah kamu mendorong diri sendiri untuk belajar saham, investasi atau apapun untuk meningkatkan penghasilan?
Kalau untuk investasi belum, karena di titik ini saya masih sangat butuh cash liquid untuk bikin konten dan modelling. Jadi saya belum punya waktu untuk memelajarinya, tapi saya tahu di titik tertentu saya harus memelajarinya, setidaknya deposito. Namun sekarang saya belajar menabung dulu di rekening dan memecahkan budget ke pos-pos pengeluaran tersendiri agar tidak ada yang kekurangan.
Menurut kamu, mengapa kita masih sulit untuk berbicara tentang uang, baik di tempat kerja, di pertemanan, atau bahkan dalam hubungan? Semisal mendiskusikan dengan pacar apakah mau split bill atau tidak. Why is that?
Mungkin orang gengsi atau berpikir kalau punya uang lebih banyak, kita merasa superior. Atau sebaliknya, bisa merasa inferior kalau punya uang yang lebih sedikit. Sementara di tempat kerja, saya mengerti jika topik uang tak terlalu transparan, sederhananya untuk tidak memunculkan kecemburuan sosial yang bisa berpengaruh ke kinerja karyawan. Tapi kalau dalam konteks pacaran, menurut saya malah aneh sekali kalau sama pacar tidak berani transparan! Transparasi keuangan dalam hubungan itu dibangun sedari masa pacaran, bukan hanya saat baru menikah saja. Jadi saat menikah kelak, bisa tahu dari kondisi keuangan tersebut, apakah bisa membeli rumah dan segala macam lainnya. Saat pacaran, kita harus tahu kondisi keuangan masing-masing, untuk menjaga ekspektasi juga, lho.
Last question, apa harapan kamu di masa depan untuk generasi kamu, Gen Z, untuk lebih terbuka mendiskusikan soal uang?
Semoga kita bisa lebih real saja, setransparan mungkin apalagi dengan pasangan. Dalam hubungan saya, ada juga momen di mana pacar saya mengalami kejatuhan ekonomi dengan keluarganya. Saya pun begitu, kami saling transparan dan saya akan bilang jika saya tak punya uang, hingga kami bisa makan dengan split bill meski itu hanya seharga 20 ribu rupiah saja. Dan semua pengeluaran itu kami catat, mungkin ini terdengar seperti pelit sekali, tapi sekalipun kurang bayaran 10 ribu saja, saya akan menagihnya. Karena bagi kami, 10 ribu dulu bisa terasa seperti seratus ribu! Kami tak memandang satu sama lain sebagai pelit, karena kondisi keuangan kami dulu memang begitu. Namun sekarang menjalani hubungan jadi lebih mudah, karena kami tak akan salah ekspektasi atau tak akan memaksakan sesuatu ketika kami tidak mampu. Transparansi uang justru membuat hubungan kami semakin kuat.
(Givania Diwiya / Images: Dok. Instagram.com-natashabigeyl)