Ini 22 Pertanyaan Anti Mainstream Untuk Lebih Memahami Si Dia
Sebagaimana diketahui, salah satu kunci keberhasilan sebuah hubungan adalah dengan menjaga komunikasi. Supaya komunikasi berjalan lancar dan tidak terkesan membosankan, kamu bisa menanyakan pertanyaan-pertanyaan antimainstream untuk pacar.
Beberapa pertanyaan ini dapat ditanyakan kepada si dia untuk membangun hubungan yang langgeng dan sehat, sekaligus membuat kamu mengenal lebih dalam mengenai pasanganmu.
"Topik pembicaraan mendalam bisa memberi kamu wawasan mengenai kepribadian pasangan serta memperkuat dan meningkatkan ikatan di antara kalian berdua," kata Terri Orbuch, PhD, pakar hubungan dan penulis.
Ada sederet pertanyaan antimainstream yang bisa kamu tanyakan kepada si dia untuk lebih mengenalnya (dan lihat apakah kalian berdua benar-benar cocok).
1. “Apa saja hal yang kamu anggap penting?”
For the start, kamu bisa memulai dengan pertanyaan sederhana seperti, “Beritahu aku lima hal yang kamu anggap paling penting dalam hidup kamu?.” Jawaban si dia tentang pertanyaan ini bisa beragam, bisa keluarga, uang, atau karir. Lalu, “coba lihat apa saja perbedaan dan kesamaannya dengan kamu,” kata Gurpreet Singh, konselor hubungan.
Namun, bukan berarti kamu harus mencari sosok yang punya 100 persen kesamaan denganmu. Tetapi, setidaknya pasangamu mempunyai beberapa sistem nilai yang sama yang bisa menyatukan kalian berdua.
Inilah pertanyaan penting untuk tahu apakah kalian menuju ke arah dan tujuan yang sama atau tidak, serta mengurangi pertengkaran sepele di kemudian hari.
2. "Apakah kamu sering menghabiskan waktu bersama keluarga?"
Pertanyaan tentang keluarga seperti, “Apakah kamu sering menghabiskan waktu bersama keluarga?” dapat membantu kamu mengetahui bagaimana sisi interpersonal si dia. Nilai kekeluargaan amatlah penting untuk sebuah hubungan yang sehat. Pasalnya, sebuah studi tahun 2018 dalam Journal of Youth and Adolescence menemukan bahwa, orang yang tumbuh di lingkungan keluarga yang sehat lebih cenderung memiliki hubungan romantis yang sehat di masa depan. “Terkadang, apa yang terjadi dalam keluarga bisa berdampak besar pada hubungan,” kata Margaret Paul, relationship expert.
3. “Siapa saja teman-teman kamu?”
Dengan siapa si dia kerap menghabiskan waktunya jadi satu hal yang penting. Faktanya, secara tidak langsung hal itu dapat mempengaruhi jati dirinya saat ini. Jadi, menanyakan “Siapa saja teman-teman kamu? Apa saja yang biasanya kalian perbincangkan? Atau, apa saja yang biasanya kalian lakukan?”, itu dapat membantu mengenal pasanganmu lebih dalam lagi.
4. “Bagaimana cara kamu menyelesaikan masalah?”
Singh menjelaskan, “mengetahui bagaimana si dia menyelesaikan suatu masalah akan memberi kamu gambaran mengenai seberapa cocok kalian berdua.” Coba tanyakan pada si dia, “Jika kamu bertengkar dengan seseorang, bagaimana cara kamu menghadapi dan menyelesaikannya?”
5. “Menurut kamu, apa itu komitmen?”
Meskipun kamu dan pasangan telah berkomitmen satu sama lain, tetapi mungkin saja kalian berdua mempunyai arti ‘berkomitmen’ yang berbeda.
"Beberapa orang menganggap bahwa apa yang dilakukan dan dijalani saat ini adalah sebagai bentuk berkomitmen. Padahal kenyataannya, setiap orang bisa memiliki arti ‘berkomitmen’ yang berbeda,” kata Liz Jenkins PhD, LMFT, terapis dan relationship coach.
Nah, cara terbaik untuk mengetahui arti komitemen menurut si dia adalah dengan menanyakannya langsung, “Menurut kamu, apa arti komitmen?”
Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apakah kalian berdua memiliki pandangan yang sama atau tidak.
6. “Apa goals jangka panjang kamu?”
Ini adalah pertanyaan subtle (tapi sebenarnya jenius dan antimainstrem) yang bisa kamu tanyakan ke si dia untuk mengetahui hubungan seperti apa yang ia cari.
Semisal, apakah dia membayangkan kehidupan yang penuh dengan liburan anak-anak dan keluarga, atau apakah dia berbicara tentang solo travelling tanpa menyebutkan pasangan romantis. Jawaban si dia bisa menjadi gambaran umum mengenai bagaimana hubungan kalian di masa depan.
7. “Apa love language kamu?”
Mengajukan pertanyaan, “Apa bahasa cinta (love language) kamu?” bisa membantu mendapatkan wawasan bagaimana cara si dia memberi dan menerima cinta. Tentu saja, ini dapat meningkatkan komunikasi dan kepuasan, serta memperkuat hubungan, ujar psikiater Leela R. Magavi, MD.
Ada lima jenis bahasa cinta (love language), ini termasuk words of affirmation, physical touch, quality time, giving and receiving gifts, atau acts of service.
8. “Apa saja ketakutan terbesar kamu?”
Jawaban si dia tentang pertanyaan ini bisa sesederhana, “Aku takut ular” atau, “Aku takut laba-laba” atau mungkin saja lebih kompleks seperti, “takut kesepian”, “takut dikhianati” atau “takut diabaikan”.
Pertanyaan ini memungkinkan kamu untuk memahami ketakutan yang dia miliki. Dengan mengetahui hal ini, mungkin saja kamu bisa membantu mengatasi ketakutannya tersebut. Itu bisa menjadi cara yang bagus untuk saling menguatkan dan memperkuat fondasi hubungan.
Selain itu, pertanyaan seperti ini juga bisa membantu kamu mendapatkan gambaran tentang masa lalunya dan apa yang membentuk dirinya saat ini.
9. “Apa satu hal yang tidak termaafkan bagi kamu?”
Dengan menanyakan pertanyaan ini artinya si dia bisa berbagi tentang apa saja yang bisa memicu pertengkaran dan paling merusak hubungan, dan betapa pentingnya untuk memahami batasan-batasan dalam hubungan. “Aksi yang paling tak bisa dimafaakan bukan hanya tentang perselingkuhan, tetapi bisa juga hal-hal lain seperti kekerasan fisik dan kekerasan verbal,” jelas Simone Bose, konselor hubungan.
10. “Seperti apa hidup kamu lima tahun dari sekarang?”
Pertanyaan seperti ini sangat bagus untuk ditanyakan kepada pacar karena “itu bisa memberi kamu gambaran tentang tujuan hidup dan visi si dia, dan apakah itu cocok dengan kamu atau tidak,” kata Jonathan Bennett, pakar hubungan.
“Kadang, jika idealisme-idealisme ini tidak sejalan, itu bisa menjadi penyebab pertengkaran di masa depan,” ujar Singh.
11. “Apa yang membuatmu merasa bahagia?”
“Pertanyaan ini memungkinkan kamu mengetahui apa yang benar-benar dia sukai dan membuatnya bahagia,” kata Bennett. Kamu bisa menggunakannya jawaban dari pertanyaan ini untuk merencanakan kencan mendatang, ide hadiah, dan topik pembicaraan yang menarik dan tidak membosankan.
12. Apa yang membuatmu menangis dan mengapa?
Mengetahui sisi lembut si dia dan apa yang bisa men-triggers-nya juga penting lho. Pertanyaan ini bisa membuat si dia berbagi tentang hal-hal yang menurutnya paling sedih, sehingga kamu bisa menjadi sosok penghibur baginya. Tetapi, jika dia menjawab, “tidak pernah menangis”, jangan langsung menyimpulkan bahwa si dia tidak berperasaan. Menurut psikolog Diane Strachowski, PhD., seseorang yang tidak menangis bukan berarti tidak berperasaan, hanya mungkin saja tidak gampang menangis.
13. “Kapan terakhir kali kamu benar-benar marah, dan mengapa?”
Pertanyaan ini bisa membuatmu mengetahui sejauh mana level kemarahannya (dan level kesabarannya). “Apakah terakhir kali dia marah karena seseorang memotong jalur di jalan?” atau, “Apakah terakhir kali dia marah ketika melihat orang pada jam sibuk menolak untuk menyerahkan kursi prioritas kepada orang tua?”
14. “Bagaimana cara kamu menghadapi amarah?”
Setelah mengetahui apa yang membuatnya benar-benar marah, kamu bisa mengajukan pertanyaan lanjutan seperti, “Lalu bagaimana cara kamu menghadapi rasa marah itu?” Jawabannya bisa beragam, dia mungkin akan menjawab, berdiam diri, berteriak-berteriak, atau merusak barang di sekitarnya. “Hal ini akan memberitahu kamu bagaimana dia menghadapi amarahnya dan menunjukan karakternya,” jelas Singh.
15. “Apa yang kamu sukai?”
"Bertanya kepada si dia tentang apa yang dia sukai dan minati bisa membantu kamu memahami siapa dia secara pribadi,” kata Rebecca Hendrix, seorang terapis. Lalu yang penting di sini adalah untuk masuk lebih dalam dengan mengajukan pertanyaan lanjutan. Misalnya, jika si dia sangat menyukai anjing, tanyakan padanya “ras anjing apa yang paling kamu suka?,” jelas Hendrix. “Hal ini juga bisa menjadi topik pembicaraan yang bagus,” tambahnya.
16. “Apa yang paling kamu suka dari aku?”
Tak hanya tentang benda atau olahraga favoritnya, kamu juga bisa bertanya tentang apa saja yang ia suka dari diri kamu. Jawabannya bisa termasuk penampilan fisik, bisa juga sifat atau kepribadian.
Menanyakan pertanyaan seperti, “Apa yang kamu suka dari aku?” atau, “Coba sebutkan tiga hal yang kamu suka dari aku?” dan melihat bagaimana pacar kamu benar-benar mengenalmu adalah hal yang bagus.
17. “Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu memenangkan lotre?”
Siapa yang bisa menyangka kalo suatu hari nanti bisa mendapatkan lotre (Hihi). Nah, coba ajukan pertanyaan semacam ini, kamu mungkin akan mendapatkan jawaban yang bervariasi, mulai dari menyiapkan rumah untuk orang tuanya atau sekedar menghabiskan semuanya untuk membeli barang mewah. Meskipun kamu sebaiknya tidak perlu ‘terlalu’ menganggap serius jawabannya, tapi bagaimanapun dari sini kamu bisa mengetahui kalo si dia tipe pemboros atau penabung.
18. “Apa yang kamu lakukan saat hari libur?”
Menurut Singh, sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara dia menghabiskan waktu di hari libur. Jika jawaban dia dari pertanyaan ini kurang lebih sama denganmu; Menghabiskan akhir pekan dengan bersantai dan binge-watch daripada bangun pagi untuk pergi hiking, both of you will be such a perfect couple!
19. “Apa keputusan terbaik yang pernah kamu buat dalam hidup?”
Pertanyaan ini secara khusus akan memberi kamu glimpse tentang masa lalu si dia dan bagaimana si dia mengatasi tantangan dalam hidupnya.
20. “Apakah kamu sudah sembuh dari penderitaan masa lalu?”
Ini termasuk apakah si dia sudah sembuh dari perpisahan masa lalu, trauma masa kecil, atau konflik baru-baru ini. “Kamu tentu tidak ingin menjalani hubungan dengan seseorang yang akan memproyeksikan masalah masa lalunya kepada kamu yang sama sekali tidak terkait dengan semua masalah itu, ” kata konselor hubungan Sarah E. Williams. "Mengajukan pertanyaan ini dapat membantu kamu mengetahui apakah dia sepenuhnya siap untuk mencintai dan memiliki hubungan baru atau tidak,” ujarnya.
21. “Apa yang kamu butuhkan dari aku saat sedang stres?”
Bagaimana dia menjawab pertanyaan ini akan memberikan wawasan kepada kamu apa yang sebenarnya dia harapkan dari orang-orang terdekat selama masa-masa sulit dan stres; Seorang pendengar yang baik, membantu menemukan solusi, bahu untuk bersandar, atau ruang, jelas Strachowski.
Jika ternyata dia cenderung lebih memilih untuk menarik diri dari orang-orang sekitar saat sedang stres, ingatkan diri tentang hal ini sehingga kamu tidak merasa tersinggung.
22. "Apakah Anda orang yang rapi atau orang yang berantakan? Apakah Anda orang yang tepat waktu atau orang yang terlambat?"
Mengajukan pertanyaan seperti ini bisa menghindari pertengkaran (sepele) di kemudian hari. Jika kamu tipe orang yang rapi, tetapi dia tidak, kamu mungkin akan kesal jika cucian kotor berserakan. Atau sebaliknya, dia mungkin akan marah ketika makeup dan alat riasmu berantakan di meja setelah berdandan.
"Jauh lebih mudah jika kalian berdua sama-sama tipe orang rapi atau berantakan, atau keduanya tipe orang tepat waktu atau terlambat," kata Margaret Paul, pakar hubungan.
(Fariza Rahmadinna/GIO/Image: Doc. Photo by Katerina Holmes on Pexels)