4 Alternatif Pengganti Retinol yang Patut Kamu Pertimbangkan

Giovani Untari 07 Dec 2023

Apabila dunia skincare memiliki versi tersendiri dari Olympic Games, maka retinol akan rutin mengisi podium nomor satu di antara kandungan lainnya. Ini merupakan kandungan yang paling bekerja keras, versatile, dan begitu dicintai karena manfaatnya yang luar biasa untuk kulit. Mulai dari mengurangi garis halus, kerutan, dan warna kulit yang tidak merata hingga menstimulasi produksi kolagen dan menjaga agar kulit tetap muda, grup dari vitamin A ini mampu mengerjakan semuanya.

Meskipun membawa begitu banyak hal baik dalam hidup, ada kalanya juga retinol memiliki kekurangannya tersendiri. Dr Geoffrey Vaz, MBBS MD Dermatology mengatakan bahwa, “Meski mempunyai banyak manfaat baik, retinol sebenarnya juga memiliki efek samping tersendiri pada beberapa orang. Kandungan ini dapat menimbulkan beberapa gejala seperti kulit kering, eritema, peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahri, hiperpigmentasi, skin frosting, dll.”

EFEK SAMPING RETINOL

Dr Vaz menjelaskan bahwa karena retinol dapat meningkatkan pergantian sel, kandungan ini dapat membawa sel-sel kulit baru ke permukaan sebelum waktunya, yang pada akhirnya menyebabkan kemerahan, iritasi, pengelupasan, atau pigmentasi berulang. Sang dokter berkata, “Ketika retinol bersentuhan dengan reseptor tertentu di kulit, ia akan diubah menjadi asam retinol, yang bertanggung jawab untuk memperbaiki tanda-tanda penuaan. Namun hal ini bisa jadi terlalu dini bagi individu tertentu karena tingginya waktu pergantian kulit. Karena pengelupasan yang berlebihan, hipersensitivitas, dan kadang-kadang jerawat meningkat, banyak orang menyerah saat menggunakannya bahkan sebelum mereka mencapai hasil yang mereka inginkan.”

Jika kamu memiliki love-hate relationship dengan retinol, Cosmo memiliki kabar baik buatmu! Sang kandungan luar biasa tersebut memiliki sejumlah alternatif pengganti yang menawarkan manfaat sama dan aman digunakan bagi ibu hamil dan menyusui (di mana retinol tidak bisa memenuhi hal ini). 

1. Bakuchiol

Ini merupakan salah satu alternatif retinol yang paling banyak dicari. Bakuchiol memang bukan termasuk ke golongan turunan vitamin A tetapi Dr Vaz mengungkapkan bahwa ia memiliki efek yang serupa dengan retinol. Sama seperti retinol, kandungan ini mampu menstimulasi produksi kolagen dan elastin sehingga membuat kulit terlihat lebih muda dan bercahaya. 

Dr Vaz juga menambahkan, “Bakuchiol membantu meningkatkan elastistas kulit, mencegah kulit kendur, mengurangi garis halus dan dapat membuka pori-pori. Kandungan ini juga dapat mengurangi tanda dari kerusakan kulit akibat matahari dan kaya akan anti-inflamasi, anti-oksidan, dan anti-bakterial.”

2. Peptide

Berbagai jenis peptida seperti peptida tembaga, peptida heksa, dan palmitoyl tetrapeptida-7 merupakan zat anti penuaan yang begitu efektif. Mereka mendorong sintesis kolagen pada tingkat genetik yang membantu menjaga dan meremajakan kulit secara internal. Tak hanya itu, peptida juga berpotensi mengurangi garis halus dan kerutan, serta meningkatkan elastisitas kulit.

3. Niacinamide

Salah satu bentuk vitamin B3, niacinamide juga memberikan banyak manfaat yang sama seperti retinol, hanya saja tanpa iritasi dan kemerahan. Ini adalah vitamin yang lebih gentle dengan sifat anti-inflamasi yang melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV sekaligus mempertahankan kelembapannya sekaligus menenangkannya. Dr Vaz menjelaskan, “Pada tingkat molekuler, retinol hanya menembus lapisan luar kulit sementara niacinamide, yang dibuat dari bahan-bahan berbahan dasar kedelai, menembus lebih dalam ke dalam kulit.”

Niacinamide membantu menjaga kulit kita tetap terhidrasi, menghasilkan keratin, membangun kembali sel-sel yang lebih sehat, dan melawan tanda-tanda penuaan, rosacea, jerawat, juga hiperpigmentasi.

4. Alpha Hydroxy Acids (AHA)

Jika berurusan dengan zat anti-penuaan, kita tahu bahwa bahan aktif adalah sahabat baik kita. Dan retinol serta AHA berada di puncak rantai makanan tersebut! Meskipun AHA dan retinol memiliki sifat anti penuaan yang serupa, namun mereka memiliki cara kerja yang berbeda. Misalnya, AHA adalah eksfoliator sedangkan retinol bukan. Itu mengapa AHA masuk sebagai salah satu alternatif pengganti yang baik untuk retinol.

AHA termasuk Asam Glikolat (dari tebu), asam laktat (susu), scid mandelic (almond pahit) dan asam malat (apel dan pir) efektif dalam pengelupasan mikro. Menurut Dr Vaz, kandungan ini dapat menghilangkan sel-sel mati, garis-garis halus, dan mendorong munculnya sel-sel baru sehingga membuat kulit tampak lebih muda dan sehat.

 

(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan India / Perubahan telah dilakukan oleh editor / Alih bahasa: Giovani Untari / Image: Dok. Pavel Danilyuk from Pexels, Polina Kovaleva from Pexels,  Antoni Shkraba from Pexels).