Selain The Boy and The Heron, Kamu Wajib Tonton Deretan Film Ghibli Favorit Cosmo
Menyaksikan anime Ghibli sudah menjadi salah satu hobi Cosmo sejak kecil. Beberapa kisahnya ringan untuk dinikmati, seperti melihat petualangan seru penyihir cilik dan kucing kesayangannya, Kiki’s Delivery Service, sampai cerita yang begitu penuh filosofi, layaknya Princess Mononoke. Selalu ada kepuasan tersendiri setelah menyaksikan film-film produksi Ghibli, bahkan rasanya ingin selalu re-watch, dan hanyut di dalam dunia mereka.
Good news, tahun ini Ghibli kembali memproduksi film yang berjudul The Boy and The Heron – Cosmo sudah menyaksikannya! Hayao Miyazaki kembali menggugah rasa suka Cosmo dengan cerita yang penuh makna. Menceritakan tentang Mahito, yang telah kehilangan sosok Ibunya dan harus menghadapi realita atas kejadian yang menimpanya. Kedengarannya simpel, tetapi film ini mampu dibalut dengan sentuhan fantasi yang membuat kita kagum akan dunia yang diciptakan.
Membahas film produksi Ghibli itu memang selalu menyenangkan, jadi tak ada salahnya kalau Cosmo ingin membagikan rekomendasi film Ghibli favorit Cosmo. Simak!
My Neighbor Totoro (1988)
Punya tetangga seperti Totoro tentu menjadi impian banyak orang (Cosmo pun!). Satsuki dan Mei pindah ke rumah baru bersama dengan Ayahnya. Hal-hal unik kerap terjadi, yang pada akhirnya mengarahkan kedua bersaudara ini menuju ke tempat tinggal Totoro, he’s living inside the tree! Menjadi salah satu comfort movie, bahkan juga disaksikan lebih dari satu kali.
Grave of The Fireflies (1988)
Tak selamanya Ghibli memberikan kisah yang manis, namun juga kehidupan tragis menjadi salah satu komponen di salah satu filmnya. Seperti film Grave of The Fireflies, yang menceritakan tentang kehidupan pada zaman perang dunia kedua, saat terjadinya pedelakan bom di Kobe. Kejadian ini mengakibatkan kedua orang tuanya meninggal dan mengharuskan mereka mencari tempat baru. But well, kondisi peran sejatinya tak pernah kondusif, jauh dari kata kedamaian. Intinya, kamu perlu menyaksikannya sendiri, and don’t forget to grab more tissues.
Kiki’s Delivery Service (1989)
Lagi-lagi, film favorit Ghibli yang menyangkut kisah seorang penyihir. Kiki yang sudah berusia tiga belas tahun ini akhirnya dibebaskan untuk merantau, demi melatih kekuatan sihirnya. Perjalanan penuh tantangan ini ditemani oleh kucingnya, Jiji. Kehidupan baru Kiki ini tampaknya memberikan banyak kebahagiaan, khususnya di saat Kiki menjadi penyihir antar jemput roti milik Osono. Tetapi ada satu hal yang harus Kiki hadapi; kekuatan sihir Kiki kian memudar...bagaimana cara Kiki mengembalikan kekuatannya? Guess you need to find out.
Ocean Waves (1993)
Ah… Masa-masa SMA memang selalu meninggalkan kenangan yang tak akan pernah hilang di dalam ingatan, khususnya bagi sosok high school sweetheart. Meski umumnya kisah SMA terkesan cheesy, namun film Ocean Waves mampu mengemasnya dengan cara yang mendalam. Percakapan antar karakternya tak begitu banyak, tetapi setiap pergerakan dan momen yang ditampilkan mampu menghasilkan emosi yang cukup kaya untuk turut kita rasakan. Mengisahkan tentang Taku, yang sedang mengikuti acara reuni SMA, dan mulai mengenang kembali sosok Rikako – yang sempat menghilang tanpa kabar.
Princess Mononoke (1997)
This is Cosmo’s most favorite Ghibli movie. Film Princess Mononoke mengisahkan tentang kehidupan di zaman Muromachi, yang terdapat sebuah tempat tinggal bernama Emishi, diserang oleh sosok iblis jahat. Hal ini menggerakkan pangeran Ashitaka dalam melawan sang iblis, yang pada akhirnya membuat Ashitaka terkena kutukan...yang pada akhirnya ia harus mencari cara untuk menyembuhkannya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan San (Princess Mononoke). And the journey begins.
Spirited Away (2001)
Chihiro memasuki dunia mistis “kami”, yang mengharuskannya mencari jalan keluar untuk kembali ke dunia manusia, sekaligus menyelamatkan kedua orang tuanya yang telah dikutuk oleh penyihir Yubaba menjadi seekor babi. OK, this sounds too much, I guess, tetapi Spirited Away selalu menyajikan kesan heartwarming namun juga menguji adrenalin, (spoiler alert!) apalagi di saat Chihiro harus menebak orang tuanya di antara para hewan babi.
Howl’s Moving Castle (2004)
Kisah penyihir tampan bernama Howl ini selalu membekas di hati Cosmo. Layaknya seperti cerita fairytale, Howl’s Moving Castle memiliki karakter yang imajinatif. Sophie, seorang pembuat topi, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat ketika dirinya dikutuk oleh penyihir buangan. Perubahan ini nyatanya membuahkan kisah yang indah ketika Sophie bertemu dengan Istana ‘berjalan’ milik Howl. Hati Howl yang dingin perlahan meleleh, momen Howl dan Sophie dipenuhi dengan petualangan serta rasa cinta. Must watch!
(Nadhifa Arundati / Image: Dok. IMDb)