Apa Itu Brain Fog? Kenali Cara Menghindarinya!

Redaksi 2 23 Dec 2024

Cosmo babes, pernahkah kamu merasa sulit berkonsentrasi, lupa hal-hal kecil, atau bahkan merasa seperti ada kabut di kepala? Jika iya, mungkin kamu sedang mengalami brain fog

Fenomena ini sering kali membuat kita bingung dan frustrasi, apalagi jika kita tidak tahu penyebabnya atau cara mengatasinya.

Sit tight! Melalui artikel ini, Cosmo akan memberikan penjelasan lengkap tentang brain fog, gejalanya, penyebabnya, siapa saja yang perlu waspada, cara mengobatinya, dan tips mencegahnya. 

Let’s dive into it!


1. Apa itu brain fog?


Brain fog bukanlah penyakit, melainkan istilah non-medis untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang merasa sulit berkonsentrasi, pelupa, dan kehilangan kejernihan berpikir. 

Biasanya, ini adalah gejala dari masalah kesehatan atau gaya hidup tertentu loh, girls. Brain fog bisa menyerang siapa saja, dari pekerja sibuk hingga mahasiswa yang sedang mengejar deadline.


2. Apa saja gejalanya?


Selain kesulitan berkonsentrasi dan sering melupakan hal-hal kecil, kamu dapat membedakan brain fog dengan beberapa gejala lainnya.

Kamu pernah merasa lelah secara mental meskipun tidak melakukan aktivitas berat? Sulit membuat keputusan atau berpikir logis? Dua hal ini juga merupakan gejala brain fog.

Sensasi "terputus" dari lingkungan sekitar juga menjadi salah satu gejala yang umum dirasakan. Setiap gejala yang telah disebutkan tadi dapat bervariasi dari ringan hingga berat tergantung pada penyebabnya.


3. Apa saja yang menjadi penyebabnya?


Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan brain fog, di antaranya:

  • Faktor gaya hidup

Kurang tidur, dehidrasi, pola makan yang tidak sehat, dan stres kronis adalah penyebab utama brain fog. Hayo, siapa yang sering mengalami hal-hal ini?

Ketika tubuh kekurangan istirahat atau nutrisi, otak tidak bisa bekerja secara optimal.

  • Kondisi medis

Brain fog juga sering terkait dengan masalah kesehatan seperti gangguan tiroid, diabetes, penyakit autoimun, dan fibromyalgia.

Hal yang mengejutkan, ternyata long Covid-19 juga bisa menjadi salah satu penyebab brain fog!

  • Masalah kesehatan mental

Depresi, kecemasan, dan burnout dapat memperburuk gejala brain fog. Seperti halnya beban pikiran yang menyebabkan badai, otak pun seperti mengeluarkan kabut.

Sama halnya dengan kesehatan mental yang terganggu, kemampuan otak untuk berpikir jernih juga berpengaruh.

  • Efek obat-obatan

Beberapa obat, seperti yang digunakan dalam kemoterapi atau terapi hormonal, dapat menyebabkan efek samping berupa brain fog.


4. Siapa saja yang harus berhati-hati?


Tidak semua orang memiliki risiko yang sama terhadap brain fog. Namun, beberapa kelompok berikut perlu lebih waspada. Kalau kamu atau kerabat kamu termasuk ke dalam kelompok ini, kamu harus berhati-hati, ya.

  • Individu dengan penyakit kronis. Jika kamu memiliki penyakit seperti diabetes atau gangguan tiroid, risiko brain fog bisa lebih tinggi.
  • Orang dewasa yang lebih tua. Penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia dapat membuat otak lebih rentan terhadap brain fog.
  • Pekerja dengan beban kerja tinggi. Burnout akibat pekerjaan yang terlalu padat sering kali menjadi pemicu brain fog.
  • Penyintas Covid-19. Bagi yang pernah terinfeksi Covid-19, terutama long Covid-19, gejala brain fog bisa menjadi salah satu efek yang dirasakan.

Be careful, girls!


5. Bagaimana cara mengobatinya?


Nah, apabila kamu mulai merasakan gejala brain fog, Cosmo sudah merangkumkan beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mengobatinya.

Pertama, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebab utama brain fog. Bagi yang mengalami brain fog karena kesehatan mental, terapi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) bisa sangat membantu.

Setelah berkonsultasi, perbaikilah gaya hidupmu. Tidur yang cukup, pola makan sehat, olahraga, dan hidrasi adalah kunci untuk memperbaiki fungsi otak.

Terakhir, kamu bisa mengonsumsi suplemen seperti omega-3, vitamin B kompleks, dan magnesium yang dapat mendukung kesehatan otak.


6. Bagaimana cara mencegahnya?


Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati ya, girls. Kamu bisa memulainya dengan langkah yang termudah yaitu pola makan seimbang. Konsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau untuk menjaga fungsi otak tetap optimal.

Jaga kualitas tidur dengan durasi sekitar 7 sampai 9 jam per malam.

Kalau kamu masih kurang dalam minum air putih, jaga tubuh tetap terhidasi! Hal ini berhubungan dengan pencegahan selanjutnya, dimana kamu harus mengelola stres yang juga bisa disebabkan oleh dehidrasi.

Lakukan aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau sekadar jalan santai untuk mengurangi stres. Olahraga teratur juga dapat membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak, sehingga meningkatkan fungsi kognitif.


Brain fog memang bisa membuat kita merasa tidak nyaman dan bingung. Namun, dengan memahami gejala, penyebab, cara mengatasi, dan langkah pencegahannya, kamu tidak perlu takut lagi.

Ingat, menjaga pola hidup sehat dan memperhatikan kesehatan mental adalah kunci utama untuk menghindari brain fog.

Let’s start to love your body and mind even more


(Fishya Elvin/Images: Mikhail Nilov, Ron Lach, Nataliya Vaitkevich, Kaboompics.com, cottonbro studio, Alin Luna on Pexels)