Deretan Makanan Khas Tahun Baru dari Berbagai Negara
Happy New Year, Cosmo Babes!
Well, perayaan pergantian tahun baru memang menjadi salah satu momentum spesial. Selain merenungkan hal-hal apa saja yang sudah terjadi sepanjang tahun lalu, setiap orang juga dapat menciptakan tujuan hingga impian untuk diwujudkan di tahun yang akan datang.
Berbicara mengenai perayaan tahun baru, hampir setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk merayakannya, Babes. Di negara-negara lain pun, tidak hanya ada tradisi tahun baru yang menarik, namun mereka juga kerap menyajikan hidangan khas tahun baru, lho~
Simak Makanan Khas Tahun Baru dari Berbagai Negara!

Bisa menjadi inspirasi hidangan yang bisa kamu coba, berikut ini Cosmo telah merangkum beberapa makanan khas tahun baru dari berbagai negara.
Make sure to check this out, Cosmo Babes~
Soba Noodles (Jepang)
First thing first, ada mi Soba dari Jepang. FYI, sudah menjadi tradisi di negeri Sakura tersebut untuk menyajikan toshikoshi soba atau soba tahun baru di kala pergantian tahun, Dear.
Konsep makanan pembawa keberuntungan sangat mengakar dalam budaya Asia, terutama pada mi yang panjangnya melambangkan umur panjang.
Sementara itu, dasar soba yang terbuat dari gandum hitam melambangkan ketahanan, dan beberapa orang mengatakan bahwa karena tekstur mi yang memberikan gigitan yang bersih, mi tersebut menandakan perpisahan yang bersih dengan tahun sebelumnya.
Tteokguk (Korea)
Di Korea, hidangan yang identik dengan tahun baru adalah tteokguk. Makanan yang menenangkan ini dimulai dengan kaldu gurih dengan kue beras tipis yang kenyal, dan sering dihiasi dengan telur, rumput laut, atau daun bawang.
Variasi regional dapat mengubah topping atau bahkan rasa kaldunya. Terlepas dari gayanya, hidangan ini dipercaya membawa keberuntungan bagi yang memakannya, Dear.
Dalam budaya Korea, orang-orang menganggap diri mereka setahun lebih tua pada Tahun Baru, bukan pada hari ulang tahun mereka, sehingga mereka dapat menghitung usia mereka berdasarkan jumlah mangkuk tteokguk yang telah mereka konsumsi.
Dumpling (China)
Masih di kawasan Asia, pada malam Tahun Baru Imlek (yang jatuh pada bulan Januari atau Februari, tergantung kalender lunar), para keluarga biasany berkumpul untuk membuat dumpling atau pangsit.
Makanan tersebut dibentuk menyerupai batangan perak dan emas Tiongkok kuno yang melambangkan kekayaan.
Beberapa keluarga menambahkan koin emas di dalam dumpling, dan orang yang mendapatkan dumpling istimewa ini diyakini akan mendapatkan keberuntungan di tahun mendatang.
Cotechino con Lenticchie (Italia)
ICYDK, orrang-orang Italia merayakan Tahun Baru dengan La Festa di San Silvestro. Perayaan dimulai dengan semur sosis dan lentil, di mana lentil yang berbentuk seperti koin melambangkan uang dan keberuntungan.
Hidangan pendamping terkadang termasuk zampone, yaitu kaki babi isi.
Wrapping Tamales (Meksiko)
Di Meksiko, para keluarga biasanya mengadakan tamalada (pesta pembuatan tamale) dan berkumpul untuk membungkus tamale, yaitu gulungan adonan jagung (adonan yang terbuat dari jagung) yang diisi dengan daging berbumbu, daging babi, keju, kacang-kacangan, sayuran, atau isian manis seperti kelapa, kismis, dan nanas, lalu dikukus dalam kulit jagung atau daun pisang.
Cornbread (Amerika Selatan)
Cornbread atau roti jagung memiliki makna tersendiri dalam tradisi tahun baru di Amerika bagian Selatan.
Warna keemasannya telah lama dikaitkan dengan kekayaan dan keberuntungan. Roti ini harus dipanggang, bukan digoreng, untuk mempertahankan nilai simbolisnya.
Para juru masak Selatan mengandalkan tepung jagung giling batu, buttermilk yang asam, dan wajan besi cor untuk menghasilkan kerak yang renyah dan bermentega. Beberapa keluarga menyembunyikan koin di dalam adonan, percaya bahwa siapa pun yang menemukannya akan menikmati keberuntungan finansial di tahun mendatang.
Yang lain menyajikan cornbread dengan mentega madu atau menghancurkannya ke dalam kaldu gurih yang tersisa dari memasak sayuran hijau.
Berakar pada sejarah pertanian Selatan, cornbread adalah pengingat bahwa kemakmuran dimulai dengan rasa syukur atas makanan sederhana dan bergizi yang telah menopang keluarga dari generasi ke generasi.
Pickled Herring
Di Polandia dan Skandinavia, makan ikan herring yang diasamkan pada tengah malam merupakan simbol kelimpahan dan pembaharuan, Babes.
Kilauan perak ikan tersebut melambangkan koin, sementara kebiasaannya berenang berkelompok mencerminkan komunitas dan kebersamaan.
Keluarga Polandia menyajikan ikan herring yang diasamkan dalam cuka, bawang, dan rempah-rempah, seringkali sebagai bagian dari pesta liburan yang lebih besar.
Di Skandinavia, sill (ikan herring) hadir dalam berbagai variasi seperti saus mustard, dill, atau saus krim, biasanya disajikan di atas roti kering dengan kentang rebus. Ikan herring yang diasamkan menjadi hidangan tradisional di Eropa Utara karena mudah diawetkan dan dapat disimpan selama musim dingin yang panjang.
Memakannya selama perayaan Tahun Baru mencerminkan kepraktisan dan rasa syukur yang sama atas kelimpahan alam. Ini adalah cara bagi keluarga untuk menghormati warisan mereka dan berharap akan kemakmuran yang berkelanjutan di tahun mendatang.