Low-Rise Bottoms Sedang Naik Daun, Babes! Simak Tips Padu Padannya

Elizabeth Alicia 31 Dec 2025

Awal milenium atau era Y2K adalah masa keemasan bagi low rise bottom. Dipopulerkan oleh ikon pop seperti Britney Spears, Christina Aguilera, hingga Alexander McQueen melalui koleksi "Bumster" yang provokatif, celana pinggang rendah menjadi simbol masa keemasan musik pop. Puncaknya terjadi di tahun 2003, di mana hampir tidak ada panggung runway atau karpet merah tanpa penampakan garis pinggang yang ekstrem di bawah tulang panggul. Namun, seiring berjalannya waktu, tren ini sempat meredup dan digantikan oleh dominasi high-waist yang dianggap lebih "aman" bagi semua bentuk tubuh.

Generasi baru pecinta mode mengadopsi siluet ini dengan pendekatan yang lebih inklusif, fungsional, dan disesuaikan dengan berbagai bentuk tubuh. Namun, mengenakan potongan ini memerlukan pertimbangan agar tetap terlihat proporsional dan menarik. Berikut deretan tips mengenak low rise bottoms yang trendi dan ramah untuk semua bentuk tubuh. 

1. Seimbangkan Proporsi Tubuh dengan Fitted Top


Salah satu tantangan utama dalam mengenakan celana pinggang rendah adalah risiko terlihat "tenggelam" dalam pakaian sendiri, terutama jika celana yang dipilih memiliki potongan lebar atau baggy. Secara objektif, untuk menciptakan estetika yang bersih, Anda membutuhkan fitted top atau atasan yang pas di tubuh.

Penggunaan baby tee, bodysuit, atau turtle neck yang ketat berfungsi untuk menonjolkan bentuk tubuh bagian atas. Hal ini menciptakan kontras visual yang menarik: bagian atas yang terdefinisi dengan jelas bertemu dengan garis pinggang yang rendah. Secara naratif, perpaduan ini memberikan kesan "bersih" dan terorganisir, menghindari kesan berantakan yang sering diasosiasikan dengan gaya grunge masa lalu.

2. Elevasi Visual melalui Heels 


Masalah klasik dari low rise bottom adalah kemampuannya memperpendek tampilan kaki secara visual. Karena garis pinggang dimulai lebih rendah, secara otomatis ilusi panjang kaki berkurang. Solusi paling efektif dan elegan adalah dengan menyertakan heels dalam penampilan Anda.

Di tahun 2026, tren sepatu berujung runcing (pointed heels) atau stiletto kembali menjadi pasangan favorit. Dengan mengenakan hak tinggi, Anda memberikan kompensasi panjang kaki yang hilang akibat potongan celana. Jika Anda mengenakan low rise jeans dengan potongan puddle (panjang hingga menyentuh lantai), heels akan membantu kain jatuh dengan sempurna tanpa terlihat menumpuk, menciptakan ilusi kaki yang jenjang secara instan.

3. Sabuk sebagai Pernyataan Gaya 


Sabuk bukan lagi sekadar alat fungsional untuk menahan celana agar tidak melorot. Dalam ekosistem low rise, sabuk adalah aksesori krusial yang menentukan karakter pakaian Anda. Secara subjektif, mengenakan celana pinggang rendah tanpa sabuk sering kali terlihat seperti ada sesuatu yang hilang.

Untuk tampilan yang berani, pilihlah sabuk kulit dengan gesper besar yang diletakkan tepat di tulang panggul. Namun, jika Anda menginginkan sentuhan yang lebih subtil dan feminin, chain belt atau sabuk rantai tipis yang populer di tahun 90-an dapat memberikan kilau tambahan pada area pinggang. Sabuk berfungsi sebagai pembatas visual yang mempertegas transisi antara kulit dan kain, memberikan struktur pada keseluruhan penampilan.

4. Teknik Layering dengan Oversized Outerwear 


Untuk Anda yang merasa terlalu terekspos dengan siluet pinggang rendah, layering adalah kunci. Menambahkan blazer oversized atau long coat di atas perpaduan low rise dan fitted top memberikan dimensi baru. Secara objektif, jaket panjang membantu menyeimbangkan proporsi tubuh dengan menutupi bagian samping pinggul, sehingga perhatian tetap terfokus pada bagian tengah tubuh yang ramping. Ini adalah cara cerdas untuk tampil trendi namun tetap merasa nyaman dan terlindungi.

5. Bermain dengan Tekstur yakni Kulit dan Denim v


Tahun 2026 bukan hanya tentang potongan, tapi juga tentang material. Jangan membatasi diri pada denim. Low rise trousers berbahan kulit sintetis atau satin memberikan kesan yang lebih formal dan sophisticated. Memadukan tekstur yang berbeda, misalnya celana kulit pinggang rendah dengan atasan rajut (knitwear), menciptakan kedalaman visual yang membuat penampilan Anda terlihat lebih mahal dan terencana.

6. Tampil Berani dengan Memperlihatkan Undergarment


Mengikuti jejak tren "visible thong" atau "exposed briefs" yang sempat kontroversial, tahun 2026 membawa pendekatan yang lebih sporty. Banyak rumah mode kini merancang celana low rise yang dipadukan dengan waistband dari underwear yang muncul di atas garis celana. Untuk mengadopsi ini secara objektif dan tetap terlihat sopan, pilihlah waistband dengan logo yang minimalis atau warna yang senada dengan celana Anda. Ini memberikan nuansa athleisure yang modern dan energik.

7. Penggunaan Crop Top untuk Siluet Lebih Jenjang


Jika fitted top memberikan kesan rapi, maka crop top adalah pasangan sejati bagi mereka yang ingin merayakan tren Y2K secara total. Memadukan low rise bottom dengan crop top akan memperlihatkan area midriff (perut tengah). Tips naratif untuk gaya ini adalah memastikan potongan crop top tidak terlalu pendek; cukup hingga sedikit di atas pusar agar proporsi tubuh tetap terjaga dan tidak terlihat terlalu ekstrem.

 
Menyesuaikan Low Rise dengan Bentuk Tubuh
Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa tren mode harus melayani pemakainya, bukan sebaliknya. Kunci utama dalam mengenakan low rise bottom secara objektif adalah memahami anatomi tubuh masing-masing.

Bagi Anda yang memiliki tubuh persegi panjang, gunakan sabuk yang agak lebar untuk menciptakan ilusi lekukan di area panggul. Untuk pemilik tubuh jam pasir, pilihlah low rise dengan potongan flare untuk menyeimbangkan lebar bahu dan panggul. Sementara itu, bagi pemilik tubuh mungil (petite), sangat disarankan untuk selalu memadukannya dengan heels dan atasan sewarna (monokrom) guna menghindari kesan tubuh yang terpotong menjadi dua bagian pendek.