Exclusive Interview: Curhatan Seorang Marshanda
Lika-liku kehidupan seorang Marshanda memang menuai banyak kontroversi. Tapi hal tersebut tak lantas membuat dia semakin “jatuh”. Kini ia bertransformasi menjadi wanita yang lebih kuat. Kepada Cosmo, wanita yang akrab disapa Chacha ini bercerita tentang kehidupannya.
Cosmo: Bagimana pendapat Anda dengan cap kontroversial?
Marshanda: Saya tidak pernah menganggap diri saya sebagai sosok yang kontroversial. Selama ini saya hanya mencoba untuk jujur. Tapi banyak mindset di masyarakat yang bertolak belakang dengan apa yang saya pegang teguh. Bagi kebanyakan orang, menjadi public figure harus jaga image. Justru karena saya seorang public figure maka penting untuk menjadi diri sendiri. Akhirnya semua akan berujung pada keputusan yang berhubungan dengan karier dan ekspektasi fans. Apabila keputusan tersebut bertolak belakang dengan keinginan mereka maka akan dipandang sebagai hal yang kontroversial.
Cosmo: Apakah Anda sering merasa kesal dengan komentar para haters di social media?
Marshanda: Merasa sedih atau bete adalah hal yang normal. Orang cenderung melihat seorang selebriti sebagai role model. Tapi dengan menjadi selebriti, saya ingin memperlihatkan bahwa role model itu tak melulu harus terlihat sempurna. Ya, kita kan juga manusia yang masih memiliki kesalahan. Beberapa bulan yang lalu saya pernah posting di sosial media seperti ini: “Saya bete, tiap kali posting pasti dicaci. Saya merasa insecure dengan perlakuan ini.” Ya, saya mencoba jujur atas apa yang saya rasakan saja.
Cosmo: Saya pernah mendengar informasi bahwa Anda menderita bipolar. Apakah benar demikian?
Marshanda: Di Indonesia masih banyak sekali stigma yang mengatakan bahwa bipolar adalah mental illness, gila, atau berkepribadian ganda. Padahal statement tersebut salah besar. Bipolar adalah perubahan mood yang dramatis dan diakibatkan karena beberapa hormon di otak tidak berproduksi atau hanya sedikit saja. Saya sudah di diagnosa sebagai bipolar disorder oleh dokter. Dan saya terbuka kok akan hal ini.
Cosmo: Bagaimana Anda menjalani kehidupan dan aktivitas sehari-hari dengan adanya penyakit ini?
Marshanda: Saya sendiri melihat bipolar sebagai sesuatu yang tidak harus dilawan, tapi itu adalah bagian dari diri saya. Karena bipolar, saya jadi melakukan hal yang luar biasa, saya ditantang untuk hidup sehat dan tidur cukup setiap harinya. Saya juga jadi belajar banyak tentang pengembangan diri, psikologi dan pelatihan dasar konseling.
Cosmo: Banyak kontroversi seputar alasan Anda melepas jilbab. Sebenarnya, apa yang mendorong diri Anda untuk mengambil keputusan ini?
Marshanda: Keputusan untuk melepas jilbab adalah bagian dari spiritual journey saya. People just make a deal of it beauce I am a public figure. Dan saya tidak tahu, mungkin 10 tahun atau 20 tahun dari sekarang saya akan memakai jilbab lagi. Hanya saja, saya tidak mau tetap memakai jilbab karena alasan kontrak atau image muslimah yang menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama juga. Saya memakai jilbab karena cinta dan tulus ingin melakukannya, bukan karena alasan bisnis atau ingin jadi trendsetter. Saya percaya, Tuhan sudah mengatur semua ini sebagai sesuatu yang harus saya jalani.
Cosmo: Apakah Anda merasa bahagia?
Marshanda: Of course, I'm happy. Saya selau ingin merasakan kedamaian di hati. Saya ingin terus merasa bahagia dan menjadi sosok yang selalu ada untuk keluarga, anak, dan teman-teman.
Penulis & Stylist: Salli Sabarrang/VP
Fotografer: Adi Setyo
Makeup & Hair: Slam Wiyono
Lokasi: Izzara Apartement Gallery
Wardrobe: Foto 1 ( Sav Lavin), Foto 2 (Rinda Salmun), Sepatu (Pedro)