Psst, Ketahui Tren "Maskara" yang Viral di TikTok

Nadhifa Arundati 01 Feb 2023

Hal yang selalu dilakukan oleh TikTok: menciptakan istilah-istilah baru, bikin otak kita harus berpikir dua kali (though it's fun). Contohnya seperti konten yang selama ini mungkin sering muncul di FYP kamu yakni cerita tentang "maskara". Banyak orang membuat video sembari membicarakan tentang maskara…tetapi sejujurnya, kita pun merasa kebingungan, apa sih yang sebenarnya mereka ingin sampaikan alih-alih menggunakan kata "maskara"?

#MascaraTrend umumnya diiringi oleh backsound “Constellation” oleh Duster, dan telah memiliki 39,2 juta views. OK, jujur tren ini cukup membuat kita mengernyit, karena banyak orang mengaitkannya dengan istilah kencan, hubungan seks, and well..this is so random, tetapi Cosmo akui tren ini berhasil bikin penasaran!

Kalau kamu menyelam jauh lebih dalam lagi ke dasar ~laut~ #MascaraTrend, dan masih belum juga paham, tenang, Cosmo akan bantu menjelaskan. Yuk, ketahui segala hal yang berkaitan dengan tren maskara!

 

Apa arti “maskara” di TikTok?

#MascaraTrend adalah ‘kode’ yang diberikan oleh para kreator video untuk menceritakan percintaan di masa lalu – sisi baik dan buruk yang pernah mereka lakukan dengan pasangan termasuk, ehm, pengalaman seks. Contohnya seperti salah satu konten TikToker yang mengatakan,”Salah satu mascara yang dulunya paling aku sukai telah merusak bulu mataku dan mebuatnya terlihat sangat buruk, membuatku kini takut untuk mencoba mascara baru, karena aku tak mau merusak bulu mataku lagi.”

'..'

Turut berduka kepada para pria yang melihat konten pasangannya sedang berbicaran tentang; keinginan mereka untuk memperoleh ‘maskara’ yang lebih panjang, ouch

 

Pengungkapan ini terlalu dalam. Lantas, mengapa orang-orang tak mengatakannya secara harfiah saja?

Mereka melakukan ini agar kontennya dapat lulus sensor dan terdengar lebih ‘sopan’, in a genius way. Meski metode seperti ini bukan suatu hal yang baru – di dunia media sosial, sudah banyak konten video yang menciptakan Bahasa baru,  yang biasanya disebut dengan “algospeak”, ungkap Taylor Lorenz dalam artikel The Washington Post. 

Kalau kita menelaah kembali; banyak emoticon yang dijadikan arti sebagai penggambaran seksual (seperti emoticon terong, buah persik, and so on). Secara esensial, kata “mascara” menjadi pelipur lara bagi para kreator untuk tetap bisa berada di jalur yang seharusnya, alias, konten SFW

Rangkuman penting: ganti kata “Mr. P” dengan kata “maskara”, add this to your note

 

(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.com / Perubahan minor telah dilakukan oleh penulis / Alih Bahasa: Nadhifa Arundati / Image: Dok. by Karolina Grabowska)