5 Mitos dalam Berkencan yang Harus Segera Kamu Hentikan
Berkencan itu memang enggak mudah, terkadang kita terlalu terpaku pada ekspektasi yang tidak realistis, atau bahkan berpikir tentang hal-hal yang berada di luar kendali, make it harder for ourselves. Girls, kalau saat ini kamu memutuskan untuk menjalani hubungan yang sehat dengan mindset yang ‘realistis’, ada beberapa mitos tentang berkencan yang tampaknya perlu kamu hindari. Simak!
Mitos #1: Tak perlu melibatkan banyak usaha saat bertemu dengan the right person.
NOPE.
Setiap hubungan itu perlu usaha, baik itu romantis atau pun platonis. Saat kamu berhenti mengayuh, maka hubungan hanya akan berat sebelah, you’re just taking for granted. Prioritas perlahan ikut berubah, mengurangi kadar koneksi satu sama lain. Hubungan yang sehat itu bukan berarti terhindar dari konflik; karena sejatinya kamu perlu menjaga konsistensi agar hubungan dapat tetap bersinergi untuk keduanya, for every single time!
Mitos #2: Main tarik ulur.
SO FALSE!
Meski cara ini sekaan membangun persona “misterius”, tetapi percayalah, cara tarik ulur itu sudah kadaluarsa di era kencan modern seperti sekarang ini. Sikap seperti ini justru menciptakan impresi ketidakdewasaan, yang pada akhirnya membuat konsep hubungan yang tak bisa diandalkan. Mengejar-ngejar seseorang itu memang menyenangkan, tetapi momen itu juga akan berujung hambar, ketika mereka sudah memenuhi rasa perasarannya – and next, mereka bakal mengejar orang lain lagi. Kalau kamu suka atau sayang, ya ditunjukkan saja, karena rasa perhatian yang kamu berikan akan menyisihkan suatu hal yang berarti bagi mereka serta menaruh keamanan dan keintiman bagi kedua pihak. Be true to yourself, karena keseimbangan dalam hubungan itu…penting!
Mitos #3: Tunggu waktu yang tepat saat ingin membicarkaan perihal hubungan.
FALSE.
Kalau akar masalah yang ingin kamu bahas bersama si dia itu bersifat krusial dan penting bagi perjalanan hubungan, segera sampaikan, jangan ditunda. Beritahu apa tujuan dan keinginanmu di dalam sebuah hubungan – misalkan kamu kurang nyaman kalau harus memberikan kabar 24/7, so just tell them. Buat apa menghabiskan waktu bersama orang yang tak mau berlayar di kapal yang sama? The sooner, the better.
Mitos #4: Jangan terlalu cepat membuka “kartu”.
OH, NO.
Kamu itu manusia, bukan kartu, duh! Penting bagi gebetanmu untuk melihat sisi baik dan burukmu – apa saja kelebihan yang kamu miliki, serta hal-hal yang membuatmu merasa rentan. Jangan menghindari setiap perasaan yang muncul, kalau kamu merasa senang atau sedih, just show it. Tetapi perlu diingat untuk tidak melakukan tindakan yang impulsif. Tanamkan di dalam diri untuk mengasah intelegensi emosional bersama seseorang yang nantinya akan menjadi pasanganmu, they should know the real you.
Mitos #5: Seks menentukan seberapa cocok kamu dengan pasangan.
Mitos yang masih bisa diperdebatkan kebenarannya.
Semua ini bergantung pada kenyamanan kamu dan pasangan, tak bisa ditakar secara gamblang, karena tak ada seorang pun yang dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seks dengan pasangan selain kalian berdua – so, setiap saran atau opini yang kamu dengar dari orang lain itu tak bisa kamu serap secara mentah-mentah, karena perasaan itu ditentukan berdasarkan koneksi, bukan seks belaka.
(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.in / Perubahan telah dilakukan oleh penulis / Alih Bahasa: Nadhifa Arundati / Image: Dok. Kelly Sikkema, Joanna Nix-Walkup on Unsplash, Karolina Grabowska, Katerina Holmes, Hy Le, cottonbro on Pexels)