4 Fakta Menarik di Balik Tas Ikonis Louis Vuitton Speedy
Louis Vuitton jadi rumah mode yang mungkin paling banyak memiliki kreasi tas ikonis. Salah satunya yang selalu hadir dalam versi terbaru tiap musimnya dan selalu jadi favorit adalah seri Speedy.
Bentuknya yang khas dan terbilang spacious jadi daya tarik. Apalagi Louis Vuitton Speedy juga jadi salah satu kreasi tas tertua yang dilansir oleh rumah mode ini. Eksistensinya tak hanya turut mewarnai perkembangan rumah mode Louis Vuitton dari brand spesialis pembuat koper jadi brand fashion mewah yang mendunia, tapi juga dunia fashion.
Seperti apa sejarahnya? Berikut rangkumannya.
1.Eksis Sejak 1930
Tas Louis Vuitton Speedy pertama kali dirilis pada tahun 1930, namun kala itu dinamai sebagai Express. Speedy awalnya diperuntukan sebagai versi mini dari seri Keepall. Ukurannya yang lebih kecil membuatnya lebih cocok untuk dipakai sehari-hari. Perlu kembali dicatat, saat itu Louis Vuitton masih berfokus pada bisnis koper dan tas untuk keperluan travelling.
2.Populer Ketika Dipakai Audrey Hepburn
Popularitas Louis Vuitton Speedy di dunia fashion mulai menanjak ketika dipakai oleh Audrey Hepburn. Pemain film Breakfast at Tiffany’s tersebut sendiri meminta Louis Vuitton membuat versi lebih kecil. Saat itu Speedy tersedia dalam tiga ukuran yakni 30, 35, dan 40.
Atas permintaan Hepburn, lahirlah Speedy ukuran 25. Model dan ukuran yang dapat dikatakan paling jadi favorit.
3.Ukuran dan Model
Kini Louis Vuitton Speedy tersedia dalam ukuran nano, 20, 25, 30, 35 dan 40. Selain monogram canvas, Speedy juga hadir dalam pilihan material dan corak seperti Damier Ebene canvas, Damier Azur canvas, Epi leather, dan Empreinte.
Meski identik sebagai tas tangan, Speedy juga hadir dalam opsi shoulder bag yang disebut Speedy Bandoulière.
4.Seasonal Collection
Sebagai salah satu tas ikonis, Speedy juga selalu diperbarui dan juga jadi bagian dari tiap proyek kolaborasi Louis Vuitton. Di era Marc Jacobs sebagai creative director, Speedy pernah diinterpretasikan dalam material denim patchwork serta vinyl dan patent leather silver yang kita kenal sebagai seri miroir.
Sementara Nicolas Ghesquière sempat menawarkannya dalam desain yang sporty dan penuh warna terinspirasi dunia balap.
Teks: Malcolm R, Foto: Louis Vuitton