Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Hamil? Ini Jawaban Para Ahli!

Giovani Untari 06 Feb 2024

"Jangan melakukan seks, kamu bisa hamil!", rasanya semua penonton Mean Girls pasti hapal quotes satu ini. Kamu juga tahu saat sejumlah guru juga memberikan kita edukasi seks di kelas tentang hal tersebut. Kita semua pernah melaluinya. Terlebih dengan pesan-pesan sosial tentang untuk mencegah kehamilan seperti apabila kita melakukan seks tanpa menggunakan pengaman, maka kehamilan dapat terjadi.

Maju ke beberapa tahun seperti sekarang, pesan-pesan sosial tersebut tampaknya tidak bisa selalu diterapkan. Terlebih saat kamu semakin berumur dan mulai berkeluarga, semua pernyataan dalam edukasi seksual tersebut terkadang menjadi sebuah pertanyaan. 

Cosmo lantas berbicara dengan Dr Haleema Sheikh, seorang spesialis dalam kesehatan perempuan integratif dan penyeimbangan hormon bioidentik dari Marion Gluck Clinic di Inggris untuk menemukan informasi lebih mendalam.

Seperti apa kemungkinan seseorang untuk dapat hamil?

Menurut NHS, 1 dari 7 pasangan dapat mengalami masalah dalam hal kesuburan. Sehingga memungkinkan seorang perempuan biasa langsung hamil karena direncanakan atau karena "kecelakaan". Ini hal yang berbeda pada setiap orang.

"Waktu untuk hamil juga dapat bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Hal tersebut juga disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, kondisi kesehatan secara menyeluruh, frekuensi seks dan kesehatan reproduksinya," ujar Dr Sheikh. 

Ia pun menjelaskan bahwa rata-rata 84% pasangan yang aktif mencoba untuk hamil di Inggris umumnya berhasil hamil dalam waktu satu tahun. “Setelah dua tahun mencoba, sekitar 50% dari pasangan yang belum hamil pada tahun pertama akan kembali mencoba melakukan sejumlah program kehamilan,” tambahnya.

Seberapa sering kita harus berhubungan seks saat mencoba untuk hamil?

“Tidak ada jawaban pasti mengenai seberapa sering seseorang harus berhubungan seks,” tukas Dr Sheikh. Namun ia mengatakan bahwa sejumlah justru akan menutupi masa subur secara efektif.

Kemungkinan besar seorang perempuan akan hamil jika berhubungan seks dalam satu hari atau lebih setelah ovulasi, yaitu kira-kira dua minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir – Dr Sheikh menyarankan untuk menggunakan tes prediksi ovulasi untuk membantu mengidentifikasi masa subur kamu.

"Sperma sendiri dapat bertahan hingga tujuh hari dan bertahan di saluran reproduksi setiap kali terjadi ovulasi. Sel telur dapat dibuahi oleh sperma hingga 12-24 jam setelah dilepaskan dari ovarium sebelum mati,” tambahnya.

Hal apa yang memengaruhi peluang seseorang untuk hamil?

“Beberapa faktor dapat memengaruhi peluang seseorang untuk hamil. Faktor-faktor ini dapat dikategorikan menjadi: faktor biologis, lifestyle, dan medis. Penting untuk diingat bahwa pengalaman setiap individu dapat sangat bervariasi, dan tidak semua orang akan terpengaruh oleh faktor-faktor ini dalam jangka panjang dengan cara yang sama," kata Dr Sheikh. 

Hal tersebut adalah:

1. Usia

“Kesuburan seseorang cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Perempuan memiliki jumlah sel telur yang terbatas dan kualitas sel telur yang mungkin menurun seiring bertambahnya usia, sehingga lebih sulit untuk hamil,” terang Dr Sheikh, yang juga menjelaskan bahwa masalah kesuburan terkait usia dapat terjadi. 

Hal ini juga berlaku bagi para pria: "Pria juga mengalami penurunan kualitas dan kuantitas sperma seiring bertambahnya usia. Jumlah sperma yang rendah, Kualitas yang buruk dan morfologi sperma yang tidak normal juga dapat memengaruhi kemampuan untuk hamil. Sperma sangat rentan terhadap kerusakan akibat stres yang bersifat oksidatif. Ketika ada ketidakseimbangan antioksidan terhadap radikal bebas pada sperma, hal tersebut berpotensi menyebabkan peradangan dan kerusakan."

2. Kondisi Kesehatan

Gangguan kesehatan seperti diabetes dan gangguan tiroid dapat memengaruhi kesuburan, jelas Dr Sheikh. Sedangkan sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan ovulasi tidak teratur dan mempersulit pembuahan. 

Namun perubahan gaya hidup melalui perbaikan nutrisi, gerakan yang tepat, tidur yang berkualitas dan relaksasi dapat meningkatkan hasil secara signifikan. Perubahan tersebut membantu meningkatkan resistensi insulin yang mengurangi ketidakseimbangan hormon pada PCOS dan serta dapat membuat siklus menstruasi lebih teratur dan ovulasi. Mengoptimalkan kadar gula dan memastikan keseimbangan kadar hormon tiroid juga akan membantu meningkatkan kemungkinan hamil,” tambahnya.

3. Faktor Gaya Hidup

Segala sesuatu mulai dari berat badan seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan bahkan stres dapat memengaruhi tingkat kesuburan, ujar Dr Sheikh. “Kekurangan berat badan maupun kelebihan berat badan juga dapat mempengaruhi kesuburan."

"Ketika seorang perempuan memiliki indeks massa tubuh yang rendah, tubuh akan menutup siklus menstruasi untuk melindunginya dari kehamilan. Sebaliknya, kelebihan berat badan juga berdampak pada kesuburan karena jaringan adiposa (penyimpanan lemak) dapat menimbulkan kesulitan metabolisme aktif dan serta menghasilkan hormon seperti estrogen yang dapat mengganggu siklus menstruasi,” jelasnya.

4. Kesehatan Seksual

Kesehatan seksual juga dapat menjadi faktor selanjutnya. "Infeksi menular seksual seperti klamidia dapat memicu gejala penyakit radang panggul yang dapat menyebabkan jaringan parut di saluran tuba sehingga memengaruhi kesuburan," terang Dr Sheikh,

"Meningkatkan pilar kesehtan seperti: nutrisi, berolahraga, tidur dan relaksasi dapat membuat hormon menangkap sinyal pada tubuh bahwa inilah kondisi yang "baik" untuk hamil."

5. Penggunaan alat kontrasepsi

Kebanyakan orang menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Namun, setelah hormon tersebut hilang metode kontrasepsi ternyata dapat memberikan efek yang bertahan lama pada tubuh, jelas Dr Sheikh. “Penting untuk menyadari bahwa (kontrasepsi hormonal) dapat menyebabkan berkurangnya berbagai nutrisi penting, termasuk vitamin B, magnesium, zat besi, selenium, dan antioksidan seperti vitamin C dan E,” tukasnya.

“Pengurangan nutrisi ini dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan padat nutrisi, mengurangi makanan olahan, dan mengonsumsi multivitamin/mineral spektrum luas yang berkualitas saat mengonsumsi pil dan saat bersiap untuk hamil. Akan lebih bermanfaat untuk memberi tubuh Anda waktu istirahat selama enam bulan atau lebih dengan cara berhenti menggunakan pil atau alat kontrasepsi lainnya saat berusaha mempersiapkan tubuh Anda untuk hamil."

6. Faktor Lingkungan

“Paparan terhadap racun yang ada di lingkungan, bahan kimia, dan polutan tertentu dapat berdampak pada kesuburan pria dan perempuan,” kata Dr Sheikh. Ia menjelaskan bahwa sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengurangi paparan terhadap racun-racun ini adalah dengan memilih produk organik, menghindari ikan yang mengandung kadar merkuri tinggi (seperti tuna dan marlin), dan hindari menyimpan makanan dalam wadah plastik (untuk mengurangi paparan terhadap mikroplastik. Anda juga dapat mengganti produk pembersih, kecantikan, dan perawatan pribadi Anda dengan alternatif yang rendah bahan berbahaya," ungkapnya. 

Bagaimana upaya memiliki bayi dapat memengaruhi kondisi kesehatan?

“Mencoba untuk hamil bisa menjadi saat yang menegangkan dan menimbulkan kecemasan serta tekanan tersendiri. Penting untuk mengetahui bahwa stres memiliki respons fisiologis di dalam tubuh dan dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol (hormon stres), yang menempatkan tubuh dalam mode bertahan hidup – respons adaptif, dan tubuh berpikir bahwa tidak aman untuk bereproduksi,” terang Dr Sheikh.

Sang dokter menyarankan untuk melatih kesadaran, meditasi, dan latihan pernapasan, bersama dengan yoga dan bentuk olahraga ringan lainnya, untuk membantu menurunkan kadar kortisol. 

Dr Sheikh juga menekankan pentingnya menetapkan ekspektasi yang realistis ketika mencoba untuk hamil. Pasangan juga harus memahami waktu normal yang diperlukan untuk membantu mengurangi tekanan atas sebuah proses kehamilan. 

“Perkaya informasi diri Anda sendiri tentang kesuburan, ovulasi, dan siklus menstruasi. Pengetahuan ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang kapan harus mencoba dan meningkatkan peluang Anda untuk hamil,” katanya.

Kapan Anda harus mencari bantuan profesional untuk mencoba hamil?

“Jika Anda berusia di bawah 35 tahun dan telah mencoba untuk hamil selama sekitar satu tahun tanpa hasil. Atau jika Anda berusia di atas 35 tahun dan telah mencoba selama enam bulan, sebaiknya pertimbangkan untuk mencari masukan dari pihak profesional,” jelas Dr Sheikh. Ia menyoroti bahwa mencari bantuan lebih awal mungkin bermanfaat bagi perempuan berusia di atas 35 tahun, karena cadangan sel telur mereka mungkin berkurang.

“Apabila Anda mengkhawatirkan tentang kesuburan atau mengalami kesulitan untuk hamil, sebaiknya Anda segera untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan berkualifikasi yang dapat memberikan saran pribadi berdasarkan riwayat kesehatan Anda dan keadaan saat ini,” tutupnya.

 

(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan.com/uk/ Alih Bahasa: Giovani Untari / Perubahan telah dilakukan oleh editor / Image: Dok. Freestocks from Unsplash, Ömürden Cengiz from Unsplash, cottonbro studio from Pexels, RDNE Stock project from Pexels, Nataliya Vaitkevich from Pexels, Tima Miroshnichenko from Pexels).