Mengenal Kota-kota Fashion di Dunia

Rayoga Akbar 13 Feb 2024

Bulan Februari menjadi dimulainya pekan mode internasional. Di bulan ini hingga awal Maret, desainer dan label di berbagai kota mode akan mempresentasikan koleksi musim gugur dan dingin. Yup, jika Anda masih bingung dalam siklus fashion, setiap koleksi yang ditampilkan di fashion week baru bisa dibeli setidaknya 6 bulan kemudian.

Berbicara kota fashion, kamu mungkin sudah mengetahui bahwa ada empat kota di dunia yang sudah dikenal menyandang julukan tersebut. Yakni New York, London, Milan, dan Paris. Setiap kota memiliki karakteristik tersendiri. 

Seiring dengan perkembangan ekonomi global, kota-kota mode baru pun bermunculan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa industri fashion telah dianggap sebagai industri vital dalam kemajuan perekonomian sebuah negara.

Mari mengenal lebih lanjut karakteristik dan deretan kota mode baru dunia.


New York

New York identik sebagai kota mode yang mengusung desain bergaya urban dan klasik. Marc Jacobs, Ralph Lauren, Calvin Klein, Michael Kors, Proenza Schouler, dan Thom Browne menjadi sederet label kenamaan yang lahir dan turut andil dalam membentuk citra kota mode New York.

Selain itu kota ini juga menjadi salah satu yang aktif dalam mengembangkan para desainer muda. 


London

Sama seperti New York, London juga merupakan kota mode yang berfokus dalam mengembangkan desainer muda. Dalam hal gaya rancangan dan konsep fashion show, para desainer London juga kerap menampilkan unsur rebel dan eklektik.

Selain Burberry, sederet nama yang juga karyanya selalu paling ditunggu saat London Fashion Week diantaranya adalah Erdem, Simone Rocha, JW Anderson, Richard Quinn, dan Chopova Lowena.


Milan

Modern, elegan, dan seksi mendeskripsikan karakteristik desain para desainer di Milan. Kebanyakan label fashion di kota ini juga berawal dari bisnis keluarga. Seperti Fendi, Versace, Marni, dan Missoni.

Di antara tiga kota mode utama lainnya, Milan juga kerap mencuri perhatian dalam hal kreasi aksesori. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan industri kulit dan manufaktur Italia. Tersematnya label ‘made in Italy’ sudah menjadi simbol akan jaminan kualitas sekaligus menunjukkan level prestise sebuah brand

Paris

Harus diakui ketika berbicara kota mode, Paris mungkin menjadi yang paling pertama terlintas dalam pikiran. Fashion telah menjadi bagian dari budaya negara Prancis sejak lama.

Perkembangannya dimulai pada abad ke-17 di era pemerintahan Raja Louis XIV. Raja yang dijuluki the sun king tersebut dikenal dengan sederet aturan ketat terkait gaya berpakaian. Tak hanya sebagai bagian dari budaya, ia juga dengan serius mengembangkan fashion sebagai sebuah industri.

Alasan lain mengapa Paris menjadi pusat mode adalah haute couture. Lebih dari sekadar sebagai kreasi eksklusif, haute couture juga merupakan sebuah medium bagi desainer untuk berinovasi dalam hal desain dan teknik rancangan.

Tak ada batasan bagi para desainer di kota ini dalam berkarya. Seringnya karya mereka bahkan dianggap ‘aneh’. But again, it’s all about making art and freedom of creativity.


Tokyo

'..'

Jika kota lain dikenal akan ciri khas desain, Copenhagen identik sebagai kota mode yang mengedepankan sustainability. Setiap desainer yang hendak berpartisipasi di Copenhagen Fashion Week sebelumnya harus melewati seleksi terkait kebijakan mereka akan sustainability.